Banyak yang bilang.. Thor.. Banyak typo. Kalo typo. Bisa diperkirakan aja kata apa yang tepat digunakan saat itu
"Baiklah aku setuju"
"Oke. Sebagai tanda pertemanan kita. Bagaimana kalo kita kekantin?. Gua teraktir deh.."
"Tapi.. Aku biasanya keperpus"
"Udahlah bro. Sehari gak keperpus apa salahnya sih?"
"Oke. Oke. Gua turutin mau lo"
"Nah.. Gitu dong.. Oh iya. Apa perlu gua telfon cewek gua bro? Biar sekalian lu kenalan?. Mau gak?"
"Mending gak usah deh.."
"Lah? Kenapa?"
"Ya.. Gua gak suka"
"Oh.. Gua paham. Itu karna lo belum punya cewek kan?. Kalo itu masalahnya.. Cari cewek sekarang aja bro.. Biar hidup lo gak terlalu kusam begini!"
"Enak aja kalo bicara"
"Haha:v. Yaudah yuk kekantin sekarang!"*sesampainya dikantin
"Oh iya bro. Dari tadikan kita belom kenalan ya?. Eh maksud gua. Lu belom tau nama gua kan?"
"Iya iya"
"Oke. Gua navil"
"Oh"
"Bagus gak bro nama gua?"
"Baguslah.. Itu kan pemberian dari orang tuamu. Bagaimana mungkin itu nama yang buruk?"
"Lo emang bijak bro.."
"Udahlah.. Jangan panggil gua bro lagi ya.. Gua jijik dengernya"
"Ealah.. Padahal gua pikir dengan manggil lo bro bisa buat gua ngerasa lebih deket ama lu sebagai temen"
"Haha.."
"Bro.. Eh maksud gua bob.. Ada yang mau gua tanyain kelu. Boleh gak?"
"Apaan?"
"A.. Anu.. Lu udah punya pacar gak?"
"Gaklah"
"Kenapa bob.. ?"
"Gak papa aja"
"Oh.. Gua pikir lu diem kayak gini itu gara gara lu mau ngejaga perasaan pacar lu. Jadi.."
"Jadi apa?"
"Gak. Gak penting juga"
"Eh.. Apa yang lu maksud ini?"
"Gak.. Sebentar lagi mau masuk. Ayo kita kekelas bob"
"Oke"Saat berjalan dari kantin menuju kekelas. Banyak murid murid kelas 1 dan 2 yang memperhatikan mereka berjalan. Dan sesampainya dikelas teman kelas merekapun keheranan lalu mulai bertanya tanya.
Navil yang berdiri didepan pintu dengan boby. Sambil bertanya tanya
"Apa? Apa ada yang salah? Apa yang kalian lihat? Kenapa kalian melongo dan terlihat kebingungan gitu?. Seseorang tolong jawab aku!"
"Ti..tidak itu.. Kenapa kalian bersama" saut salah satu murid
"Apa salahnya? Dia kan juga salah satu temanku?"
"APA!!!! TEMAN???" ucap serontak semua murid yang ada dikelas
"Hah?"
"Hahaha..:v" tertawa lepas
"A.. Apa? K..ke.. Kenapa dia tertawa?. Ke.. Kenapa dia bisa tertawa?. A.. Apa maksud dari tawaannya itu?. A.. Apa yang dia lakukan?. Apa yang dia lakukan dengan tertawa selepas itu?. Dan.. A.. Apa yang dia lakukan juga kepada semua murid yang ada dikelas ini?. Kenapa cara melihat mereka saat boby tertawa seperti ini seakan membuat mereka diam untuk sementara?. Dan kenapa juga aku bertingkah seperti mereka?. Sihir apa yang boby lakukan kepada kita semua?. Kenapa aku merasakan hal seperti ini?. Kenapa aku merasa SENANG saat melihatnya tertawa. Perasaan aneh macam apa ini?. Jika dia cewek. Mungin ini akan membuatku jatuh cinta. Dan perasaan egois macam apa ini?. Kenapa aku selalu ingin melihatnua seperti ini dibandingkan melihatnya diam dalam kesunyiannya. Enggak... Ah.. Ini enggak mungin. Ini mungkin saja karena aku tidak pernah melihat boby tertawa seperti ini. Jadi.. Aku merasa sedikit keanehan dengan tawaan yang dia lepaskan. Ya.. Itu benar. Tidak boleh. Aku tidak boleh beranggapan kehal yang lainnya"
(Menggerutu didalam hatinya)"udahlah vil.. Abaikan mereka. Wajar kalo mereka keheranan seperti itu. Karna yang mereka tau lo dan gua adalah 2 orang yang berbeda. Dan mereka berfikir bagaimana mungkin lo bisa berteman dengan gua. Dan lebih parahnya lagi bagaimana mungkin gua bisa punya temen. Apa lagi temannya seperti lu! Mustahil bagi mereka" berbisik kepada navil
"Eh?"
"Apa? Apa?"
"Apa yang lu lakuin?"
"Apa yang gua lakuin? Tidak! Memangnya apa?"
"Tadi lo berbisik seperti itu!"
"Ah.. Enggak. Cuma pengen lo tau aja. Haha""LAGI LAGI DIA TERTAWA" (menggerutu didalam hati)
Boby berjalan menuju bangkunya. Bangku kesayangan boby saat berada dikelas. Bangku yang hanya dimiliki boby itu dipergunakannya untuk bertapa. Baginya bangku itu terasa sangat nyaman untuk diduduki dan bertapa. Bangku yang posisinya paling depan dan dekat dengan pintulah bangku kesayangan boby. Sementara navil membuntuti boby dibelakangnya. Dan ketika boby duduk dibangkunya navil juga ikut duduk disebelah boby.
"Oi.. Apa yang lu lakuin?-,- seenaknya aja duduk disebelah gua!"
"Kenapa? Emang ada masalah?"
"Tentu saja"
"Hah? Hanya karena bangku saja itu menjadi masalah bagimu?"
"Hanya masalah bangku maksudmu?"
"Tenang tenang. Tenang bob.. Gini gini. Gua mau jelasin. Kan lo sama gua udah berteman nih.. Jadi.. Apa salahnya gua duduk disebelah lo dan membuat hubungan pertemanan kita semakin dekat?"
"Enggak.. Balik lu ke tempat asal lu sana! Biarkan gua menjauh dari lu untuk beberapa saat saja. Karena gua terlalu kaget dengan semua perubahan ini dan ingin menenangkan diri sementara. Jadi gua mau sendirian disini!"
"Yaelah bob.. Ayolah. Gua janji gak akan ganggu lo deh"
"Gak.. Lagian lo gak mikir perasaan teman sebangku lo sekarang apa?! Kalo misalnya dia tau lo mau pindah duduk sama dia!"
"Enggaklah. Lagian nih ya.. Itu teman sebangku gua udah pindah keluar kota. Karena ayahnya dimutasi. Jadi.. Dia dan keluarganya termasuk dia harus ikut bersama ayahnya keluar kota juga. Intinya gua ditinggal sendirian. Gak ada teman sebangku lagi. Hem.. Jadi.. Gua duduk disini aja yah... Plis.. Bob plis..."
"Argh... Baiklah. Tapi akan ada beberapa peraturan untuk bisa duduk disini"
"Hah? Pakek peraturan segala?. Lo pikir ini apaan?"
"Udah.. Gak perlu kebanyakan bicara. Kalo lo gak setuju yaudah. Lo pergi aja sana!"
"E... Oke. Gua setuju. Apa aja?"
"Pertama. Lo gak boleh berisik. Kali suasana lagi tenang lo harus diem!. Karena gua gak suka ketenangan gua terganggu sama sesosok makhluk seperti elu!"
"Apa? Tapi kan gua anaknya susah diem?"
"Mangkanya lo harus belajar!. Oke. Yang kedua. Kalo lo gabut. Gak usah ganggu gua. Gua gini aja udah merasa terganggu dengan lo"
"Gua pengganggu"
"Ya.. Yang ketiga. Gua gak mau lo ngerubah kesendirian gua. Jadi.. Anggap aja lo benda mati"
"Kau gila!"
"Oh.. Tidak suka ya.. Baiklah.. pergi saja sana!"
(Mendorong dorong navil)
"Oke. Oke. Oke.. Gua setuju"
"Nah.. Berlaku mulai sekarang ya..""Kau.. Senang sekarang?. Aku menepati janjiku untuk berubah. Aku berjanji tidak akan kalah. Aku tidak akan kalah oleh perasaan penyendiriku. Karena kau.. Hanya kau yang aku inginkan. (Memegang kalungnya) Kau yang sebentar lagi akan aku temukan. Entah kenapa melihatmu sekali saat dimimpi itu membuatku ingin sekali melihatmu. Dan begitu... MERINDUKANMU. Aku.. Aku ingin sekali lagi kau hadir dimimpiku dan memberitahukan siapa namamu. Agar aku bisa mengenalimu saat kita bertemu. Agar aku bisa memastikan perasaan ini. Aku MENCINTAIMU walau aku tau kita belum pernah bertemu secara langsung. Aku sungguh ingin bertemu denganmu sekarang! Saat ini! Detik ini! Dengan perasaan ini... Aku ingin kau terus bersamaku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas Terindahku Shania
RomanceKakak kelas yang galak dan menakutkan membuat si pecinta buku,pendiam dan cuek jatuh cinta padanya. akankah kakak kelas tersebut dapat merubahnya? seperti kata pepatah bahwa cinta akan dapat merubah seseorang