Rasanya..
Kenangan itu sulit untuk dilupakan.
Terlalu manis untuk dibuang.
Dan, terlalu pahit untuk diingat.
Hati ku berdenyut..
Setiap kali mengingat 'bagaimana dulu kita pernah bahagia
bersama'***
(Author's POV)
Pria itu menatap punggung wanita yang ia rindukan, ingin mengatakan bahwa dirinya rindu tetapi.... Dirinya bukan siapa-siapanya, lagi dan lagi dia menghela napas berat. Sesak didadanya kembali menyerang, menghantam kan Harry dengan seribu penyesalan.
"Harry! Aku rindu."
"Clarissa?"
Wanita itu menyerngit, mendengus sebal, jelas-jelas yang berdiri dihadapan pria itu saat ini adalah Hailey bukan dirinya.
"Masih merindukan-nya?" Hailey bertanya.
Mencoba tersenyum walau hatinya sakit, dia sadar bahwa ia telah merebut Harry dari Clarissa dan tindakan nya itu keterlaluan. Tapi, apa boleh buat ini sudah terjadi kan. Dia mencintai Harry, memang benar cinta itu buta tidak memandang cara apa yang kita lakukan untuk membuat orang yang kita cintai jatuh kedalam pelukan kita.
"Tidak apa-apa, aku paham," ia mencoba tersenyum lagi. Harry tidak menyahut ucapan yang dilontarkan dirinya.
"Apa kau menyesal, Harry?"
Harry memalingkan pandangan-nya, ia menatap Hailey dengan tatapan sendu. Tidak bisa dipungkiri, Harry terlihat kacau, tidak ada lagi senyum yang biasanya terpancar dari sudut bibir pria itu. Dia berbeda.
"Apa?" suaranya lemah seperti dirinya.
Hailey menghela napas, "Kau tidak mencintai ku, kan?" dia bertanya lagi.
Harry terpaku, bingung harus menjawab apa, kini dia sadar, perasaan-nya terhadap Hailey hanya sekedar suka tidak lebih. Dan benar, perasaan itu hilang, dia merutuki dirinya. Bahwa yang dia cintai adalah Clarissa, wanita itu pemilik hatinya bukan Hailey.
"Tidak tahu." Harry menjawab.
Hailey meneteskan airmatanya, ia menyesali perbuatan nya yang keterlaluan. Ia telah meracuni otak Harry agar melupakan Clarissa dan berpaling dari wanita itu, dan ini adalah tamparan keras untuk Hailey. Seberapa besar usaha nya untuk membuat Harry mencintai dirinya itu tidak akan bisa, karena Harry sudah terikat dengan Clarissa.
"Pergilah, kejar wanita yang kau cintai." Hailey berujar pelan
Harry yang mendengarnya sontak terkejut, pupil matanya membesar menatap Hailey tajam. Bagaimana mungkin dia kembali mengejar wanita yang telah membenci dirinya, dia seorang bajingan. Dan bajingan tidak pantas untuk seorang putri.
"Kenapa? Kau melepaskan ku?" Harry bertanya
Hailey mengangguk dengan susah payah, dia harus merelakan Harry pergi, bahagia Harry hanya bersama dengan Clarissa bukan dirinya. Jadi, ia harus melepaskan Harry, tidak boleh menjadi egois. Untuk pertama kalinya, Hailey menangis dihadapan Harry. Memegang tangan Harry erat, seolah memberi kekuatan kepada laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Can
Fanfic"Semua kenangan yang kita lewati bersama, masih kusimpan dengan baik di ingatan ku. Tidak akan pernah aku melupakan dirimu, aku sangat bersyukur karena Tuhan mempertemukan aku dengan mu." -Harry Styles " Thank you for everything Harry... I love you...