[20]

35 1 0
                                    

"Dan--- aku terkena penyakit amnesia."

Able yang mendengarnya, kini air matanya jatuh semakin deras. Kakinya melemas, dan secara otomatis Able terduduk di tanah dan segera menarik tangannya yang di genggam oleh Harry, dan langsung menutup kedua matanya yang menangis.

Harry hanya menatap Able sedih, dan air matanya juga terjatuh secara perlahan. Harry bungkam, tak tahu harus berkata apalagi. Semuanya telah terungkap melalui mulutnya sendiri.
'Apa yang aku telah katakan?' gumam Harry dalam hati.

Able masih menangis deras. Harry pun langsung mengambil posisi yang sama seperti Able, yang berhadapan dengan Able.

"Ab, maafkan aku..." ucap Harry lirih.

"Aku sungguh sangat minta maaf. Aku juga tidak tahu jika aku sudah kecelakaan dan amnesia. Setelah ibuku memberitahuku sebelum aku ke sini."

Harry menceritakan semuanya yang sebenarnya. Namun, Able tak mengucapkan sepatah kata apapun, hanya suara tangisan yang terdengar.

Harry pun mendekat dan menangkup tubuh Able dalam pelukannya. Harry mengusap punggung Able lembut untuk menenangkannya.

"Jangan menangis Ab. Aku sungguh minta maaf."

"Jadi, maukah kau memaafkanku?"

Kini tangisan Able meredah.

Able mengangguk pelan. Dan memeluk tubuh Harry erat. Able mencoba untuk tidak menangis.

"Aku juga tidak ingin jika hal ini ter--"

"Sstt-- jangan berkata seperti itu." ujar Able menutup mulut Harry dengan jari telunjuknya.

"Aku berjanji untuk mencoba mengingat kembali semuanya. Aku janji." ucap Harry tersenyum kecil pada Able.

Able juga membalas senyum Harry. Dan segera menghapus air matanya.

Harry pun membawa Able untuk berdiri dan mengambil kursi yang terletak di pinggir lapangan sekolah yang tidak bisa dikira seberapa besar lapangan sekolah mereka.

"Tenangkanlah dirimu dulu Ab. Tarik nafas lalu hembuskan sebanyak 3 kali."

Able mengikuti perintah Harry.

"Apa sudah lebih baik?" ujar Harry mengelus rambut Able lambut.

Able tersenyum kecil pada Harry.

"Harry?" ucap Able lirih.

"Ya Ab?"

"Mmm--- maafkan aku." jawab Able dengan sangat pelan.

"Untuk apa kau meminta maaf? Aku yang salah, seharusnya aku yang meminta maaf."

"Aku meminta maaf-- untuk- mmm, aku sangat bodoh atas kejadian kecelakaan mu itu, aku benar benar tidak tahu. Dan setelah aku tahu semua ini, aku hanya bisa menangis atas keadaan mu sekarang. Aku memang benar benar gadis yang bodoh."

"Sstt-- jangan berkata seperti itu Ab. Aku tahu kalau aku terkena amnesia, tapi kumohon jangan salahkan dirimu. Aku juga tidak mungkin menyerahkan diriku begitu saja jika tertabrak bus. Itu bukan hal kesengajaan, tapi hal ini adalah hal yang tidak sengaja. Aku percaya Tuhan telah menyelamatkan nyawaku." ujar Harry memeluk Able dengan sangat tulus.

Able pun melepaskan pelukan dari Harry dan mengambil nafasnya lalu menghembuskannya perlahan.

"Aku janji Harry, aku akan mencoba untuk mengingatkan memori mu selama kau masih di Melbourne."

"Terima kasih Ab. Aku juga tidak akan sia siakan kesempatan ini selagi aku masih di Melbourne." balas Harry tersenyum memperlihatkan dua lubang di pipi kiri dan kanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CCTV [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang