Bab. 17

405 19 0
                                    

Semua tetangga berebut membantu persiapan pesta. Padahal saat itu Xu Xian sedang kebingungan karena hanya membawa beberapa keping uang logam di sakunya. Namun ia enggan meminta uang kepada istrinya. Sebagai pengusaha yang berhasil di Suzhou, orang tidak akan menyangka bahwa sesungguhnya ia tak mempunyai banyak uang. Hal itu akan memaksanya untuk bercerita tentang kejadian di Gunung Emas. Padahal ia telah berjanji kepada Bai Su-zhen dan Xiao Qing untuk tidak bercerita kepada siapa pun.

Semalam sebelum pesta dimulai, ketika Bai Su-zhen sedang menidurkan bayinya, Xu Xian bertanya kepada istrinya.

"Bagaimana keadaanmu, Istriku?" tanya Xu Xian lembut.

"Cukup sehat, sekalipun masih terlalu lemah untuk berdiri. Tetapi jangan terlalu mencemaskan diriku."

"Jeritanmu saat melahirkan benar-benar membuatku takut. Namun sekarang kau tampak jauh lebih sehat," kata Xu Xian dengan wajah bahagia.

Bai Su-zhen tersenyum. "Anak ini benar-benar mirip ayahnya. Apakah kau ingin menggendongnya?" tanyanya.

Ketika Bai Su-zhen akan meraih bayinya, Xu Xian melarang. "Ia sedang tidur. Jangan diganggu. Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu. Tidak ada orang lain di sini, 'kan?" tanya Xu Xian kepada istrinya.

Bai Su-zhen duduk. "Tentang kejadian di biara itu?" tanyanya.

"Bukan. Aku sudah mengetahuinya," jawab Xu Xian. "Yang hendak kutanyakan ialah tentang toko kita di Suzhou. Apakah toko itu masih ada?"

"Duduklah, akan kujelaskan," jawab istrinya. "Kita sekarang tidak dapat kembali ke Suzhou. Kalau kita tetap membuka toko itu, berarti kita hanya mencari keuntungan. Bukan itu tujuan kita. Itu sebabnya, Ma Zi-hou dan Li Ben-liang telah kusuruh menutup toko. Tentu saja hal ini membutuhkan waktu."

"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?"
tanya Xu Xian dengan khawatir.

"Apa yang membuatmu khawatir? Masih ada uang di dalam lemari. Dengarkan aku. Walaupun mulanya uang kita berasal dari kekuatan sihirku, uang yang kita punyai sekarang benar-benar hasil keringat kita."

"Menurut pendapatmu, kita dapat mengundang semua tetangga?" tanya Xu Xian.

"Tentu saja. Walaupun mereka tidak minta diundang, aku bermaksud mengundang mereka semua. Suamiku, keluarga Xu kini sudah mempunyai keturunan. Aku sangat bahagia. Beberapa orang masih berkata bahwa aku adalah makhluk halus.
Mereka mengatakan bahwa bayi ini bukanlah milikku."

Xu Xian menjawab dengan bersemangat, "Ya!
Benar-benar tidak masuk akal. Sekarang, aku akan menghitung jumlah tamu yang akan kita undang."

"Tenanglah! Kau dapat mengundang siapa saja. Aku akan bisa mengatasinya. Tetapi jangan kau katakan kepada kakakmu asal-usul uang itu."

"Tentu saja tidak!"

Bai Su-zhen memasukkan tangannya ke bawah bantal, lalu mengambil sebuah kunci besar dan memberikannya kepada Xu Xian.

"Ini adalah kunci peti kita. Semua isi peti itu berasal dari Suzhou.
Bagaimana barang-barang itu sampai kemari..."

Bai Su-zhen tidak melanjutkan kata-katanya. Ia menoleh kepada Xu Xian.

"Aku tahu. Makhluk halus telah mengangkutnya kemari," kata Xu Xian menyambung kata-kata istrinya.

"Jangan pernah mengatakan sesuatu tentang kunci ini, kepada siapa pun dan dengan alasan apa pun juga," kata Bai Su-zhen. "Kunci ketiga adalah kunci untuk peti kedua. Bukalah peti itu."

Xu Xian pergi ke ruang belakang dan membuka peti.

Ia menemukan semua uangnya di bawah lapisan kain.

Legenda Ular Putih (White Snake Legend) - Zhang Hen ShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang