File 08 - Jalan Buntu

266 55 107
                                    

"Maaf, aku tahu aku tidak sopan. Tapi, aku mempunyai informasi penting. Informasi ini lebih penting daripada informasi lain yang kalian dapatkan." Pernyataan bernada yakin itu pun membuat Ahreum dan Wonshik saling memandang satu sama lain sebelum akhirnya memutuskan untuk mendengar apa yang ingin dikatakan oleh pegawai tersebut.

Karena sang pegawai, bernama Daniel Ahn, itu merasa informasi yang akan ia berikan merupakan kunci dari kasus ini, ia pun meminta kedua polisi tersebut untuk mengikutinya ke sebuah ruangan tertutup.

"Anda tidak berniat untuk menipu kami, 'kan?" tanya Ahreum curiga. Wonshik hanya mengangguk, mengiyakan kecurigaan seniornya itu.

Daniel mendecak kesal, "bagaimana kalian bisa menyelesaikan kasus ini kalau kalian tidak mempercayai orang lain?" Ia balas bertanya. Mendengar ucapan Daniel, Ahreum dan Wonshik pun memutuskan untuk mempercayainya selama tidak ada hal yang mencurigakan.

Ketiganya pun akhirnya memasuki sebuah ruangan kecil yang minim penerangan. Mereka pun duduk dan terdiam selama beberapa saat.

"'Anda' bisa mengatakan apa yang ingin 'anda' katakan tadi," ucap Ahreum dengan penekanan di setiap kata 'anda'.

"Jadi begini sebenarnya aku adalah sekretaris CEO Lee, jadi aku tahu lebih banyak informasi daripada pegawai lain ...," Daniel angkat suara setelah mengehela nafas beberapa kali, "kudengar CEO-nim mengirim Lee Jinki sebagai mata-mata perusahaan ke Nim Company. Hal ini sudah terjadi kira-kira setahun," lanjutnya.

Mendengar kata 'mata-mata', mata Wonshik dan Ahreum langsung membulat. Mereka tak menyangka kalau perusahaan sebersih Shinjo Corporation melakukan hal licik seperti itu.

"Apa anda yakin dengan yang anda katakan?" Wonshik bertanya dengan ragu.

"Benar, aku mengatakan yang sebenarnya! Aku tahu hal ini memang sulit dipercaya. Tapi, perusahaan ini sudah melakukan banyak hal kotor sejak lama dan aku sudah muak dengan hal itu. Biarlah aku dianggap sebagai kaki tangan penjahat, tapi itu tidak akan membuatku mundur untuk mengatakan kebenaran," jelasnya lagi.

*

Di lain tempat, Hakyeon sedang berusaha menyelidiki gudang, tempat penyimpanan data, dan tempat lain yang menurutnya mencurigakan. Tapi, usahanya dihalangi oleh petugas keamanan bertubuh besar.

"Apa yang kalian lakukan? Aku ini polisi dan sedang menjalankan tugasku!" hardik Hakyeon.

Sang petugas keamanan bukannya minggir malah semakin memperkuat pertahanannya di depan pintu ruang penyimpanan data.

"Maaf tuan, tapi saya sedang melaksanakan tugas saya sebagai penjaga keamanan ruang ini," ucapnya.

Tak mau kalah, Hakyeon masih berusaha menembus pertahanan petugas tersebut, "apa kau tahu kalau tindakanmu ini bisa mengakibatkan lebih banyak orang meninggal?" tanyanya dengan nada tinggi.

"Justru dengan saya menjaga ruangan ini, maka akan lebih banyak nyawa yang bisa diselamatkan. Kalau anda memaksa untuk masuk, maka silahkan temui CEO-nim dan tunjukkan Surat Penggeledahan."

Hakyeon mengacak rambutnya dengan frustasi. Bagaimana ia bisa menunjukkan selembar kertas bertuliskan 'Surat Penggeledahan' kalau ia saja tidak membawanya? Atau lebih tepatnya ia tidak memilikinya.

Melihat gelagat Hakyeon yang resah, sang petugas keamanan pun mengusirnya. Tepat saat itu pula, ada panggilan masuk dari Wonshik.

"Ketua Tim, kami menemukan fakta bahwa CEO Shinjo Corporation, Andy Lee, mengirim Lee Jinki sebagai mata-mata di Nim Company," jelas Wonshik.

Mendengarnya, Hakyeon tersenyum penuh kemenangan. Setelah mengatakan bahwa ia dan kedua anak buahnya itu harus bertemu setelah ini, ia pun melemparkan senyum sinisnya kepada petugas keamanan yang sejak tadi menghalangi niatnya.

Phantom of The Opera [VIXX - FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang