Chapter 10

32 4 0
                                    

Vote sebelum baca.
Comment sesudah baca.
Hope you enjoy!

***

(Clarissa's POV)

Matahari perlahan-lahan masuk menembus jendela kamar ku lalu menyinari wajah ku. Aku berusaha membuka mataku, lalu mengerjap merenggang-kan otot-otot tubuh ku yang terasa kaku.

Tiba-tiba ponsel ku berdering bertanda pesan masuk, dengan cepat aku mengambil ponsel ku lalu membaca pesan tersebut.

From: Hazza

Morning love! Aku akan mengajak mu jalan. Jam 07.00 aku akan menjemput, bersiaplah cepat!

Harr xoxo

Aku tertawa kecil membaca pesan dari Harry, lalu beranjak menuju kamar mandi.

Aku mengeringkan rambut ku setelah selesai mandi. Okay, pakaian apa yang harus aku kenakan nanti.

Membuka lemari pakaian ku, aku mulai memilih pakaian yang cocok untuk ku. Ouch, apakah dress berwarna abu-abu yang terlihat mewah ini cocok untuk ku? Aku menoleh saat ponsel ku kembali berdering.

From: Hazza

Tidak perlu memakai pakaian formal, cukup kenakan pakaian yang membuat mu nyaman. Love ya!
P.s : 15 menit lagi aku akan menjemput mu.

Harr xoxo.

Oh! Astaga, 15 menit lagi?! Ya ampun bahkan aku belum memilih pakaian apa yang akan aku kenakan. Okay, kata Harry 'pakaian yang membuat ku nyaman. Baiklah, aku tidak akan memilih dress abu-abu itu karena itu pasti akan membuat ku susah dengan bahannya yang sangat mewah. Aku memilih memakai celana jeans hijau tua panjangku, lalu kaos putih bergambar yang ku padukan dengan jaket berwarna putih. Aku membiarkan rambut pirang ku yang sudah mulai memanjang ini tergerai. Lalu mengoleskan sedikit bedak ke-wajah ku, baiklah aku tidak suka make up. Remember? Hanya sedikit bedak kurasa tidak masalah.

 Remember? Hanya sedikit bedak kurasa tidak masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tin! Tin! Tin!

Oh astaga, cepat sekali pria berambut ikal itu sampai. Dengan cekatan aku mengambil tas kecil ku lalu memasukan dompet beserta ponsel ku ke tas tersebut.

Aku berlari keluar apartemen ku tak lupa mengunci nya. Aku melihat Harry berdiri menatap ku sambil tersenyum.

Aku tersenyum tipis mengingat kejadian kemarin yang sangat menyebalkan. Bahkan mata ku sampai sakit akibat menangis,

" Hai.." sapa Harry

" Kita ingin kemana, Harry? " tanya ku pelan

Harry mengangkat bahu lalu membuka-kan pintu mobil untuk-ku, oh manis sekali pria ini.

If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang