Part 3

558 61 2
                                    

"Oy! Tukang melamun!" Kris seperti biasa melakukan kegiatan rutinnya. Melempar makanan di saat Sehun –Sang wakil ketua OSIS- tengah bergulat dengan segala imajinasi di otaknya yang membuatnya melamun tak jelas.

Kadang Kris merasa prihatin dan miris melihat sahabatnya itu rajin sekali melamun seperti orang tak waras. Ya, ia takut saja jika spekulasi yang ia berikan pada Sehun akan menjadi kenyataan. Tapi percayalah Kris belum siap jika melihat Sehun gila di usianya yang masih terbilang muda ini.

"Thanks!" Balas Sehun sekenanya. Ia memilih untuk menerima segala pemberiaan Kris ketimbang meladeni si Ketua OSIS yang menurutnya idiot itu.

"Melamunkan princess Hello kitty-mu itu? Aku masih ingat kau itu punya hutang cerita padaku Oh Sehun. Kau tahu kan apa yang terjadi baru-baru ini membuat aku Kepo maksimal." Kris menggeser kursinya ke samping Sehun dan itu membuat acara makan Sehun terhenti sejenak.

Sehun memang belum memberitahu pada siapapun soal masalahnya entah itu masalah pribadinya ataupun masalahnya dengan Luhan. Ia masih ragu saja dan belum siap membuka tabir hidupnya itu pada orang lain termasuk pada sahabatnya sendiri sekalipun.

Tapi apakah sekarang ia sudah siap? Lagipula ia dan Kris sudah bersahabat selama 3 Tahun. Tidak ada salahnya untuk berbagi, istilah anak mudanya 'Curhat'.

"Aku belum siap menceritakannya padamu, untuk masalah keluargaku dan segala hal yang bersifat privasi lainnya." Sehun melirik Kris sekilas.

"Tapi untuk masalahku dengan Luhan aku akan menceritakannya." Lanjutnya membuat Kris semakin antusias. Meskipun ia belum berhasil mengorek lebih jauh tentang sahabatnya ini tapi sedikit titik terang tentang masalah percintaannya itu sudah merupakan keberuntungan bagi Kris.

Mengingat selama Kris bersahabat dengan Sehun. Ia tak pernah tahu latar belakang Sehun secara jelas, ia hanya tahu jika kedua orang tua Sehun akan bercerai. Itu saja. mengenai apa Sehun punya masalah dengan kedua orang tuanya, seperti pemberitaan yang tertera di Madding beberapa waktu lalu itu, Kris tak pernah mengetahuinya. Karna itu ia terkejut saat mengetahui berita itu.

Yang benar saja? Sehun? Anak durhaka? Konyol.

"Baiklah aku siap. Aku penasaran kenapa hubunganmu tiba-tiba baik dengannya? Mengingat kau dan dia kan seperti Anjing dan keong." Kris merengut memikirkan bagaimana Luhan begitu ganas membully Sehun, dan Sehun yang hanya pasrah saja di tindas seperti itu. benar-benar lelaki payah. Begitulah kira-kira yang ada di pikiran Kris.

"Keong? Apa maksudmu?"

"Ishh.. mengapa jadi bahas itu. sudahlah abaikan, Langsung masuk ke inti permasalahan saja."

Sehun hanya memutar bola matanya malas. Moodnya menjadi semakin buruk. Tapi beryukurlah Sehun masih berbaik hati supaya temannya ini tidak mati penasaran nantinya.

"Aku dan Luhan sepasang kekasih."

"MWO?" Hampir saja Kris terjengkang kebelakang jika saja Sehun tidak Refleks menahan Kursi yang diduduki Kris itu dengan cepat.

"Aku tahu ini mengejutkan tapi tak perlu merepotkanku begini. Jika kau geger otak akibat kepalamu mencium lantai itu bagaimana? Bisa-bisa ibumu yang cerewet itu menyalahkanku." Sehun menjeda "Kau kan anak mamih." kali ini hanya sebuah cicitan kecil sebagai sindiran. Tapi sayangnya yang disindir sepertinya sudah tersindir.

"Yaakk! Aku bukan anak mamih bodoh! Cepatlah lanjutkan. Bagaimana bisa kalian itu pacaran. Darimana sejarahnya?"

"Aku juga tidak tahu Kris, Luhan mendadak berubah. Aku tidak tahu dia kenapa, untuk sekarang aku masih menganggapnya sebuah permainan. Karna aku takut.. aku takut terlalu berharap nantinya." Sehun kembali mengalihkan pandangannya ke luar jendela, menerawang entah kemana.

ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang