Bab. 6

650 30 0
                                    

Malam itu, mereka bercakap-cakap hingga pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, mereka bercakap-cakap hingga pagi.
Karena sangat lelah, mereka jatuh tertidur.
Xiao Qing berdiri disamping tempat tidur Xu Xian.
Ia berbisik di telinga Xu Xian, "Tuan Xu, ada tamu di luar. Mereka sudah lama menunggumu. Bangunlah."
Xu Xian melompat bangun. "Cepat sekali engkau bangun! Pukul berapa sekarang?"
"Pukul 12 siang. Istrimu telah bangun semenjak fajar. Kini ia duduk menemani para tamu. Ia menyuruhku memanggilmu."
"Apakah tamu-tamu itu ingin menemuiku?" tanya Xu Xian.
"Mereka adalah bekas pegawai-pegawai kami,"
jawab Xiao Qing. "Yang seorang bernama Ma Zi-hou dan yang seorang lagi bernama Li Ben-liang.Mereka ingin berbicara kepadamu."

Xu Xian pun mandi dan bergegas mengenakan pakaiannya, kemudian pergi menemui tamunya.
Mereka mengangguk tiga kali kepada Xu Xian. Ma Zi-hou memakai topi persegi. Jubahnya yang panjang berwarna abu-abu terbuat dari bahan sutera dan satin, jenggotnya panjang dan usianya sekitar lima puluh tahun. Li Ben-liang memakai topi cekung dan berbaju ungu. Usianya kira-kira empat puluh tahun.
Xu Xian membuka percakapan dengan meminta maaf. "Maaf, aku baru saja bangun. Kami berperahu semalaman."
Bai Su-zhen memberi isyarat kepada Xu Xian agar ia segera duduk.

Kemudian ia berkata, "Tuan-tuan ini adalah pegawai ayahku. Tuan Ma adalah kepala pegawai di toko obat kami. Ia sangat ahli di bidangnya. Sedangkan Tuan Li, walaupun bukan ahli, ia sangat mengenal seluk-beluk perdagangan. Aku meminta kedua Tuan ini untuk datang dan membicarakan kemungkinan membuka toko obat kita. Tuan Li menyatakan bahwa ia akan mengalihkan toko obatnya kepada kita, karena ia tidak mempunyai keluarga lagi di sini. Agar rencana ini terlaksana, terlebih dahulu kita harus membereskan beberapa hal. Tuan Li akan membantu mengatur segalanya. Dan aku merencanakan pindah ke Suzhou. Tuan Ma telah menyetujui rencanaku. Jadi tidak ada lagi yang perlu dipermasalahkan.
Bagaimana menurutmu, Suamiku?"
Bai Su-zhen mempunyai tiga alasan mengapa ia ingin pindah dari Hangzhou. Sebab, Xu Xian cukup dikenal di kota itu. Jika ia tiba-tiba menjadi kaya, orang akan mempergunjingkannya. Kedua, semua teman Xu Xian bekerja di toko obat itu. Apabila ia membuka sebuah toko obat baru, maka teman-temannya akan menjadi iri. Ketiga, Suzhou tidak begitu jauh dari Sungai Chang Jiang. Jika Xu Xian pindah ke Suzhou, ia masih dapat mengunjungi keluarganya di Hangzhou.
Xu Xian tidak mengetahui alasan-alasan ini. Jadi ia menyetujui saja kata-kata istrinya.
Katanya, "Istriku benar. Tetapi aku...."
Namun Bai Su-zhen memotong, "Mengenai modal awal, Tuan Li sudah mengumpulkan sisa-sisa peninggalan almarhum ayahku. Jumlahnya sudah lebih dari cukup untuk membuka sebuah toko obat baru."
Xu Xian berpikir dalam-dalam. "Aku orang bebas dan dapat pergi ke mana saja. Yang menjadi pikiranku hanyalah masalah uang. Jadi apa lagi yang harus kukhawatirkan? Istriku telah mengurus segalanya. Kami telah siap untuk membuka toko obat yang cukup pantas."
Xu Xian memandang istrinya yang segera
memahami maksud suaminya. "Semua telah
dibereskan dan dipersiapkan untukmu. Aku hanya minta persetujuanmu. Apakah engkau bersedia pindah ke Suzhou?"
"Aku bersedia, bila modal sudah ada."
Ma Zi-hou meyakinkannya, "Asalkan Anda bersedia pindah ke Suzhou, tidak ada hal lain yang perlu dikhawatirkan."
"Ya," Li Ben-liang menambahkan. "Serahkan segala urusan persiapan kepada kami. Anda tidak perlu cemas."
Bai Su-zhen tertawa. "Nah! Apa lagi yang kita khawatirkan? Kau boleh bergembira sekarang!"

Legenda Ular Putih (White Snake Legend) - Zhang Hen ShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang