Apakah Itu Adil Disebut Cinta?

295 16 0
                                    

"Mungkinkah kau.. Yang ku cari?" (gumam boby)

Boby terus memikirkan tentang kakak kelas yang tadi. Anggota dari geng yang paling terkenal disekolahnya. 2 orang yang bisa membuat jantungnya berdebar kencang. Shania dan ve. Dia terus dan terus memikirkan seseorang yang dicari selama ini.
"apakah benar selama ini... itu adalah mereka?. Lalu siapa diantara mereka yang menjadi jodohku kelak? Hehe.. Kenapa pikiranku mulai ingin mereka berdualah jodohku:v. Gak mungkin. Gak mungkin aku berselingkuh. Gak mungkin aku mempunyai 2 jodoh. Pasti! Jika benar diantara mereka. Hatiku akan lebih kencang lagi saat menemuinya. Kira kira siapa ya nama mereka?. Dan... Jika saja aku berhasil menemukanmu apakah kau akan langsung jatuh cinta denganku? Begitu juga sebaliknya?. Apa aku bisa langsung mencintaimu? Jika hanya bermodalkan pandangan dan perasaan. Apakah adil jika itu disebut cinta?" bergumam dalam hati

Sesampainya diperpustakaan. Mereka langsung menghampiri kak melody yang sedang bertugas menjaga perpus. Mereka ingin mengatakan dan menceritakan semua kejadian yang dialami. Untungnya, ada penjaga pengganti yang datang. Sehingga melody boleh untuk meninggalkan tugasnya sementara. Dipojokan. Mereka menceritakan semua kejadian yang terjadi. Melody sedikit kaget. Karena, kalung itu sama seperti yang dimiliki salah satu sahabatnya. Tapi.. Melody tetap tidak ingin mengatakan kepada boby dan navil siapa pemilik kalung ini. Karena, melody ingin tau seberapa cerdas dan tangguhnya jodoh salah satu sahabatnya itu. Melody ingin boby menjadi orang yang pantas untuk membuat salah satu sahabatnya menjadi teman hidupnya. Boby dan navil semakin yakin. Merekalah yang boby cari selama ini. Boby dan navil meminta tolong kepada kak melody untuk merasahasiakan hal ini. Dan meminta melody untuk membantu membuat rencana agar boby dapat menemukan orang yang dia cari. Akan tetapi, untuk yang satu itu melody menolak. Alasannya, karena.. Melody juga bingung bagaimana cara agar membuat salah satu temannya itu merasakan cinta. Karena.. Jangankan untuk merasakan cinta. Temannya itu bahkan tidak mengerti apa itu cinta. Kalo ditanya soal cintapun dialah yang pertama gak bisa ngomong soal itu. Tapi.. Melody akan mencoba untuk membantu boby. Percakapan diantara mereka selesai. Navil dan boby sekarang akan kembali kekelas mereka. Sesampainya didepan kelas ada seorang wanita yang berlari menuju kearah boby dan navil. Ternyata wanita ini adalah seseorang yang ditemui boby kemarin. Yaitu ayana.

"Hai bob"
"Oh hai... Lu kan yang kemarin ya?"

"Apa dia lupa sama apa yang telah gua ucapkan kemaren ya?. Gua rasa dia gak mungkin lupa. Mungkin dia wanita yang baik karena dia telah memaafin gua"

"Untunglah lu masih inget ama gua"
"Haha.. Tapi maaf gua lupa nama lu"
"Gak papa lagian pertemuan kemaren itu juga terlalu singkat. Jadi.. Wajar kalo lu lupa sama nama gua. Perkenalkan nama gua ayana shahab. Kalo lu mau bisa kok panggil gua ayana"
"Oke. Oke kenalin nama gua.."
"Gak perlu. Gua udah tau"
"Oh.. Emm... Ini kenalin temen baru gua namanya.."
"Ngapain lu kenalin gua kedia? Kita udah kenal kali-,-. Kita kan satu kelas. Mana mungkin kagak kenal"
"Haha.. Wajar kali vil.. Dia kan baru tau kalo kita adalah teman kelasnya"
"Hehe.. Maaf ya.. Gua kagak tau. Hahaha"

*bel pelajaran dimulai

"Eh.. Udah mau pelajaran. Yuk masuk vil.. Bob"
"Oke"

Pak guru masuk. Saat ini adalah pelajaran kimia dan guru itu adalah wali kelas mereka yang akan mengumumkan sebuah pengumuman.

