V. Rama

297 5 0
                                    

Malam ini aku senang banget soalnya bisa lebih akrab sama temanku semasa SMA dulu, Kevin. Awalnya aku kaget juga tiba-tiba ada Kevin di samping Ando, secara Ando itu gak pernah berakrab-akrab dengan orang lain. Karena Kevin gak bawa kendaraan, aku yang nganterin dia pulang. Awalnya dia nolak, tapi aku paksa. Kasihan sudah hampir menjelang pagi gini dia mau nekat cari taksi sendirian. Setelah nganterin Kevin pulang baru Ando yang aku anterin pulang.

"Hati-hati pulangnya.", pesan Ando setelah keluar dari mobilku, akupun mengangguk.

Akupun segera meluncurkan mobilku ke tempat yang paling gak ingin aku datangi. Rumahku.

"Aku pulang.", kataku sambil masuk ke dalam rumah.

Aku melihat ke sekeliling, Cuma ada satu kata yang bisa aku ucapkan ketika aku masuk ke dalam rumahku ini. Kosong. Mama dan papa sibuk kerja. Gak pernah ada di rumah. Kalaupun mereka pulang itupun paling hanya beberapa hari dalam setahun. Sedangkan Bi Rokayah Cuma datang di pagi hari untuk membersihkan rumah dan membuatkanku sarapan. Memang sih semua yang aku butuhkan terpenuhi. Tapi aku gak hidup dari materi aja kan. Aku juga butuh perhatian dan kasih sayang. Beruntungnya aku punya teman seperti Ando, yang mau nurutin semua keegoisanku biarpun dia melakukannya dengan muak datar dan terpaksa.

Aku melangkahkan kakiku untuk masuk ke dalam kamarku yang berada di lantai dua. Akupun menghempaskan tubuhku ke kasur yang sudah lelah karena zumba malam tadi. Kubiarkan kamar tetap gelap gulita. Apalagi pukul sembilan nanti aku harus masuk kelas hukum udara dan angkasa. Akupun memejamkan mataku yang sudah terasa berat.

Semicolon;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang