Budayakan meninggalkan tanda * disetiap bagian. Agar cerita tetap berlanjut
Boby pergi dan keluar dari tokonya.
"Wah.. Ini toko roti yang sangat bagus"
"Iya mbak.. Tuan boby udah berusaha keras untuk membangun ini semua. Sampai sekarang"
"Bibi.. Jangan panggil aku mbak.. Panggil aja shania ya.. Kan nggak enak didengernya"
"Oke mbak shania"
"Bi.."
"Eh. Iya iya. Maksud bibi.. shania"
"Nah.. Gitu kan enak dengernya jadi nggak keliatan terlalu kaku banget"
"Iya iya shania"
"Oh iya bibi. Jadi.. Ini beneran ya.. Toko ini dibangun sendiri sama boby? Kayak mustahil deh untuk anak seumuran boby harus bekerja keras untuk membangun ini dan harus mengurus toko ini disela sela urusannya dalam belajar?"
"Iya shania. Bibi nggak bohong dia yang mulai membangun toko ini sendiri dengan keringatnya tanpa minta bantuan kepada siapapun. Bibi mah cuma tetangganya aja yang kebetulan diterima kerja disini karna saat itu boby melihat bibi memasak kue. Dan dia bilang
(Membayangkan kejadian)
"bibi.. Kue ini enak sekali. Bagaimana bibi bisa membuatnya?"
"Ya.. Kue ini bibi buat dengan menggunakan resep keluarga yang telah diturun temurunkan oleh kakek nenek moyang bibi"
"Wow bibi.. Ini enakkkkk banget"
"Makasih.. Ya.. Wajarlah ini kue rasanya enak. Kan ini menggunakan alat dan bahan bahan yang sangat tradisional. Jadi.. Cita rasanya akan lebih terasa enaknya"
"Hahaha... Iya bi itu benar sekali. Ini pertama kalinya boby mencicipi kue tradisional yang rasanya lebih enak daripada kue kue jaman sekarang. Hem.. Bi.. Kan boby mau membangun toko roti boby sendiri nih... Nanti kalau tokonya udah jadi. Dan udah diresmikan. Tolong bantu boby untuk mengembangkan toko roti itu ya.. Aku mohonnn.. Bibi juga akan boby gaji deh.. Kan lumayan sekalian nambah uang jajan buat anak dan uangnya juga bisa bibi gunakan menabung untuk masa depan atau jika suatu saat bibi sangat kekurangan uang bibi bisa menggunakannya kan?
"Baiklah bob.."
"Yey.. Makasih bi.. Terima kasih. Bibi sangat baik. Bibi sudah boby anggap sebagai ibu boby sendiri"#back
"Sejak saat itu bibi mulai membantunya mengembangkan tokonya ini. Dikala senang atau pun duka kita selama ini bisa melaluinya. Walaupun terkadang toko ini sepi, tidak ada yang mau datang dan jualannya tidak laku. Boby tetap berteguh bahwa toko ini akan bisa sukses dan menjadi toko yang besar. Dia sudah membangun dan mengembangkannya dengan susah payah"
"Ternyata ini benar bi.."
"Tentu shania. Dia adalah anak yang sangat baik"
"Tentu. Dia anak yang baik sekarang. Jadi.. Menurut kesimpulanku Ini berarti kau adalah wanita yang dulu pernah hampir mencelakakan kakakku"
"Apa maksudmu shania?"
"Bi.. 5 tahun yang lalu aku dan kakakku datang kesini dan mencoba beberapa kue yang ada disini. Awalnya semua baik baik saja. Akan tetapi setelah kami pulang. tak lama setelah itu kakaku merasakan sakit ditenggorokannya,panas diperutnya dan kepalanya merasakan pusing. Bahkan tangannya dan seluruh badannya mulai berubah menjadi warna kebiruan saat itu hampir saja kami kehilangannya. Dokter mengatakan bahwa ia keracunan makanan. Kami sangat curiga pada toko itu Dan pada saat itulah kami berniat membawa kasus ini kepengadilan. Akan tetapi, ketika kami ingin melaporkannya. Toko ini sudah ditutup dan tidak pernah dibuka lagi. Si pemilik juga tidak diketahui identitasnya. Kami memutuskan untuk melupakan kasus ini dan pindah kedaerah yang jauh"
"Tidak.. Kamu salah shania. Apa kamu tidak ingin berfikir kearah yang logis?"
"Apa?!"
"Saat 5 tahun yang lalu toko ini masih belum ada dan saat itu boby juga masih sangat kecil. Jadi, mustahil kan jika kamu berfikir saat itu boby yang menjadi pemilik toko itu"
"Tentu saja itu mustahil. Baiklah aku menyerah"
"Tenang.. Aku percaya padamu kamu tidak akan berbohong tentang masalah seperti ini. Akan tetapi, ceritamu itu memang benar adanya shania"
"Tentu saja itu benar bibi.."
"Ya.. Aku tidak ingin mengelaknya. Karna pada saat 5 tahun yang lalu aku sudah ada disini. Saat itu juga berdiri toko yang sama disini akan tetapi.. Tiba tiba toko itu tutup dan tidak berpenghuni. Rupanya si pemilik toko pergi keluar negeri karna suatu alasan. Tapi ada satu alasan yang pasti yang bibi tau. Si pemilik mungkin terjerat hutang jadi dia menjualnya kepada pemerintah. Sehingga bobylah yang membeli toko ini dengan hasil dari kerja kerasnya. Ya.. Tepatnya 2 tahun yang lalu. Jadi.. Prasangkamu terhadap boby salah shania"
"Oh.. Untung bibi yang mengatakannya kepadaku. Kalau aku yang menanyakannya langsung kepadanya. Hem.. Entahlah ia akan mengatakan hal yang sebenarnya atau tidak. Entahlah.. Apa yang akan terjadi selanjutnya"
"Hah.. Ternyata kau sudah mengenal boby ya.. Padahal baru saja kalian bertemu kan?"
"Bagaimana bibi tau kita baru bertemu sekarang?"
"Itu karna, kamulah orang pertama yang boby ajak kesini dan memperkenalkanmu kepadaku. Jadi.. Ya.. Aku tau. Hahaha"
"Hahaha bibi.."
"Akhirnya bibi tau kenapa hanya kamu yang dibawa boby kesini. Dia tidak salah membawamu kesini. Aku sangat senang kamulah orangnya"
"Apanya bi"
"Semalam. Dia bilang. Dia bertemu dengan seorang wanita cantik"
"Hah?"
"Itu kamu kan?"
"Bukan bi.."
"Hah..?"
"Kami baru saja bertemu"
"Apa maksudmu yang dia temui semalam bukan dirimu?"
"Bibi kan udah tau dan menyimpulkan bahwa kita baru saling bertemu. Lalu kenapa bibi menanyakan pertanyaan yang jawabannya sudah bibi ketahui"
"Kenapa kau? Aku cuma mengatakan kalian baru saja bertemu tapi aku tidak tau kalau kalian sebenarnya benar benar barusan bertemu. Lalu.. Siapa yang dia temui semalam?"
"Entahlah bi"
"Hem.."
"Bi.. Sekarang jam berapa ya?"
"8.00"
"Wah.. Udah malam aja. Nggak terasa ya bi.. "
"Iya shania"
"Bi.. Kemana boby pergi? Kenapa ia lama sekali? Padahal aku ingin berpamitan pulang"
"Shania pulang aja nanti bibi sampaikan salamnya keboby"
"Nggak usah bi. Nggak perlu.."
"Nggak papa. Apa perlu bibi lacak lokasi boby sekarang?"
"Emang bisa ya?"
"Hei.. Jangan meremehkan bibi ya.. Walaupun tampang bibi seperti emak emak gini. tapi.. Jiwa dan raga bibi masih muda"
"Hahah.. Iya iya shania percaya. Shania udah liat sendiri kok"
"Oh... Sekarang akan bibi lacak menggunakan radar yang bibi pasang ditelponnya. Ya... Akhirnya. Sekarang dia berada dijalan veteran"
"Mau apa dia dijalan veteran malam malam gini?"
"Entah"
"Arghhh... (Berlari pergi keluar) bi.. Shania pergi dulu...!!! Mau nyusul itu anak. Maaf merepotkan"
"Tidak apa apa shan.. Kapan kapan main kesini ya.. Oh iya. Kalo udah ketemu boby suruh buruan balik"
"Oke oke""Syukurlah.. Aku menemukan gadis ini untukmu. Tidak. Maksudku kamu menemukan gadis ini untuk dirimu sendiri. Kamu lega sekarang sudah bertemu dengannya bob?. Sekarang.. Kamu tidak akan merasakan kesepian lagi. Jika kau melihatnya disini. Kau pasti akan mengerti bahwa setiap apapun yang kau lakukan ia selalu merasa cemas dan terlihat takut kehilanganmu. Jika kau disini. Kau akan tau ada orang yang akan pedyli kepadamu dan akan mengubah masa surammu itu dengan banyak kebahagiaan. Aku berharap kamu bisa menjaga kebahagiaanmu sendiri untukmu. Aku sangat berharap kamu bisa menjadi dewasa untuk dirinya. Sekali lagi. Syukurlah shania orangnya"
"Kenapa dia ada dijalan veteran? Apa dia gila? Dimalam malam seperti ini. Ia pergi setelah menerima telpon yang tidak ingin dia angkat. Apa dengan mengangkatnya dia akan mendapatkan masalah? Jika ia.. Ini adalah kesalahanku dan aku tidak akan memaafkan diriku sendiri karnanya. (Sampai) akhirnya sampai""Are? Dia bertengkar? Apa dia berandalan? Apa penilaiku terhadapnya salah selama ini? Hah.. Aku hanya melihat seseorang dari tampangnya aja. Baiklah. Aku akan melerai mereka"
"Kalian... Berhentiiiiiiiiii!!!!!!" teriak shania dari kejauhan
"Kakak..." ucap boby
Pertengkaran diantara mereka berakhir. Shania berjalan menuju arah pertengkaran.
"Dasar. Adik kelas bego! (Menampar boby dan navil) apa mau kalian hah!"
"Siapa lo?!"
"Gua? Nggak kenal siapa gua!!!"
"Gua shania junianatha. Dan gua adalah senior disekolah yang lo tempati! Apa mau kalian adu pukul ditengah jalan ini? Apa kalian nggak malu?. Jika salah satu guru atau petugas sekolah yang melihat kalian seperti ini. Gua pastiin dia akan melaporkan kalian kekepala sekolah dan akan mengeluarkan kalian berdua! Apa mau kalian hah! Apa kalian.. Oh.. Bertengkar karna memperebutkan ini cewek? Sungguh kalian berdua sangat menjijikan"
"Nggak kok"
"Udah. Cukup penjelasan kalian. udah cukup dengan membutikan kalian diem aja. Sekarang kalian pulang. Dan lo (menunjuk kearah boby) lo nggak seperti apa yang gua bayangkan. Gua salah (lari meninggalkan tempat kejadian)"Dengan meneteskan air mata shania lari meninggalkan mereka begitu saja.
"Apa ini.. Kenapa ini bisa terjadi dikesan pertamaku dengannya kenapa harus ini yang terjadi? Kenapa harus aku melihatnya dikeadaan yang buruk?. Tidak. Ini benar. Tuhan telah menunjukkan kepadaku bahwa bukan dia orang yang hadir dimimpiku semalam. Aku sangat bodoh karna berfikir dialah orangnya. Hah.. Kenapa ini bisa sampai terjadi? Syukurlah bukan dia orangnya. Baiklah baiklah aku akan pulang sekarang dan melupakan segalanya. Ku harap kau ada lagi dimimpiku sebagai temanku dan mengatakan bahwa kau bukan dia. Dan dia bukan dirimu"
Shania sampai dirumah dan segera menuju kekamarnya dan tidur.
*keesokannya
"Apa ini? Are? Aku tidak memimpikannya lagi? Kenapa itu mungkin? Apa dia tidak akan menemuiku lagi? Aku merindukannya walaupun hanya didalam mimpiku saja"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas Terindahku Shania
RomanceKakak kelas yang galak dan menakutkan membuat si pecinta buku,pendiam dan cuek jatuh cinta padanya. akankah kakak kelas tersebut dapat merubahnya? seperti kata pepatah bahwa cinta akan dapat merubah seseorang