[17]

52 6 0
                                    

"Mom hari hari akhir ini, aku akan terlambat pulang ke rumah." ucap Able menyantap sarapan paginya.

"Mengapa kau terlambat?"

"Aku akan mengadakan acara di universitas ku minggu depan. Jadi yaa-- aku akan mempersiapkan semuanya dan terlambat pulang pastinya."

"Baiklah, hati hati jika kau pulang."

"Apakah kau akan membawa mobil? Mom lihat akhir akhir ini, kau tak pernah membawa mobilmu?" lanjut Mom Able.

"Aku sangat malas sekali. Aku akan minta Bradley mengantar ku pulang."

"Oh baiklah."

"Sudah dulu mom. Aku pergi dulu, bye."

Mom hanya tersenyum dan melambaikan tangannya pada Able.

Kini Able berjalan kaki menuju halte bus, karena biasanya Able memang naik bus jika tak membawa mobil.

Able yang terduduk menunggu kedatangan bus, memutuskan untuk mendengar lagu dengan memakai earphone melalui ponsel nya.

Able menutup matanya sambil bersenandung mendengar alunan lagu yang dia dengar. Tiba tiba sebuah mobil berwarna putih terparkir yang dekat dengan halte bus.

Dan ternyata itu adalah Bradley. Sekarang Bradley berada tepat di depan Able, Bradley memperhatikan Able yang sedang bernyanyi dan menutup matanya, membuat Bradley terkekeh.

"Ab? Able!" Bradley memukul mukul pelan pipi Able.

"Huh! Ada apa Brad? Kau mengganguku saja bernyanyi, kau tak tahu huh? Suaraku sangat luar biasa." ucap Able meninju perut Bradley.

"Kau pede sekali."

"Bagaimana jika aku tantang kau bernyanyi sekarang? Kalau aku menang kau harus menuruti permintaanku, dan jika kau kalah kau boleh meminta apapun padaku."

"Tapi hanya satu permintaan." lanjut Bradley lagi.

"Oke!"

"Hei kalian disana!" ucap Bradley menunjuk dua orang pria yang duduk di kursi panjang yang sedang bermain ponsel mereka.

Able bisa melihat kedua pria tersebut menunjuk nunjuk dirinya kebingungan.

"Yah kalian berdua!"

Kini kedua pria tersebut berhadapan dengan Bradley dan Able.

"Aku meminta kalian untuk membantu kami." Able bingung mendengar perkataannya.

"Apa yang kau lakukan bodoh?" Ucap Able berbisik padanya, yang dia tahu suaranya terdengar hanya di telinga Bradley. Dan Bradley hanya menghiraukannya.

"Untuk apa?" ucap salah satu dari pria tersebut.

"Jadi, kalian harus menilai kami bernyanyi, aku dan dia akan bernyanyi. Setelah kami bernyanyi, kalian boleh menyebut nama dari kami yang menurut kalian suaranya bagus, dan nama yang disebut lebih dari satu orang maka dialah yang menang."

"Oh ya, aku Bradley dan dia Able."

"Baiklah." ucap kedua pria tersebut.

'Entah mengapa dua pria bodoh mengiyakan permintaan Bradley yang sangat aneh itu. Aku tak tahu harus bagaimana, Bradley meminta orang tersebut menilai suara kami. Ugh.. Harusnya tadi aku tak berkata begitu padanya, padahal suaraku sangat jelek sebenarnya dan lihatlah dia, dia seorang yang terlahir dengan suara yang indah. Sedangkan aku? Ugh, aku sangat menyesal sekarang. Aku kira Brad hanya bercanda tadi, ternyata dia serius. Yatuhan apa yang harus ku lakukan sekarang? Bantu aku.' gumam Able dalam hati sambil mengacak acak rambutnya dan sesekali menutup wajahnya tak percaya diri.

CCTV [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang