part 11

34 3 0
                                    

Memang cinta itu telah datang
Namun haruskah ku ucapkan selamat datang
Memang cinta itu telah singgah
Namun apakah mungkin menetap tak hanya menatap
#Mala

Pagi yang cerah, secerah hati dua insan yang sedang dimabuk cinta, didalam kamarnya Mala bersenandung ria sambil mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawanya untuk kemah kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh jurusannya.

Hafiz telah sampai didepan rumah Mala, hari ini Hafiz sebagai pacar yang baik katanya akan mengantar Mala ke kampus.

"Udah siang yang?" Hafiz menghampiri Mala yang keluar dari rumahnya, dia tampak kesusahan membawa keperluan untuk kemahnya.

"Udah nih, maaf ya nunggu lama"

"Gpp yang, aku juga baru nyampe kok, ini aja kan yang dibawa ga ada yang ketinggalan?" Hafiz memasukan barang bawaan Mala ke Bagasi mobilnya.

"Udah yang, yok berangkat nanti telat, ketinggalan bis lagi" Mala

"Yok" Hafiz

Skip

Sesampainya dititik kumpul untuk kemah Bakti sosialnya Mala, Mala telah ditunggu oleh sahabat-sahabatnya.

"Eh, Mal Loo dianter siapa? Abang lo?" Ratu

"Iya Mal, siapa itu, ga mungkin abang lu kan, lu aja anak tunggal" Tia

"Kepo lu pada" Mala

"Ih, ga asik banget sih lo, kenalin dong, kalau bisa jodohin sekalian, ganteng banget anjir" Tia

Hafizpun menghampiri Mala setelah memasukan barang-barang Mala kedalam bis

"Yang sini, kenalin ini teman2 ku"Mala

"Hai kak, Aku Hafiz pacarnya Mala" Hafizpun mengulurkan tangannya

Tiapun menyambut dengan senang hati "Gua Tia, dan ini Ratu" Tia

"Ohhh, salam kenal kak atia kak Ratu,,, titip Mala ya kak..." Hafiz

"Emang gua barang dititip-titipin,, lagian kamu kenapa manggil mereka kakak sama aku ga.." Mala

"Ya ga gitu juga sayang, ya ga mungkin aku manngil nama mereka, kalau kamu kan beda" Hafiz

"Yaudah yok, naik bis, nanti aja bucin-bucinannya, nanti malah ditinghal bis kita" Ratu

"Dadah ganteng, nanti kalau udah bosan sama Mala, aku siap nampung, wkwkwk " Tia

"Apaan sih lu,," Mala

"Canda beb, kami tunggu di bis yaa, jangan lama2" Tia dan Ratupun masuk bis.

"Ya udah sana, kamu hati-hati ya, nanti malam api unggunnya aku kesana" Hafiz

"Beneran yaaa.. aku tunggu loh, kamu pulangnya hati2 yaaa, daaah"Mala

"Iyaaa, kamu disana juga baik2, jangan nakal" Hafiz

"Iya bawel" Mala

Malapun masuk bis, dan bispun berangkat, meninggalkan Hafiz yang masih menatap kepergian bis itu, seakan pergi jauh saja Malanya.

Setelah kepergian Mala, Hafizpun kembali kerumahnya.

"Assalamualaikum, maaa," Hafiz

"Waalaikumussalam nakkk" Fajar

"Dih, kok kalian, mak gua mana? Kalian perampok yaaa, mana mak guaaa" Hafiz mulai drama

"Lu kok alay banget sekarang fiz, kesambet ape lu? Mak lu ada meeting katanya" Rijal

"Biarin, suka-suka orang ganteng dong" Hafiz

"Najis" Fajar

"Ngapain kalian kesini? Pagi-pagi udah kelayapan,, g ada kerjaan lu pada?" Hafiz

"Ya jemput lo lah, lu lupa agenda kita hari ini?"Rijal

"Oh iya, ntar gua ambil perlengkapan dulu,sama ganti baju,"Hafiz

"Buruuuan, gpl,,,," Fajar

Setelah Hafiz selesei berkemas, merekapun berangkat ketempat latihan basketnya,, sebenarnya jadwal latihan mereka sore jumat, tapi karena hari ini libur mereka mengganti jadwal jadi pagi.

Didalam mobilnya Hafiz, yang dikendarai oleh Rijal yang mengganti peran jadi sopir.

"Eh jar, besok malam lu ada rencana kemana sama cewek lu?"Rijal

"Belum tau, kenapa emang?"Fajar

"Yaaa, kalau ga ada rencana kita nongkrong-nongkrong aja, ajak sekalian cewek lu, gua ajak Irene, biar Hafiz jadi nyamuk, kan dia jomlo" Rijal

"Emang si Fajar punya cewek, baru tau guaa, siapa jar?" Hafiz

"Ada lah, emang lu, jomlo"Fajar

"Hahaha, iya tuh, emang luu" Rijal tertawa mengejek

"Kayak lu ngga jomlo aja, Irene udah punya pacar bangke,, dasar pho luuu, lagian gua ga jomlo" Hafiz

"Sok ngga jomlo loo, dah dehhh, ini udah sampe, gamau turun kalian?" Rijal

Merekapun latihan seperti biasa, tidak ada yang spesial dari latihannya.

Merekapun pulang kerumah Hafiz, yang sudah menjadi markas mereka 5 tahun belakangan.

"Eh Jar, Fiz, Gimana besok malam, gas ga?" Rijal

"Gua gabisa, besok gua ada acara" Hafiz

"Acara apaan, biasa juga lo cuma sama kita-kita dan keluarga lo kalau ada acara" Fajar

"Dih, emang teman gua kalian doang,, ah tidak mungkin" Hafiz

"Serius, acara apaan sih Fiz, bilang aja lu malas, pake ada acara-acara segala" Rijal

"Serius gua, besok acaraan kemah teman gua" Hafiz

"Teman lu yang mana? Kemah? Sumpah deh Fiz, kalau beneran kita ikut luu" Fajar

"Gua ngga ajak yaaa, ga ada ikut-ikut, kalian nongkrong aja berduaa, kan katanya punya pacar"Hafiz

"Pelit lu, yaudah deh Jal, kita berempat aja besok, pulang yuk, sebelum di usir" Fajar

"Nah, pinter, sana-sana pulaaang" Hafiz

"Sabar, jangan kangen luu ya, bye" Rijal

Setelah teman-teman biadapnya pergi, Hafizpun membuka hpnya, ternyata ada notif pesan dari sang kekasih

Mala 😘
Sayang


Iya sayang, maaf
Aku baru cek hp
Kamu gimana disana?
Amankan?

Yaaah, kok ngga dibaca sih, Irene kemana yaa, sibuk mungkin, Hafiz membatin. Hafizpun merebahkan tubuhnya dikasur, dan sampai ke alam mimpi.

Haiii
Jangan pernah tangisi yang terjadi
Sambut yang datang
Dan ikhaskan yang pergi
Memang tingkah tak seindah kata
Cinta tak hanya sekedar rasa
Namun, hidup hanya sekaliii
Nikmati, atau kamu akan menyesali



Segini dulu yaaa guys part 11nya, jang lupa vote komen ya guys, biar gue tambah semangat update ceritanyaaa
Follow @shintawarsah yaaa, ini ig gue,






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Bukan Takdirku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang