Kini kita terjebak dalam kekaguman masing-masing ketika gerimis datang. Angin membelai tengkuk.
"Kamu bisa menyesal selama apapun yang kamu mau, tapi tidak dengan menyesali sesuatu yang telah pergi."
Kamu masih bergeming.
"Sesuatu yang sudah pergi akan menuju daratan terakhir tempat dia akan beristirahat selamanya. Kata ayahku, daratan itu ada di atas langit. Jadi, yakin sekali jika Laras sekarang sudah ada di sana."
Setelah tiga bulan, sekalipun penyesalan itu masih mendera dan betubi-tubi, aku belajar untuk melepaskan. Aku sadar dengan terus meratapi kepergiannya, hanya akan menyekat jalannya menuju daratan terakhir itu. Mungkin, satu-satunya kado perpisahan dariku adalah melapangkan jalannya. Pun denganmu, harus bisa.
Gerimis kembali turun di matamu. Rasanya sepertia ada yang menekan dada. "Akulah yang salah. Akulah yang menyebabkan kakak mati. Akulah ...."
"Sari! Jangan pernah sekali pun menyalahkan dirimu. Kamu hanya ingin bersamaku dan aku mencintaimu. Itulah mengapa semua hal ini terjadi. Tidak seharusnya aku memiliki dua orang perempuan dalam hidupku."
Tanganku bergetar. Mengepal kuat-kuat. Penyesalan itu terus mengalir dalam pembuluh darah, menjadi racun bagi seutuh dirimu. Tak kandas-kandas. Tak mau berganti haluan. Aku pikir yang kamu butuhkan hanya melepaskan, Sari. Demi kebahagiaan kalian berdua.
"Di hari aku memutuskan mencintaimu, takdir sepertinya sudah menyiapkan skenario ini. Jika aku tidak ingin kehilangan, jangan rusak sebuah hubungan yang sudah kubina. Mencintai seseorang ternyata bukan saja perihal memiliki, tapi menyelami diri dalam-dalam, dan mulai saling menghargai perasaan."
Kamu menatapku nanar. Tatapanmu membuatku terenyuh. Lalu, teduh. Kamu terjatuh dalam rengkuhanku lagi. Tak terasa langit sudah mulai menggelap dan kesepian sudah menggelayut di bumi. Aku memelukmu lama sekali. Dalam-dalam.
Pada hari ini, aku resmi kehilangan dua orang yang kucintai. Penyesalan memang selalu datang di akhir. Tapi sesungguhnya, mencintai Laras dan Sari adalah salah satu bahagia nyata yang akhirnya bisa kurasakan.
SELESAI

KAMU SEDANG MEMBACA
Sesal Muara
RomantizmPoligami itu tidak salah, kan? Sebenarnya aku tidak melakukan itu, tetapi kalian berdua sungguh memesona.