Part 2

110 19 38
                                    

Sesampainya di kelas Hafiz telah di sambut oleh Fajar salah satu anggota gengnya di sekolah, Oh ya walaupun tampan Hafiz bukan jenis yang modal tampang doang, tetapi dia juga pintar dan merupakan siswa dari kelas unggul yaitu XII Mipa 1.

"eh Jar, lo datang cepat mulu,,," Hafiz menghampiri Fajar yang telah nangkring di meja guru.

"Anjir kaget gue,untung gue nggak punya riwayat penyakit jantung Fiz." Fajar menampilkan wajah sok dikaget-kagetin.

Fajar cowok hitam manis yang cuek tapi banyak banget cewek yang klepek-klepek sama dia. Dia termasuk daftar temen deket Hafiz, walaupun sifat mereka bertolak belakang, Fajar jenis yang sangat mudah bergaul berbeda dengan Hafiz yang cuek.

" Woy kenapa lo Fiz, pagi-pagi udah bengong aja, kesambet setan perawan baru tau rasa lu.." teriakan Fajar menggelegar seperti toa masjid.

"Kampret lo nyet, kaget gua" Hafiz menoyor kepala Fajar, dan Fajar hanya ketawa seakan tanpa dosa.

Kriiingg!!
Bel masukpun berbunyi, mereka belajar seperti biasa dengan konsentrasi yang penuh, tak terkecuali cewek manis yang baru Hafiz kenal beberapa bulan yang lalu karna mereka satu kelas.

Jam pelajaran telah habis, Hafiz dan teman-temannya bergegas kekantin yang telah di kerumuni para siswa. Tempat ini memang telah menjadi favorit semenjak nenek moyang kali ya. Nggak pernah sepi nih tempat pas jam istirahat.

Kembali cewek manis itu menyita perhatian seorang Hafiz , dia sedang becanda bersama teman-temannya di kantin paling pojok, tempat itu seakan jadi tempat favoritnya belakangan ini.

"Eh Jar gue nggak jadi jajan deh, udah gak selera gue" Hafiz pun langsung berlari menuju kelas kesayangannya, Hafiz jenis yang nggak suka desak-desakan di kantin, apalagi sama cewek-cewek yang modus nya nggak karuan, makhlum dia cogan katanya.

"Ohh, God ,Tuhan ternyata berpihak sama gue , cewek manis yang selalu buat gue gila sedikit sih, nggak banyak-banyak,wkwk,eh tunggu-tunggu gue lupa kalau gue mau bilang dia sedang berdiri didepan gue". Ucapnya dalam hati, ya dalam hatilah masak langsung oon banget hafiz kalau gitu.

"Eh Fiz lo kenapa nggak kekantin??" listi melirik sekilah kepada Hafiz yang baru masuk kekelas yang hanya berisi mereka berdua.

"eh Listi, nggak Lis gue nggak lapar." Hafizpun berjalan menuju kursi disebelah Listi, dan Listi hanya ber 'oh" ria.

Kau yang mampu membuat mata ini tak berkedip, jantung ini berhenti berdetak sebagaimana mestinya. kadang ku berfikir perasaan apaan ini semakin didekati semakin membuatku tersiksa, tapi aku suka

Listi tidak sama dengan cewek-cewek diluar sana yang selalu tebar pesona kepada Hafiz, itu merupakan salah satu daya tarik yang membuat Hafiz suka, dia suka cewek yang susah didapatkan karena dia suka tantangan.

Liat ruang kosong ini
Yang telah lama terkunci
Sekarang perlahan terbuka
Dan benar disana belum ada isi sama sekali
Dan kuharap kau datang untuk memenuhi dengan senang hati

Saat pergantian jam pelajaran entah setan apa yang merasuki Hafiz diapun menghampiri Listi ke tempat duduknya, Listi sedang asyik becanda dengan teman temannya.

"Lis..."

Bingung gue mau nulis apa ide yang menari-nari dikepala gue tiba-tiba terbang entah kemana, maaf banyak typo dan gaje jngan lupa vote dan komen yaa

Part masih segini belum bisa panjang-panjang.

Dia Bukan Takdirku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang