Ini Salah

265 15 0
                                    

*hening

*disisi lain

"Apa ini? Perasaan apa ini? Kenapa hatiku merasakan sakit dan sesak ketika mendengar dan melihat ini?. (Tes..tes.. Suara air mata berjatuhan) apa ini? Air mata apa ini? kenapa aku begitu sedih setelah mendengar hal ini dari adik kelasku yang tadi? Perasaan ini sama seperti perasaan yang tadi aku rasakan saat melihatnya tapi.. Ini berbeda. Ini begitu sesak. Harusmya aku pergi sekarang!" shania pergi meninggalkan mereka.

"Ya.. Aku sudah mengatakannya. Jadi.. Aku ingin jawabannya sekarang. Aku memang egois. Tapi.. Aku ingin memastikan ini dengan berbicara secara langsung kepadamu"

*hening

"Apakah salah jika aku menerimanya? Apakah salah jika aku menolaknya? Apa yang harusku lakuakn sekarang. Aku tidak mengerti hal seperti ini. Saat bersamanyapun aku tidak merasakan hal yang istimewa dengannya. Jika saja aku menolaknya. Ini akan menjadi pertama kalinya aku menyakiti hati seorang wanita. Sebagai laki laki itu tidak pantas. Tapi.. Jika aku menerimanya hatikulah yang paling pertama merasakan sakit untuk itu. Karna aku tidak mencintainya" (bergumam dalam hati)

"Aku.. Aku sebenarnya ingin mengenalmu lebih jauh lagi. Jadi.. Baiklah aku setuju untuk menerimamu"
"Hah???? Apa??? Apa itu benar bob?. A.. Aku sangat senang. Aku sangat bahagia. Akan kukatakan ini kepada semua orang" (pergi)
"Tunggu. Ini bukan seperti yang kau pikirkan"
"A..apa maksudmu"
"Ini mungkin salah."
"Apa maksudmu dengan berkata salah?"
"Sebenarnya.. Saat aku melihatmu dan saat aku bersamamu. Aku tidak merasakan apapun. Dan aku rasa kita cukup hanya sekedar teman saja. Karna aku tidak mencintai sama sekali dan tidak memiliki perasaan apapun denganmu"
"Hem.. I.. Itu tidak masalah. Karna aku tidak bisa memaksakan kehendak agar kau juga mencintaiku. Kau cuma perlu waktu. Kau hanya perlu banyak waktu bersamaku. Mungkin saja saat kita berpacaran kau bisa belajar untuk mencintaiku. Dan membuat cinta itu akan tumbuh. Jadi.. Tidak masalah kan?"
"Tapi.. Aku merasakan cintaku itu ada pada diri orang lain"
"Hah? Siapa?"
"E... Yang sebenarnya aku juga tidak tau siapa orangnya. Aku tidak tau perasaan ini untuk siapa. Tapi yang pasti adalah Aku ngga bisa jatuh cinta denganmu untuk saat ini karna.. Cinta yang aku miliki ternyata sudah memilih seseorang untuk mendapatkannya"

*hening dengan hembusan angin*

"Dan jika kau ingin. Mari kita coba untuk berpacaran" (sambil tersenyum)
"Hah???"
(Mengulurkan tangannya)
"Mari.. Kita bersama memulai hari seperti yang kau inginkan"
(Ayana tersenyum bahagia)
"Baiklah"

Merekapun kembali kekelas dan mengumumkan hal itu kepada semua temannya. Navil cukup terkejut dengan itu. Dia rasa dia tidak akan mendukung hubungan itu karna dia tau ini pasti bukan keinginan boby yang sebenarnya. Yang dia tau boby tidak mungkin melakukan hal ini dan boby mungkin saja kasihan dengan ayana.

*disisi lain*

Ketika shania lari dari taman saat melihat dan mendengarkan bahwa boby sedang ditembak oleh wanita lain. Di sepanjang perjalanannya dia terus meneteskan air mata. Dan bertanya tanya dengan dirinya sendiri. Dia berlari menuju arah kamar mandi.

"Apa ini? Perasaan apa ini? Kenapa bisa? Saat pertama kali aku melihatnya aku tidak merasakan apapun. Untuk kedua kalinya aku melihatnya aku begitu terkejut dan merasakan hal yang aneh. Perasaan aneh ini muncul ketika aku melihatnya. Kenapa harus melihatnya sih?. Dihari pertama aku melihatnya. Dia terlihat sangat cupu. Dan tadi untuk kedua kalinya aku melihatnya begitu.. Berbeda. Dan disaat itulah aku baru merasakan hal ini. Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya hatiku inginkan. Dan saat aku melihatnya lagi bersama wanita lainnya. Hati ini terasa sakit dan sesak begitu saja. Kenapa? Kenapa ini harus terjadi kepadaku sih?"

*sesampainya dikamar mandi

"Kenapa? Aku harus melihat itu. Hatiku sakit. Aku merasakan sesak hanya karna melihatnya. Apa maksudnya ini. Aku tidak mengerti apa maunya. Dan kenapa aku menangis?. Ngggakkkkkkk..."
"Shan.. Lo dimana?" panggil melody dan veranda
"Shan.. Shan.. Lo masih didalam kamar mandi kan? Temen temen nyariin tuh. Katanya, lo kok lama banget kekamar mandinya" panggil melody dan veranda
"Itu kan suara kak melody dan ve. Kak mel.. Ve.. Gua ada disini!"
"Shan.. Lama banget sih lu didalam wcnya?. Apa itu perut lu masih mules?"
"Ya shan.. Kalo masih mules aku mintain obat aja"
"Obat???"
"Iya obat"
"Gaaakkkkk..... Jangan...... Gua gak suka"
"Makanya cepet keluar"
"Oke oke"

Shaniapun keluar dengan matanya yang sembam itu.

"Loh shan? Kok mata lu sembam? Abis nangis ya?"
"Hah? Shania nangis?"
"Gak kok kak mel. Shania strong. Mana mungkin bisa nangis kan?. Kak mel tau sendiri kan? kan?"
"Oh.. Shan.. Apa jangan jangan. Itu.. Besar ya?"
"Eh?"
"Maksud gua kotoran yang lu keluarin"
"Hah?"
"Mangkanya lu sampek keringetan gini dan sampek nangis"
"Eh?"
"Kak melody bicara apa sih? Si shania sampek kebingungan gitu haha:v"
"Kenapa harus bingung? Dia sendiri kan yang buat dirinya kebingungan?"
"Udahlah.. Gua gak papa kok. Kita balik yuk.."
"Oke"

"Aku.. Ingin jawaban ini... Aku... Aku tidak bisa menahan semua ini sendiri. Tapi.. Jawaban yang seperti apa yang aku cari dan inginkan? Ah.. Aku bingung harus memulainya dari mana. Banyak sekali pertanyaan dikepalaku yang hadir begitu saja"

Sesampainya mereka ditempat teman temannya berkumpul. Semua nampak kebingungan karena melihat mata sembam shania.

"Shan.. Mata lu.. Abis keculek
(#dari bahasa jawa yang dimana keadaan mata kita mengeluarkan air mata saat ada suatu benda asing masuk kedalam).
atau gimana? Kok sembam gitu?"
"Iya. Bener kata nabilah. Kenapa shan?"
"Nab.. Beb.. Ini bukan gara gara shania abis keculek atau gimana itu karna.. Dia abis mengeluarkan sesuatu yang besar"
"Maksud lo mel?"
"Ah.. Kalian seperti tidak tau apa yang gua maksud aja"
"Iyalah.. Kalo lu bicaranya seperti itu. Siapa sih yang bakal ngerti??? -,-"
"Gini gini. Si shania abis dari mana?"
"Kamar mandi"
"Kalo orang dikamar mandi itu biasanya ngapain?"
"Ngaca!:v"
"Haha.. Bego lu nal"
"Nyari contekan"
"Nih anak gilanya nambah ya..:v"
"Hem.. Abis ngeluarin sesuatu yang besar ya?.. Hem................... Ah! Jangan jangan... Shania..."
"Udaaaaaahhhhh..... Makin gak bener kalian semua! Gua sebenernya........ Kepeleset dikamar mandi."
"Hah?????????????"
"Apa?????????????"
"Hahhaahhaahahahahhahaha... Kenapa lu bisa kepeleset si begoooo!!!! Haha.. Jadi.. Abis kepeleset lu nangis?? Kayak anak kecil aja"
"Bener nab.. Lu kali ini bener. Dia emang bego. Sampek jatuh gitu. Ngapain aja si shania ini!!. Tingkah lu banyak banget shan.. Geli gua ngeliatnya. Lu emang di kamar mandi lagi ngadain pertunjukan apa? Salto atau apa gitu. Hahaha:v tau gini gua tadi nganterin elu sampek kamar mandi biar gua bisa ngevideo elu pas lagi salto dikamar mandi"
"Mau mati ya kalian!"
"Ampun shan.. Ampun.. Abisnua kita geli kalo bayangin kelakuan elu salto dikamar mandi"
"Tau gini gua gak usah cerita kekalian"
"Kalo lu gak cerita shan.. Si melody bakal nyeritain gitnah yang besar nantinya"
"Mangkanya ve gua langsung aja jujur. Eh? Jujur.. (Sebenarnya enggak)"
"Apanya?"
"Gak.."
"Pokoknya shan. Kalo lu mau kekamar mandi ajak gua ya..."
"Gua juga.."
"Gua juga"
"Gila kali kalian. Mau ngapain rame rame kekamar mandi"
"Ya.. Mungkin aja bisa ngeliat"
"Liat apaan?"
"Ya liat apa lagi kalo gak liat lu atraksi?"
"Gila kali. Gak. Udah gua mau balik aja. Kalo gua lama lama sama lu disini. Bakal gila gua gara gara ngurusin elu semua" (pergi)
"Shan tunggu. Gua ikut elu"
"Oke. Khusus kinal boleh ikut"
"Yey.. Bay kalian semua!!!"
"Hah? Tumben tumbenan mereka akur"

Disepanjang perjalanan shania terus memikirkan hal hal yang telah terjadi tadi. Kinal yang merasa kebingungan menanyakan hal itu kepada shania. Dan shaniapun menceritakan hal yang sebenarnya. Yang paling benar

Kakak Kelas Terindahku ShaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang