Jika cinta datang hanya karena sebuah ingatan palsu, lebih baik cinta itu tak pernah datang. Karena untuk apa kau mencintaiku jika hanya dirimu menjadi orang lain. Ini menyakitkan, meskipun ku akui aku bahagia.
.
.
Sekolah. Sekolah adalah tempat didikan bagi anak-anak. Tujuan dari sekolah adalah mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan bangsa. Baik dalam bidang akademik maupun Non-Akademik.
Sekolah juga kadang disukai kadang juga tidak, sebagian besar anak tidak menyukai Sekolah karena faktor pelajaran atau materi yang mereka dapat, tapi ada juga yang tidak menyukai Sekolah karena sebuah faktor, kita bisa menyebutnya Bullying.
Itulah yang di alami oleh Sehun, Oh Sehun. Sebenarnya jika dilihat dari profil Sehun, dia itu tidak jauh berbeda dari anak remaja pada umumnya.
Oh Sehun, Pria 17 Tahun yang mahir dalam Ilmu Komputerisasi dan apapun yang berhubungan dengan kemajuan teknologi masa kini. Dia juga termasuk pria yang aktif dalam Organisasi, itu terbukti dia menjadi wakil ketua OSIS disekolahnya.
Tak lupa, Sehun juga termasuk orang yang Eassy Going meskipun yang terlihat dari Luar dia itu pria yang dingin, angkuh dan cenderung menutup diri. Tapi semua itu hanyalah Cover, sebenarnya jika dilihat dari dalam, Sehun adalah pria yang hangat, baik, tidak kaku dan Romantis.
Lalu kenapa dia bisa mendapatkan Bullying? Sebenarnya yang mem-Bully Sehun hanyalah dari segelintir orang.
Mereka adalah Genk Murvin, genk yang beranggotakan 4 orang pria berparas cantik yang menjudge diri mereka adalah orang-orang popular di Club musik, memang popular karena paras tapi untuk kemampuan, mereka jauh di bawah siswa pemalas. Paras tak sebanding dengan Otak, ya itulah mereka.
"Pagi Kyungsoo, Baekkie, dan.. oh kemana si Pikun itu?" Pria berparas cantik yang dikenal dengan panggilan Luhan itu baru saja tiba. Seperti biasa mereka –Genk Murvin- akan berkumpul dulu di markas mereka, lebih tepatnya di sanggar musik sebelum masuk ke kelas.
"Lay tidak masuk, ibunya bilang dia sakit kalau tidak salah dia kena demam. Sepertinya ini ada hubungannya dengan rencana kita kemarin." Pria lain yang baru selesai memakai eyeliner-nya itu menjelaskan.
"Manusia albino itu maksudmu?" Tanya Luhan dan diangguki serempak oleh kedua temannya.
"Ah! Pabo kemarin kan hujan, pantas saja. tapi apakah dia sudah mendapatkan bahan baru?" Luhan mendudukkan tubuhnya di meja dimana diepannya Baekhyun dan Kyungsoo tengah sibuk dengan gadget mereka.
"Entahlah, bagaimana kalau sepulang sekolah nanti kita ke rumah Lay?" Namja bermata bulat memberi saran.
"Boleh, ide yang bagus."
.
.
Pergantian jam pelajaran biasanya dimanfaatkan siswa untuk memahami materi yang akan dibahas sambil menunggu guru pengajar datang. Namun berbeda dengan Murvin –Luhan,Kyungsoo,Baekhyun- Mereka memilih bolos, karena kebetulan mereka belum mengerjakan tugas yang diberikan guru berkepala plontos itu kemarin. Jadi karena tak mau mendapat hukuman, lebik baik kabur bukan?
"Hahaha.. kau tahu pasti guru botak itu akan menanyakan keberadaan kita dengan suara kodoknya itu, Kemana murid-murid salah gaul itu ?.. hahaha,"
Baekhyun memparodikan bagaimana guru yang menurut mereka lucu itu berbicara, Luhan dan Kyungsoo hanya tertawa menanggapi sambil berjalan santai di koridor sekolah yang sepi karena masih dalam jam pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impact
Teen Fiction[HunHan - Chaptered] Luhan begitu membenci Sehun, orang asing yang tidak bertanggung jawab atas apa yang telah ia perbuat padanya dimasa lalu. Tapi sebenarnya dibalik itu Sehun memiliki alasan tersendiri atas sikapnya pada Luhan. Mungkin itu memang...