Part 4

529 60 1
                                    

Luhan berjalan gontai di koridor sekolah. Ia memutuskan untuk langsung ke kelas saja, ia tak berniat sama sekali untuk mampir ke markas terlebih dulu. Sepanjang perjalanannya ke sekolah pikirannya melayang pada kejadian yang ia alami pagi tadi. Luhan mulai memikirkan kenapa akhir-akhir ini dia selalu mengalami mimpi yang sama dimana selalu ada Sehun didalamnya. Ia juga tak mengerti dengan kejadian yang terjadi dalam mimpi itu.

Apalagi sudah tiga hari ini dia selalu merasakan kepalanya berdenyut terus menerus meskipun tidak terlalu sakit, ia pikir mungkin itu hanya pusing biasa karna kurang istirahat. Apalagi ketika dia mimisan secara tiba-tiba pagi tadi.

Luhan merasa ini terjadi setelah ia melakukan olahraga tempo lalu, dimana dia jatuh pingsan dan terpakasa meringkuk di UKS dengan Lay.

"Hai, Princess Hello kitty.. tidak baik melamun saat berjalan." Luhan menghentikan langkahnya ketika ia melihat si ketua OSIS menegurnya.

Luhan diam dan berniat untuk melanjutkan langkahnya tapi kembali si ketua OSIS konyol itu menghalangi niatnya.

"Kau belum sarapan? Wajahmu pucat. Atau kau masih sakit? Bagaimana kalau aku panggil Sehun?"

"Bisakah aku pergi? Sudah tahu aku terlihat pucat tapi kenapa malah mengajakku berbicara."

"Yaaa.. kenapa kau sangat jutek. Sehun itu sahabatku tak bisakah kau ramah juga padaku. Sebelumnya kau tidak begini, Ya.. meskipun kau itu-"

"Aku pergi."

"-Menyebalkan." Lanjut Kris yang tadi sempat tertunda. Memandang jengkel punggung kecil yang menjauh didepannya.

"Kau itu memang cantik, tapi tidak dengan sikap. Awas saja jika kau menyakiti Sehun." Monolog Kris lalu berlalu pergi ke kelas.

.

.

Sehun memasuki kelas dengan wajah tertunduk dan juga penampilannya hari ini sedikit berbeda dari biasanya. Kris dan juga beberapa temannya sesama rekan OSIS yang kebetulan sedang berdiskusi tentang Pensi yang akan diadakan seminggu lagi itu menampilkan raut wajah berbeda ketika Sehun masuk.

"Hai, Bung! Apa kau sedang mabuk? Kau tahu kan ini belum masuk musim dingin?"

"...."

Sehun memilih duduk di kursinya, tak memperdulikan ucapan Kris dan juga tatapan aneh teman-temannya. Ia sangat sadar, sungguh sadar kalau penampilannya ini begitu konyol dan sangat berlebihan, tapi sungguh ini juga demi Reputasinya disekolah. Sudah cukup nama baiknya tercoreng karena info tentang anak durhaka tempo lalu, ia tak mau lagi namanya ada di dalam Madding dengan kasus yang sama. Apalagi jika diberi tambahan –Anak Durhaka yang bercinta dengan ibu kandungnya sendiri- Great! Sempurnalah hidup Sehun jika berita itu muncul.

"Kau sakit?" Hyejeong bertanya halus tak mau membuat Mood Sehun semakin buruk, karna tak biasanya Sehun akan mengacuhkan teman satu organiasasi jika memang dia sedang tidak dalam mood yang baik atau masalah sedang menimpanya.

"Bukankah sebentar lagi bel, kenapa kalian masih disini? Sebaiknya kalian pergi saja." Sehun berucap dingin, ia mengibas tangannya mengisyaratakan teman-temannya yang lain kelas dengannya itu pergi.

"Ya sudah tak usah mengusir. Kau ini, jika ada masalah jangan libatkan kami, oke!. Dan sepulang sekolah kau harus membawa Properti Pensi dengan Mark." Amber, Yeoja tomboy itu pun segera menarik tangan Hyejeong dan pergi dari kelas Sehun setelah mengatakan hasil diskusinya tadi.

Sehun merutuk karna baru saja ia akan protes dengan tugas yang ia dapat tapi Amber sudah menghilang dari pandangannya. Ia hanya mendengus ke arah Kris yang masih menatap Sehun dengan tatapan.. Errr.. menyelidik.

ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang