[05]

92 18 2
                                    

Di depan Able sudah ada lelaki yang Able sudah kenal pasti. Dia Liam Payne salah seorang anggota dari One Direction.

Liam Payne memakai pakaian yang sama pada saat konser tadi. Dia sangat tampan.

"Hei, siapa kau?"

"Hm..hmm a a aku Marable Emma Kinston" ucap Able gugup.

Able langsung mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan Liam membalasnya sambil tersenyum.

"Apakah aku mengenalmu?"

"Tentu saja tidak."

"Lalu, untuk apa kau ke sini?"

"Aku ingin bertemu dengan temanmu."

"Siapa?" ucap Liam bingung.

"Hazza maksudku Harry Styles. Dia temanku." ucap Able menundukkan kepala.

"Oh ok, akan kupanggil kan dia."

Belum Liam memanggil Harry, pria yang Able cari datang dan berdiri di samping Liam.

"Siapa Li?" ucap Harry melihat Liam.

"Ini ada orang yang mencarimu."

"Ha Ha Harry?" ucap Able terbata - bata.

Harry bingung melihat Able.

"Apakah aku mengenalmu?" ucap Harry dengan rajut wajah bingung.

"Yeah. Kita saling kenal. Apakah kau masih mengingatku?"

Liam masih berdiri sambil memperhatikan Able dan Harry berdialog.

"Kurasa, dia mengenalmu Har, lihatlah wajahnya, dia sangat menyakinkan." ucap Liam.

Harry mengingat - ingat.

"Oh yah, pas konser tadi kan, kau fans, fans One Direction kan? Oh iya aku ingat kau". Ucap Harry sedikit tertawa.

"Iya itu aku. Tapi, ada selain itu, maksudku kita pernah bertemu sebelumnya. Kau ingat aku?" ucap Able tersenyum memperlihatkan deretan giginya pada Harry.

Harry mengingat - ingat.

"Ku rasa aku tidak mengenalmu." ucap Harry menyipitkan matanya pada Able.

"Ingat lagi Haz."

"Dimana kau tahu namaku Hazza. Hanya orang - orang tertentu yang biasa memanggil namaku itu."

"Karena kita saling kenal 4 tahun yang lalu, maksudku kita satu sekolah dulu waktu SMA, itu kan nama pas SMA mu dulu." ucap Able meyakinkan.

"Oh ya?" ucap Harry tertawa.
Liam juga tertawa tanpa mengetahui permasalahan Able dan Harry.

Tiba - tiba tak disangka Louis, Zayn, dan Niall datang menghampiri Able, Liam, dan Harry.

"Ada apa ini?" ucap Zayn yang memperhatikan Able.

"Lihatlah nona ini, dia datang ke sini, dan mengatakan bahwa aku mengenalnya dan satu sekolah dengannya waktu SMA dan 4 tahun yang lalu." ucap Harry menekan katanya 4 tahun dan kembali tertawa lagi.

"Sudahlah nona, tidak usah mengaku." ucap Niall dengan memakan snacknya.

"Sudahlah, aku tidak mengenalmu sama sekali. Kau hanya fans kami. Pergilah sana." lanjut Harry.

"Baiklah kalau begitu, aku pergi. Aku memang bukan wanita yang kau kenal, aku hanya directioners." ucap Able menahan rasa tangisnya.

Able seperti dipermalukan di depan teman - temannya terlagi Harry yang mempermalukanya.

"Tapi sebelum aku pergi, aku ingin memberikanmu sesuatu." ucap Able mengambil sebuah kotak yang berisi pakaian tersebut di dalam tasnya.

Tangan Able memberikan kotak itu pada Harry, dan Harry menerimanya.

Able kembali tertunduk.

"Apakah ini untukku? Sebuah hadiah?" ucap Harry.

"Dia memberikanmu hadiah Har, aku jadi cemburu." ucap Louis sedikit mengejek.

Mereka semua tertawa, terkecuali Zayn.

Able berlari meninggalkan One Direction dan menangis.

Able berlari sangat kencang tanpa melihat sekitarnya.

Hujan yang mengguyur sangat lebat dan sontak membuat pakaian yang dikenakan Able basah, basah kuyup.

Able pun mencari taksi dengan pakaian yang basah kuyup.

---

Yeayy, akhirnya mereka bertemu. Tapi ada sedihnya juga.

Sorry kalau ceritanya membosankan xoxo.

-horan.

CCTV [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang