II. Ando

471 17 4
                                    


Aku berjalan menuju mobil Rama yang terparkir di depan rumah. Aku langsung masuk ke dalam mobil. Gak lama kemudian Rama masuk ke dalam mobil sambil cengengesan gak jelas.

"Jadi ke southbank?", tanyaku setelah Rama duduk di jok supir.

"Jadi gak ya.."

"Jadi deh.", jawabnya sambil tetap cengengesan gak jelas.

Aku Cuma bisa mendengus kesal sama tingkahnya yang labil itu.

Rama mulai melajukan mobilnya sambil menelusuru jalanan yang sepi karena malam telah tiba. Sedangkan aku memandang keluar jendela menikmati pemandangan malam. Beberapa kupu-kupu malam terlihat sedang nangkring di pinggir jalan sambil menebar senyum manis pada kendaraan yang berhenti dan melambat di pinggir jalan. Heran, masih ada aja orang yang mau bekerja dengan menjual tubuhnya. Tapi, gak bisa disalahkan juga, mencari pekerjaan memanglah sulit luar biasa. Orang yang punya pendidikan tinggi aja banyak yang pengangguran.

"Lihat apa?

"Yang pasti bukan lihat kamu.", jawabku datar.

Gak terasa mobil yang dilajukan oleh Rama sudah terparkir di parkiran mobil Southbank. Aku dan Rama segera turun dari mobil dan berjalan ke tempat yang paling kuhindari ini. Setelah sampai di dalam club ini, akupun langsung disambut dengan dentuman bass dari lagunya mbak Rihanna yang berjudulkan 'this is what you came for'. Bikin jengah.

"Aku pesan minuman dulu, kamu mau apa?", tanya Rama sambil setengah berteriak di telingaku.

"Terserah, tapi kalau bisa sih yang manis dan gak terlalu beralkohol.", jawabku sambil ikut berteriak di telinganya.

"Oke! Tunggu yaa.", teriaknya sambil berjalan menuju bar.

Aku berjalan mencari tempat duduk kosong dan tentu agak jauh dari keramaian. Akhirnya aku mendapatkan tempat duduk di dekat bar, namun bersebrangan dari tempat Rama memesan minuman. Aku melihat sekliling, tapi yang tertangkap oleh mataku hanyalah orang yang asyik meliuk-liukan tubuhnya sambil menikmati minuman di tengah ruangan luas ini dengan diiringi musik dari sang DJ.

Tsk, kurang kerjaan. Jam segini bukannya tidur, malah zumba.

Aku segera memasang headset ke telingaku. Bukan untuk mendengarkan musik, tapi untuk mengurangi bising dan dentuman bass dari lagu yang dimainkan oleh DJ. Lalu, akupun menyibukan diri dengan main game di handphoneku.


Semicolon;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang