Bab. 16

462 19 0
                                    

Fu Yun sangat gembira melihat kedatangan Xu Xian, Bai Su-zhen,dan Xiao Qing.

Ia berlari menyambut mereka dengan gembira. "Oh, kejutan yang menyenangkan! Kami mendengar kalian berhasil. Tidak pernah kuduga akan bertemu kalian secepat ini."

"Sebentar lagi aku akan melahirkan," kata Bai Su-zhen.

"Karena hanya kalianlah keluarga kami di sini, maka aku sengaja datang kemari untuk meminta bantuan," Bai Su-zhen sambil berjalan ke dalam rumah.

Fu Yun berkata, "Tampaknya saat kelahiran sudah dekat."

"Benarkah?" kata Xu Xian khawatir. "Apakah kalian punya kamar kosong?"

"Tentu saja! Uang pemberian kalian, kami jadikan modal untuk berdagang. Dari keuntungan yang kami dapat kami mendirikan bangunan tambahan di belakang rumah ini, dan baru selesai dua hari yang lalu. Tempatilah rumah itu. Perabotannya memang belum ada, tetapi kalian dapat mengaturnya kemudian. Dalam satu-dua hari, kalian akan seperti di rumah sendiri."

Bai Su-zhen duduk dengan hati-hati dan
mengucapkan terima kasihnya kepada Fu Yun.
Dengan susah payah ia berkata, "Kakak ipar, maafkan kami bila tidak dapat membalas segala kebaikanmu."
"Jangan pikirkan hal itu!" seru Fu Yun. "Kau akan segera melahirkan.Akan kupanggilkan dua wanita untuk membantu persalinanmu."
"Tak perlu buru-buru," jawab Bai Su-zhen. "Saatnya belum tiba. Izinkan kami melihat rumah itu."
"Ya. kau harus mempersiapkan diri, sebelum tiba saat melahirkan," kata Fu Yun.
Fu Yun memanggil nyonya Jiang yang kemudian ia perkenalkan kepada Bai Su-zhen. Ia juga memberikan kunci rumah kepada Bai Su-zhen, dan menyuruh ketiganya masuk.

Bai Su-zhen tampak lega, Xu Xian dan Xiao Qing disuruhnya melihat-lihat ke dalam.
Dinding rumah itu terbuat dari batu kapur. Kayu-kayu dan atapnya dicat rapi. Seluruh bangunan terbagi atas lima ruangan yang sama besar.
"Bagus sekali," kata Xu Xian. "Tetapi tempat tidur dan perabotan lainnya belum tersedia.Karena Bai Su-zhen akan segera melahirkan, sebaiknya untuk sementara kita tinggal saja dulu di rumah Fu Yun."
Xiao Qing bertanya kepada nyonya Jiang, "Apakah rumah ini mempunyai pintu belakang?"
"Oh ada, di belakang ruangan ini," jawab nyonya Jiang.
"Bagus," kata Xiao Qing. "Ketika datang ke sini, kulihat ada beberapa toko yang menjual barang-barang keperluan rumah tangga. Aku akan pergi membeli barang-barang yang diperlukan Bai Su-zhen. Aku akan kembali sekitar satu jam lagi."
Xu Xian tahu benar siapa Xiao Qing. Itu sebabnya ia mengangguk saja tanda setuju.

"Pergilah. Karena istriku akan segera melahirkan, tampaknya tidak ada pilihan lain yang lebih baik. Tetapi tentunya kau
membutuhkan uang cukup banyak untuk membeli perabotan."
"Jangan khawatir. Tolong kunci pintu gerbang"
Nyonya Jiang dan Xu Xian pergi mengunci pintu dan menunggu di luar.

Dengan menggunakan kekuatan sihirnya, Xiao Qing kemudian menciptakan perabotan-perabotan rumah tangga.

Agar tidak menimbulkan kecurigaan, ruangan itu dikuncinya dari dalam. Setelah satu jam, Xiao Qing membuka pintu dan memanggil, "Semuanya beres. Masuk dan lihatlah."
Ketika pintu dibuka, Nyonya Jiang terkejut.
Halaman rumah telah dipenuhi pot-pot bunga yang indah, dan guci-guci emas yang sangat besar dan berat yang berisi batu-batu karang kecil. Di kamar tidur ia melihat sebuah dipan kayu berukir, ditutup dengan kain bersulam. Di dekat tempat mencuci tangan, terdapat mangkok-mangkok porselin. Nyonya Jiang ternganga, tak dapat berkata-kata.
"Masuklah Nyonya Jiang," kata Xiao Qing.
Nyonya Jiang melihat berkeliling. "Xiao Qing, apakah engkau seorang peri? Seisi rumah penuh dengan barang-barang besar dan berat yang memerlukan waktu berjam-jam untuk
mengangkatnya kemari. Bagaimana kau dapat membereskannya seorang diri?"
Xu Xian tidak terkejut lagi melihat keajaiban-keajaiban seperti itu.

"Xiao Qing memang wanita yang sangat pandai. Ia juga mempunyai banyak uang untuk membeli semua barang ini," jelasnya.
Fu Yun dan Bai Su-zhen datang. Fu Yun terkejut melihat keadaan didalam rumah.

Legenda Ular Putih (White Snake Legend) - Zhang Hen ShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang