"Bob.. Kamu harus belajar menjadi orang yang lebih baik. Harus! Belajar menjadi orang yang lebih baik sama kok kayak belajar pelajaran gampang gampang susah. Kalo kamu sudah paham sekarang kita kekelas yuk.. Udah mau masuk. BYE..!!"
(Lari)
"Eh..?" "hem.. Apa yang dikatakan kak melody ada benernya?" "kenapa aku memedulikannya?. Dari dulu sampai sekarang aku begitu tidak peduli dengan apa yang orang nasehatkan kepadaku. Tapi.. Mengapa sekarang aku mencoba untuk mempertimbangkannya?. Ini... Melawan jalur hidupku. Jika saja aku menjadi peduli kepada orang lain maka diriku yang dulu akan menghilang. Dan aku tidak menyukai itu. Karena, aku sudah cukup nyaman berada diposisi ini selama bertahun tahun. Dan jika sekarang orang lain menyuruhku untuk keluar dari zona amanku apa aku akan menerimanya begitu saja sekarang?. Tidak.. Itu tidak mungkin. Ah.. Kenapa kepalaku jadi pusing dan ingin pecah begini sih?""kamu jangan salah menilai seseorang karena setiap orang itu berbeda. Memiliki pemikiran, hati dan jalannya masing masing" (memikirkan perkataan melody tadi)
"Apa aku harus memikirkan ini?"
"Carilah orang orang seperti yang kak melody punya ini" (memikirkan perkataan melody tadi)
"Apa perlu aku mempertimbangkannya?. Memikirkannya saja sudah membuat dadaku sesak"
"Memang susah. Tapi apa salahnya mencoba. Walaupun nantinya hasilnya tidak seperti apa yang kamu kira. Paling tidak kamu sudah berani maju. Dan kalaupun kamu mau mencoba maju lagi.. Kamu gak mungkin mau kan jatuh dilubang yang sama? Itu sebabnya mencoba adalah suatu pelajaran menjadi sesuatu yang lebih baik lagi"
"Mencoba?"
TIDAK ITU MUSTAHIL
*bel pelajaran berbunyi
"Ah? Udah bel..? Mati gua! Ah.. Resek.. Gua melamun gara gara masalah bodoh..!!!!!" (tergesah gesah dan berlari sekencang mungkin)
"Eh?" "kok masih banyak murid yang berada diluar?"
*sesampainya dikelas
"Maaf bu saya te..(sambil termenggos menggos karena berlari)"
"Eh? Kenapa kelasnya sepi?"
"Oh.. Boby kesini lu bentar!"
"Kok lu tau nama gua? Padahal gua gak pernah kasih tau nama gua ke lu deh.. Dan perasaan kita juga belum kenalan. Dan siapa lu?"
"Haha..Siapa sih yang kagak tau nama lu sekarang"
"Oh... Lalu? Lu siapa?"
"Ampun deh nih anak. Teman sekelas sendiri aja dia kagak kenal. Apa lagi yang diluar kelas"
"Hehe.."
"Hem.. Gua ayana shahab"
"Oh.."
"Kenapa lu kagak masuk dijam pelajaran terakhir tadi? Dan baru dateng sekarang? Kelas udah sepi gini. Mau ngapain lu kesini? Kirain lu sakit dan langsung pulang. Makanya gua bawain tas lu"
"Kok lu mau bawain tas gua?. Apa enggak ngerepotin elu yah?"
"Enggak kok.. Kita kan tetanggaan?"
"Oh.. Thanks ya.."
"Iya. E.. Bob gua boleh gak jalan pulang bareng elu?"
"Eh?"
"Kenapa lu kagak suka ya?
"Enggak kok"
"Ayo" (berlajan didepan)Mereka berjalan pulang bersama dengan suasana hening tanpa terjadi perbincangan diantara mereka.
"Apa? Apa maksud wanita ini? Apa dia mau membangun hubungan sosial denganku?" "enggak.. Nggak boleh ada yang akan menjadi temanku. Aku akan membuat dia berfikir buruk tentangku dan membuat dia benci kepadaku sehingga ia tidak akan mengulangi untuk dekat dekat denganku. Ya.. Ini benar" (menggerutu)
"Bob.. Kamu harus belajar menjadi orang yang lebih baik. Harus!" (mengingat kata kata yang melody ucapkan)
"Hah.. Baiklah maaf kak melody. Aku masih berteguh dengan prinsipku" (menggerutu)
Ayana mendengar suara suara
"Bob? Lu bicara sesuatu?"
"Gue? Bicara sesuatu? Hah! Lu pikir gua gila?. Diem lu!"
"Oh""Lah? Langsung diem? Yes.. Gua berhasil" (berkata dalam hati)
"Bob.. Udah sampek rumah elu"
"Oke"Perpisahan tanpa sekatapun
"Tidak bob.. Ini sudah benar. Buat dia benci"
*sesampainya dikamar
"Hah.. Hari yang melelahkan.. Banyak kejadian yang terjadi hari ini. Aku sungguh lelah.. Sehingga rasanya aku ingin tidur saja. Ya.. Aku tidur saja. Mungkin aku bisa membuat pikiranku tenang untuk sebentar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas Terindahku Shania
RomanceKakak kelas yang galak dan menakutkan membuat si pecinta buku,pendiam dan cuek jatuh cinta padanya. akankah kakak kelas tersebut dapat merubahnya? seperti kata pepatah bahwa cinta akan dapat merubah seseorang