chapter 2

62 6 0
                                    

(Clarissa POV)

Menguncir rambut ku dengan asal, lalu berjalan menuju gerbang Kampus ini.

Aku melihat Harry sedang mengobrol dengan ke-4 pria asing, bagiku karena dari tadi aku tidak melihat mereka.

Aku menggidikkan bahu, berjalan menuju halte bus. Aku harus ketempat latihan Karate ku.

Aku memiliki latihan hari ini, kemapuan ku sudah tidak diragukan lagi dalam urusan bela diri..

Aku bukan wanita yang suka berbelanja, menghabiskan uang , ber foya-foya. Aku tidak seperti itu aku hanya lah gadis tomboy.

Aku memasuki bus, dan melihat keluar jendela.

Aku tinggal di New York, tapi aku lahir dan dibesarkan di London.
Ketika umurku sudah menginjak 17 tahun orang tua ku menyuruhku melanjutkan pendidikan ku di New York.

Hanya 2 tahun aku tinggal di New York setelah itu aku kembali ke London.

Dan menetap disini SENDIRI tanpa siapapun, aku tinggal di apartemen ku.

Orang tua? Mereka tinggal di California, bisnis. Karena itulah aku jauh dari orang tua ku.

Aku kurang kasih sayang dan karena itu aku belajar menjadi mandiri dan mulai belajar ilmu karate 5 tahun yang lalu agar bisa melindungi diri ku sendiri dan agar berguna bagi orang lain.

Aku menuruni bus, memasuki tempat latihanku.

" Clar, kau kah itu?"

Aku tersenyum " yes I'm, astaga Cam! Bagaimana kabarmu?"

Cam memelukku " baik. Baik sekali! Aku sangat merindukan mu, kemana saja kau 2 tahun belakangan ini? Pindah ke New York huh? "

Aku tertawa " ya! Aku tidak suka di sana, maka dari itu aku pindah ke London lagi."

" ya terserah, cepat ganti bajumu latihan dimulai sebentar lagi."

Aku mengangguk lalu berlari ke tempat khusus wanita untuk berganti pakaian.

Setelah selesai, aku berjalan menuju ruangan bernuansa serba putih ini.

" Clar, aku senang kau kembali bergabung disini karena jujur. Kau murid kebanggaan ku selama ini." ujar pelatih ku

" Thank's, sir." ucap ku

Latihan pun dimulai, cukup melelahkan kurasa! Aku harus melawan 2 pelatih ku, yang sudah sangat sangat jago menurutku.

Dan, aku kalah. Hey! Jangan menghinaku. Mereka sangat sulit dikalah kan, mereka pria dan kekuatannya melebihi ku.

" Okay, kurasa latihan kita cukup sampai sini. Selamat sore semua."

Aku mengangguk, meneguk minuman ku lalu berganti baju.

" Clar, ayo pulang bersama ku." ajak Cam- Cameron.

Ah dia memang pengertian " baik, jika tidak merepotkan." jawab ku lalu tersenyum

" bagaimana? Apa yang kau rasakan saat melawan Mr.jam dan Mr.Luke?" tanya Cam

" sangat melelahkan astaga mereka  jago sekali."

Aku memasuki mobil Cam, begitu pula Cam dan mulai menjalankan mobilnya.

" kau masih bersama Sophia?" tanya ku basa basi

" tidak, dia berselingkuh dengan bajingan brengsek!" jawab nya datar

Ouch! Sepertinya aku sudah menyinggung hati seorang Cameron. Lihatlah wajahnya sudah merah padam menahan emosi nya itu.

" Okay, erm.. I'm Sorry aku tidak bermaksud menyinggung mu." ucap ku pelan

If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang