Part 5

68 14 9
                                    

Manisnya dia kayak gulali imut lucu walau tak terlalu tinggi, eh malah nyanyi dasar si Hafiz untung ganteng lu, Hafizpun tidak mengalihkan pandangan dari si gadis tersebut.

"Hai kamu yang baru datang, kamu ngapain senyum-senyum aja dari tadi?? ngerti nggak sama yang saya ajarkan?"

"Eh,iya buk saya mengerti kok, saya tersenyum kar...na..ehemmm..karna saya ngerti buk.."

"Ibuk? apa tampang saya sudah seperti ibuk-ibuk? enak saja kamu kalau ngomong, dari tadi saya kan sudah bilang, cukup panggil saya kakak, karna saya cuma satu tahun lebih tua dari kalian..!!"

"Yaa,mana saya tau, kan tadi saya telat kak,,, kok ngegas amat sih,,selow..."

"Siapa suruh telat..."

Waktu telah menunjukan pukul 15.25 WIB artinya pelatihan hari ini telah selesei, gadis itupun mengucapkan salam dan meninggalkan ruangan pelatihan itu. Sedangkan Hafiz masih setia dengan pemikirannya sendiri dan menerka-nerka siapa nama gadis cantik dan pemarah tadi.

Hafiz berniat ingin menanyakan nama pelatihnya tadi ke orangnya langsung, tapi mengingat kemarahan gadis tadi kepadanya nyalinyapun menciut. Dasar Hafiz penakut.

Gadis cantik pelatih olimpiade Hafiz tadi telah sampai dirumahnya, tadi saat keluar dari ruangan itu dia langsung memesan Go-Jek untuk menuju rumahnya. Ia terlihat sangat lelah hari ini, dan terlebih ada saja yang memancing emosinya pada hari ini, tidak hanya satu, tapi berkai-kali, dimulai dari ada ibuk-ibuk yang menuduhnya tak sopan karna mengaku sudah kuliah padahal menurut ibuk itu dia masih anak SMP, padahal nyatanya dia memang bukan SMP lagi, dan terakhir ada salah satu adik didiknya yang menganggap dia udah ibuk-ibuk what the hell, masa dia seimut ini malah dikira ibuk-ibuk, katanya membatin.

Ditempat lain Hafiz ngedumel sendiri, dia merasa sial banget hari ini, udah telat, diomeli sama tuh kakak galak, terus juga belum tau tuh nama si kakak siapa...ahhhhhh.... WTF kenapa Hafiz sefrustasi ini yaa,, padahal tuh cewek namanya aja Hafiz nggak tau, ada apasih sama si Hafiz.

Gadis itu masih membuat Hafiz tidak fokus, Hafiz aneh banget, padahal dja cuek banget sama cewek, kenapa sekarang uring-urinhan sendiri, tiba-tiba dia teringat Irene temen sekelasnya kelihatannya tadi dia sempat bicara dengan gadis itu waktu mau pulang. Hafiz dengan cepat menyambar Hpnya dan mengirim pesan kepada Irene

Ne, lu tau nggak nama kakak tadi siapa?

I

rene

kakak yang mana Fiz?


ituh tadi,pelatih olimpiade kita..

Irene
Ohh, itu namanya kak Mala, knp emg?

oh, mksh ya, ad kontaknya gk?

Irene

ad,

mnta dongggg

Irene

buat ap? nih 081204982021

mksh y

Irene

ya

Ohh, ternyata namanya mala, nama yang bagus sama kayak orangnya, tapi sayangnya galak bet dah, Hafizpun menimbang chat si kakak galak nggak itu atau nggak, Hafiz takut dicuekin, bisa turun repotasinya sebagai cogan batinnya, lebih malu lagi dari diputusin Listi didepan anak-anak tentunya. Ohh, ngomong tentang Listi Hafiz nggak terlalu mikirin, Hafiz siap diputusin perasaan gue biasa aja. Si Hafiz ini beneran suka sama si Listi apa engga sih, heran gua sama cowok satu ini.

Tidak mau terlalu memikirkan tentang Mala, Hafiz memilih nyantai ditaman belakang, taman favorit mamanya, taman yang indah dan bersih. Taman itu sekarang juga menjadi tempat favoritnya semenjak melihat Mala kemaren,entah kenapa taman ini serasa cantik dan indah sama seperti Mala tapi berduri persis seperti mala yang galak pikirnya.

Hafiz kembali termenung memikirkan pertemuannya dengan Mala, yang bisa dikatakan meninggalkan kesan yang bueuk, baru ketemu saja sudah meninggalkan kesan tak suka dari kakak galak itu, tapi Hafiz tak akan mundur untuk mencari tahu tentang Mala, sepertinya Hafiz ini terobsesi sekali terhadap Mala.

Dirumahnya Mala sedang bersiap-siap akan berangkat kuliah.

"Ma, Mala berangkat kekampus dulu yaa..." Mala berlari dari kamarnya menuju mamanya yang sedang bersiap ingin pergi ke toko, yaa mama Mala memang bekerja semenjak papa Mala meninggal, toko sepatu Mala sudah cukup besar dan memiliki beberapa cabang, untuk itu keuangan Mala lumayan lancar.

"iya sayang, hati-hati,,,"

"iyah,mamaku cantik, Mala pamit ya, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"



ok guys segini dulu ya part yang ini, mudah-mudahan kalian suka, jangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komen, makasih buat yang udah mau baca



Dia Bukan Takdirku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang