Note: nanti akan ada video sebagai pengganti soundcloud untuk pelengkap cerita. Tidak wajib untuk diputar, tapi akan lengkap kalau musiknya diputar. Seperti aku dan kamu /eh
*
"Ternyata benar!"
Pagi yang sibuk di Kantor Kepolisian Seoul pecah karena teriakan tersebut. Meskipun begitu, tak mampu menghentikan langkah yang terburu-buru maupun suara berisik yang selalu ada tiap harinya.
"Apanya yang benar?" Hakyeon menghampiri Wonshik, yang tengah menonton rekaman dari CCTV lain di rumah sakit.
Telunjuk Wonshik mengarah ke satu obyek, sesosok laki-laki berpakaian serba hitam yang diduga sebagai pembunuh Bae Joohyun, "dia lewat tangga darurat. Rekaman ini dari kamera CCTV yang kebetulan berada di lorong dimana pintu darurat berada," ucapnya.
"Bagus," puji Hakyeon, "lalu?"
"Lalu?" Wonshik balas bertanya dengan wajah tanpa dosa. Membuat Hakyeon menghela nafas.
"Lalu ada informasi lain atau kau melihat orang itu keluar lewat mana?"
Wonshik terkekeh kemudian menggeleng, "belum ada 'lalu', Ketua Tim," jawabnya.
Hakyeon kembali mendengus sebelum melangkahkan kakinya ke meja Jaehwan karena pemuda berhidung mancung itu memanggilnya.
"Orang misterius itu keluar lewat pintu belakang, Ketua Tim. Lihat ini," ucap Jaehwan. Ia kemudian memutar ulang rekaman CCTV tersebut, saat seorang lelaki, yang disebutkan oleh Jaehwan, berjalan melewati perawat dan keluar lewat pintu belakang yang kadang digunakan sebagai pintu masuk untuk pasien gawat darurat.
"Saya berhasil mendapatkan fotonya dari dekat." Suara Kihyun menginterupsi, membuat Hakyeon menoleh dan memfokuskan pandangannya ke arah layar komputer di hadapan gadis itu. Tampak hasil perbesaran dari tangkapan layar rekaman CCTV, yang menampilkan wajah pria misterius tersebut dari dekat. Meskipun begitu, sulit untuk mengidentifikasi identitasnya karena ia menggunakan masker.
Sang Ketua Tim tampak puas dengan hasil kerja timnya. Ia kemudian memutuskan untuk mengajak mereka 'berjalan-jalan' setelah Ahreum kembali dari ruang berkas.
"Kita akan menemui beberapa aktor maupun aktris opera. Sekarang juga."
*
Tim 3 memulai penyelidikan mereka dengan meminta informasi dari Kang Seulgi, yang kini berada di rumah duka. Biar bagaimanapun, gadis itu berada di sisi Joohyun dalam waktu yang cukup lama. Paling tidak ia bisa mengetahui sesuatu yang mencurigakan yang terjadi di rumah sakit, tempat terjadinya pembunuhan.
"Apa Bae Joohyun pernah melakukan atau mengatakan sesuatu yang aneh?" Ahreum memulai dengan sebuah pertanyaan.
Seulgi tampak berpikir sejenak, "seingatku ... Joohyun-eonni pernah menelepon polisi--um, ya kalian--kemudian ia berteriak histeris. Aku mendengar kalau ia ingin mengatakan sesuatu kepada kalian, tapi saat itu aku bingung mengapa ia seperti itu," jawabnya.
Hakyeon mengangguk-angguk mendengar jawaban Seulgi. Rupanya gadis inilah yang menenangkan Joohyun saat itu, ketika Hakyeon mengatakan kalau ia dan timnya akan mengunjunginya. Bukannya mengiyakan, Joohyun malah berteriak dan menolak. Untungnya saat itu ada Seulgi yang bersamanya, sehingga tak terjadi sesuatu kepada gadis tersebut hingga akhirnya ia harus meregang nyawa saat ia sendirian.
"Berteriak?" Jaehwan mengulangi ucapan Seulgi, yang dibalas dengan anggukan gadis itu.
"Lalu, apa Bae Joohyun pernah membenci seseorang atau membuat seseorang sakit hati?" Kali ini Kihyun yang angkat bicara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Phantom of The Opera [VIXX - FIN]
Fanfic16 tahun yang lalu, opera adalah salah satu seni pertunjukan yang sangat disukai oleh warga Korea Selatan. Namun, seorang pembunuh misterius bernama Phantom mengubah hal itu. Para pemainnya tewas satu-persatu, menyisakan luka yang mendalam bagi para...