"Oke anak anak. Sekarang kita rolling tempat duduk ya.. Silahkan maju satu persatu untuk mengambil nomor kursi"
"Apa!! Pertukaran tempat duduk?"
"Iya. Apa kamu keberatan?"
"Maaf pak. Tidak. Tapi... Saya sudah nyaman berada disini"
"Maka dari itu. Berdoalah semuaga tempat itu masih dimiliki olehmu"

Mereka maju satu persatu. Dan boby mendapatkan meja nomor 1 dan ketika dia melihat urutan meja itu ternyata meja nomor 1 adalah meja kesayangannya itu. Dia terlihat bahagia. Navil mendapatkan nomor 2 yaitu kursi disebelah boby.

"Kita memang jodoh ya bob"
"Najis"

Dan orang yang duduk dibelakang mereka adalah ayana. Dia mendapatkan nomor 16. Tepat dibelakang boby.

"Eh.. Hai Bob. Sekarang kita depan belakangan duduknya hehe.."
"Iya. Haha"

Pelajaran kembali dimulai. Setelah beberapa jam kemudian. Bel istirahat kedua kembali berbunyi.

"Eh? Udah istirahat?"
"Bob.. Lu mau gak ikut gua bentar"
"Kemana?"
"Udahlah.. Ada yang mau gua tunjukin ke lu sekarang"
"Gua boleh ikut gak?"
"Gak boleh cuma boby"
"Lah? Kenapa? Gua kan juga pengen ikut kemanapun boby pergi!?"
"Pokoknya kagak boleh"
"Eh. Eh. Kemana sih?. Ada apa emang? Apa yang mau lo tunjukin?"
"Plis bob ikut"

Bobypun setuju untuk ikut. Dan pada saat itu ayana terus menarik tangan boby. Dia mengajak boby menuju arah taman sekolah. Ditengah perjalanan shania yang sedang berkumpul ditaman dengan teman temannya geng berantakan itu melihat mereka. Dia pun mengikutinya karena curiga akan kelakuan para adik kelasnya itu. Karna shania adalah orang yang selalu menjaga kehormatan sekolahnya tersayang ini.

"Eh geng.. Gua mau pergi bentar ya.. Ada yang harus gua keluarin (sambil berpura pura memegang perutnya). Mules banget nih.."
"Eh? Shan? Kok tiba tiba? Apa gara gara makanan yang dibeliin nabilah? Lu jadi sakit perut gini?"
"Enak aja lu beb kalo ngomong!"
"Ya.. Soalnya tumben tumbenan lu beliin kita makanan kayak gini. Kan gua sebagai manusia terlebih sahabat lu yang tau sifat lu yang sebenernya jadi.. Ya patut curiga karna lu kan super pelit. Walaupun itu sahabat lu sendiri"
"Enggak kok. Bukan karena itu. Udah ya gua pergi dulu.. Karna udah kagak bisa nahan"

Shania pun pergi meninggalkan mereka dan mengejar adik kelas yang sedang berlari itu.

*Sesampainya ditaman sekolah

Shania mengintip mereka dari kejauhan.

"Bob.. Ada yang mau gua omongin"
"Apa? Cuma mau ngomong??? Kenapa harus disini? Ah.. Kirain ada apaan. Kalo cuman mau ngomong aja kan bisa di kelas? Kenapa harus disini sih? Pake lari lari segala lagi. Capek tau. Udah ya.. Gua balik kekelas aja (berbalik)"
"Tunggu (menarik tangan boby) ini bukan hanya sekedar ngomong biasa. Karna gua gak bisa ngomongin ini depan banyak orang. Jadi.. Gua pilih tempat yang sepi ini dan dengan pemandangan yang seperti ini"

(Berbalik kearah ayana)

"Apa. Apa yang ingin lu omongin?"
"Aku.. Aku.. Aku.."
"Udalah jangan bertele tele. Atau aku akan per.."
"Suka denganmu"

(Suara hembusan angin yang kencang menerpa rambut shania dan ayana dan membuatnya berkibas)

"Aku suka denganmu. Aku sangat suka denganmu. Entah kenapa bisa begitu. Tapi.. Sedari dulu aku begitu menyukaimu. Aku begitu memperhatikanmu. Dan aku selalu ingin mendekatimu. Aku selalu ingin menyembunyikan perasaan ini untuk diriku sendiri. Tapi.. Aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi"

*hening

Kakak Kelas Terindahku ShaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang