[02]

165 21 1
                                    

Jam menunjukkan pukul 07.00 pagi. Camille sudah berada di depan rumah Able.

"Able! Permisi, Able!"

"Ya, ya, ya tunggu!"

"Hi Able!" ucap Camille bersemangat.

Able terlihat seperti orang baru bangun dari tidurnya, rambut acak - acakan dan mata ngantuknya terlihat begitu jelas.

"Camille?"

"Kenapa kau kesini? Ini kan masih pagi." lanjutnya lagi sambil menguap.

"Kau tak usah protes. Kau mandi sana cepat!" ucap Camille sambil mendorong masuk Able ke dalam rumah.

"Iya, iya."

Akhirnya, Camille dan Able pergi menuju kamar Able yang berada di lantai dua.

Sambil berjalan naik menaiki tangga menuju kamar Able, tiba - tiba Able terpeleset.

"Hati-hati Ab, kalau jalan." ucap Camille membantu sahabat nya itu yang hampir nyaris terjatuh dari tangga.

"Iya."

"Kau kalau jalan naik tangga begini, buka mata jangan tutup mata dong." Camille memutar bola matanya.

Sambil menunggu si Able selesai mandi. Camille mengelilingi kamar Able, terdapat banyak sekali foto pandangan pertamanya itu, ya dia Harry.

-a few minutes later-

"Cam." terdengar suara Able dari belakang, yang terlihat sudah selesai mandi.

"Hey Ab, kau masih menyimpan foto si rambut brokoli itu? Itu kan sudah 4 tahun yang lalu, waktu kita masih SMA."

"Yah begitulah, seperti yang kau lihat." ucap Able santai.

"Kenapa?"

"Kau kan tau, kalau aku menyukainya sejak SMA, meskipun dia tak mengenalku, aku akan selalu mengingatnya sampai kapanpun" ucap Able sambil memakai pakaiannya.

"Kau yang mengambil gambarnya?"

"Yup, aku mengambil gambarnya diam - diam, semua kegiatan yang dia lakukan. Lalu aku men-cuci fotonya kemudian ku pasang di setiap dinding kamarku."

"Apa kau tak bosan melihat wajahnya? Dimana - mana fotonya, hampir seisi kamar ini, semua terdapat fotonya, huh?"

"Ya! Pertanyaan yang bagus Cam. Mengapa aku tak bosan? Yah, karena dia memang cinta pandangan pertamaku. Kau tau Cam? Aku selalu melihatnya bermain basket bersama teman - temannya. Terkadang dia menatapku sekejap, dan mata berwarna hijau yang cerah, wajahnya yang sangat tampan, membuat ku selalu mengingatnya. Setiap istirahat, waktu belajar kosong, dan pulang sekolah, aku selalu menontonnya bermain basket."

"Apa dia sebegitu mempesona, sehingga membuatmu tergila - gila?"

"Yah. Ada suatu hari pernah Harry menyapaku dan menanyakan namaku. Disitu hatiku sangat berdebar - debar. It's experience unforgettable!" ucap Able bahagia sendiri membayangkan momen pada saat itu.

Camille hanya memutar bola matanya.

"Ab, aku kasih tau yah. Harry kan sudah 'terkenal' di seluruh dunia ini. Dia pasti sudah tak mengingatmu. Dia pasti lupa masa SMA nya dulu, toh dia sibuk dengan karirnya."

"Aku akan ke konsernya malam nanti. Aku berada paling depan di antara semua orang, aku berdiri, bersorak memanggil namanya layaknya seorang Directioners yang fanatik. Aku yakin akan berhasil menemuinya."

"Are you sure?"

"Yeah, kau ikut?"

"Aku akan menemanimu."

---

Sebentar lagi, Able akan bertemu dengan Harry setelah 4 tahun tak bertemu.

-horan.

CCTV [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang