[07]

78 13 3
                                    

Esok paginya, Able dan Camille berangkat kuliah bersama.

Sepanjang perjalanan Able masih tak henti - hentinya memikirkan soal kemarin, di pikiran Able muncul pertanyaan - pertanyaan baru. Able merasa sedih dan sedikit menyesal telah menemui Harry. Namun dibalik itu semua, Able masih bertanya - tanya, "apakah Harry telah membuka hadiah dariku?" "apakah Harry mengabaikannya?" "apakah Harry mencoba pakaian yang aku berikan padanya?"  "apakah Harry benar - benar lupa padaku?"oh sungguh menyebalkan. Pinta Able dalam hati.

--

Mereka semua berkumpul dan mengobrol.

"Kapan kita akan tour lagi?" ucap Harry.

"Mungkin 2 hari ke depan, tapi besok kita akan langsung pergi ke lokasi tour kita" ucap Zayn santai.

"Setelah ini kita akan tour kemana?" ucap Harry yang pura - pura tidak tahu.

"Kita akan tour ke Ireland." ucap Liam.

"Bagaimana mungkin aku pergi ke Ireland, tapi pikiranku masih memikirkan gadis yang kemarin."
"Ah mengapa aku mengingatnya!" Pinta Harry dalam hati dan memukul kepalanya pelan.

Pikiran Harry masih berputar - putar tentang Able.

"Har? Har! Harry!" ucap Liam yang membuyarkan lamunan Harry.

"Apa?!" jawab Harry sedikit berteriak.

"Kau masih ingat yang kemarin? Gadis dan hadiah yang dia berikan padamu?"
'mengapa sih dia membahas gadis itu'

"Mungkin." jawab Harry pura - pura santai.

"Kau belum memeriksanya? Maksudku membuka hadiahnya?"

"Belum sih."

"Jadi, tunggu apalagi? Cepat buka!" ucap Niall dengan wajah penasarannya.

"Untuk apa aku membukanya? Toh aku tidak kenal dengannya." ucap Harry berpura - pura, namun dalam hatinya penasaran.

"Jadi kau tak mau membukanya? Baiklah aku akan ambil." ucap Liam kembali.

"Baiklah, aku akan mengambilnya. Kalian sangat menyebalkan." ucap Harry memutarkan bola matanya.

Harry pun mengambil hadiah yang berada di atas meja bundar.

Dengan rasa penasaran Harry membuka hadiah tersebut yang terbungkus oleh kotak dan dihias dengan kertas silver rapih, yang dimasukkan di dalam kantong.

"Keren!" ucap Niall menunjuk pakaian tersebut dan tersenyum.

"Apa ini hadiahnya?" ucap Harry menatap hadiah itu bingung.

Satu pasang pakaian, baju berwarna kuning berlengan pendek, dasi hitam sedikit berwarna putih, dan jeans hitam ketat.

"Ini sangat keren buatku, jika aku memakainya." kata Liam sambil meraba pakaian itu, yang dipegang oleh Harry.

"Itu tidak terlalu buruk." lanjut Zayn.

"Mungkin kau harus mencobanya Har, sekarang." ucap Louis.

Harry pun membuka baju kaos putihnya yang dia pakai dan menggantinya dengan baju berwarna kuning itu, begitu pula dengan celananya.

"Itu sangat pas buatmu Mr.Styles" ucap Louis menatap Harry dengan mengoyang - goyangkan tubuh Harry yang tangannya berada di kedua pundaknya.

"Kau sangat tampan Styles, tapi lebih tampan diriku." lanjut Liam.

"Sudah - sudah kalian cerewet sekali, lebih baik aku segera melepaskan semua ini." ucap Harry sambil melepaskan pakaian yang ada di tubuhnya itu.

"Besok kan kita tour lagi, lebih baik kita berjalan - jalan ke mall, bagaimana?" ucap Niall yang dengan penuh snack di dalam mulutnya.

"Ide yang bagus." lanjut Louis.

---

Hey hey!

Kalo kalian penasaran seperti apa pakaiannya, kalian bisa lihat di cover book ini, makasih ;)

-horan.

CCTV [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang