[16]

56 6 0
                                    

Able dan Bradley bergegas ke ruang musik, mereka menemui teman teman nya disana, karena hari ini mereka latihan musik untuk pementasan nanti.

Terlihat teman teman Able dan Bradley sudah siap dengan alat musiknya, tak lupa dengan penyanyinya juga.

Universitas mereka mengadakan acara yang bertemakan "The Night Theater and Music Arts" ini langsung diatur oleh mahasiswa(i) dari jurusan seni. Dan akan diselenggarakan di University of Melbourne dan dilaksanakan minggu depan. Acara ini bebas, siapa saja dapat datang dan melihat secara langsung.

Perlengkapan acara akan di atur oleh mereka, mulai besok. Jadi Able dan Bradley akan sangat sibuk mengatur semua.

Sesampai di sana, Able yang sedari tadi membawa biolanya yang dia genggam di tangan kanannya, akhirnya Able mengambil biolanya dan mulai memainkannya, tak lupa Able me-rosin bow biolanya agar saat digesek pada senar biola, suara biolanya terdengar lebih bagus.

Mereka sudah menentukan dan menyepakati bersama seperti apa musik, dan lagu yang akan dibawakan dan aransemen nya bagaimana, mereka sudah mengaturnya di jauh jauh hari sebelum pementasan, tinggal di latihkan.

--

Akhirnya latihan mereka selesai, tepat pukul 17:00 sore.

Able dan Bradley memutuskan ke cafe yang dekat dengan kampus nya. Mereka hanya berjalan kaki saja, tetapi Bradley memutuskan untuk membawa mobil, jadi tak repot lagi mengambil mobilnya yang terparkir di parkiran kampusnya.

Seperti biasa, mereka memilih meja yang dipojok dekat dengan jendela. Able biasa heran melihat pelanggan disini, setiap kali Able datang ke cafe ini, Able tak pernah melihat orang yang duduk di meja ini. 'Mungkin perasaan ku saja.' batin Able.

Akhirnya pesanan kopi dan kentang goreng yang diberikan krim di atasnya pun datang.

"Jadi, bagaimana Ab dengan... Siapa lagi namanya... He...ha..heerii.. Hari." ucap Bradley mengingat ingat.

"Ihh bukan hari. Tapi Harry, H-A-R-R-Y." balas Able mengeja nama Harry.

"Oh iya iya lupa." ucap Bradley terkekeh.

"Jadi, kenapa kau bertanya tentang Harry?"

"I just want to hear the story of Harry, pleasee." ucap Bradley memohon pada Able dengan matanya yang berbinar binar.

Able masih berpikir, selang 1 menit.

"Huhh.. Baiklah akan ku ceritakan padamu." balas Able menutup wajah Bradley, tak sanggu melihat wajahnya.

Sebenarnya Able tak ingin menceritakannya kepada siapapum, tapi mengingat Bradley adalah sahabatnya, jadi Able akan menceritakannya.

"Tapi ada syaratnya." ucap Able memicingkan matanya pada Bradley.

"Apa itu?" tanya Bradley penasaran.

"Kau tak boleh beritahu kepada siapapun tentang masalah ini maksudnya kau harus merahasiakannya. Mengerti?"

"Oh baiklah."

Able pun menceritakan semuanya, mulai dari kisah SMA nya bersama Harry, hingga mereka menjadi sepasang kekasih, dengan waktu selang beberapa menit. Dan hanya satu yang terlontarkan pada mulut Bradley, setelah cerita Able selesai.

"Kau make love bersama Harry?" ucap Bradley kaget mendengar perkataan Harry. Dan pada saat itu juga perasaan Bradley hancur bertubi tubi.

"Sstt.. Kau jangan terlalu ribut. Nanti orang orang mendengar kita." ucap Able menutup bibir Bradley dengan jari telunjuknya.

Terlihat wajah Bradley sudah memerah karena cemburu dan marah. Dan Bradley sebenarnya tak berhak untuk marah dan cemburu terhadap Able, karena dia hanya sahabatnya, hanya sahabat.

"Yeah." lanjut Able sambil memakan kentang goreng nya.

"Kenapa kau melakukannya?" ucap Bradley geram.

"Ada apa denganmu? Sepertinya kau tidak suka?"

"Bukan tidak suka, tapi aku hanya kaget mendengar perkataanmu." balas Bradley menutupi rasa marahnya.

"Sebenarnya, aku tidak ingin berbuat seperti itu padanya, tapi dia terlalu ganas dan akhirnya aku terlena olehnya."

"Dan aku juga tidak ingin berbuat begitu padanya. Tapi dia tidak mengambil keperawanan ku kok, cuman hampir. Awalnya aku marah padanya, dan lama kelamaan, aku kaget mendengar pernyataan Harry, dia menyatakan perasaannya padaku. Sangat manis bukan?" lanjut Able sembari tersenyum membayangkan kejadian pada sat itu.

Bradley yang hanya diam mencerna semua perkataan yang dilontarkan oleh Able tak percaya. Bradley tak percaya 'mengapa Harry sebegitu buas pada Able, seperti kehausan saja' batin Bradley. Wajah Bradley kini mulai memanas, tapi Bradley menahannya.

"Dan kau tahu, Harry itu sangat tampan"

Bradley hanya memutar bola matanya. 'Bagaimana sih wajah si Harry itu? Lebih tampan diriku juga.' batin Bradley.

Semua cerita yang dilontarkan oleh Able, membuat Bradley tak memakan kentang goreng yang dipesannya, dia hanya meminum kopinya saja. Dan Able yang melahap semua kentang goreng mereka karena bahagia atas Harry.

"Aku pulang duluan Ab, bye." ucap Bradley dingin dan mulai berdiri dari kursinya, tiba tiba Able menarik tangan Bradley, hingga Bradley terhenti dan duduk kembali.

'Mengapa Brad jadi seperti itu? Apakah aku salah bicara? Dia ingin pulang begitu saja setelah kubicarakan tentang Harry padanya. Ugh menyebalkan.. Dan sekarang dia ingin meninggalkan ku begitu saja sendiri disini?' gumam Able dalam hati.

"Jadi kau tak mengantar ku pulang?" kali ini Able yang memohon pada Bradley dan memasangkan matanya dengan berbinar binar. Dan lagi lagi Able tak pernah membawa mobilnya, Able sangat malas untuk mengendarai mobilnya sendiri. Sangat aneh.

"Ohh... Baiklah. Aku akan mengantarmu pulang. Tapi lepaskan tanganku dulu dari tanganmu." sebenarnya Bradley tak ingin tangan Able melepaskan tangannya darinya.

"Okay." balas Able tersenyum pada Bradley.

Sebelum pulang mereka membayar tagihan makanan mereka.

Able yang mengambil dompet di tas nya, langsung Bradley melarangnya.

"Jangan Ab, biar aku saja yang membayar semuanya." ucap Bradley menoleh pada Able.

"Ouuhh, makasih Brad. Kau memang sahabat sejatiku." balas Able memeluk Bradley erat. Bradley merasakan kebahagian yang luar biasa pada dirinya pada saat Able memeluknya.

Akhirnya mereka sampai di depan pekarangan rumah Able. Kini mereka sudah berdiri di depan pintu rumah Able.

"Makasih Brad hari ini. Kau sangat baik padaku." ucap Able sembari tersenyum pada Bradley.

"Tak masalah." balas Bradley memeluk Able. Able pun membalas pelukannya.

Able melepaskan pelukannya. Bradley pun berlari kecil menuju mobilnya.

"Jangan lupa besok, kita akan mengatur acara!" seru Able.

"Okay, bye Ab!" balas Bradley membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangannya pada Able sembari tersenyum.

"Okay bye!"

---

Hai haii! oke, akhirnya Able udah ceritain semuanya tentang Harry.

Vote and comment for the next chapter! ;)

-horan.

CCTV [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang