Seharusnya dari awal aku tau.
Bahwa kau tidak benar-benar mencintaiku.
Pengorbanan yang ku berikan, kurasa tidak cukup membuatmu
tau bahwa 'aku ada disini.
Selalu bersama mu.
Kau dengannya, itu sudah cukup membuktikan bahwa aku bukan satu-satunya dihatimu.
Melainkan, salah satunya.
Lalu, setelah menerima fakta telak itu apa yang harus aku lakukan?
Marah? Kecewa? Kesal?
Haha.
Aku hanya menangis, mengeluarkan semua desakan dalam hati.
Berharap kau disini, meminta maaf lalu mengatakan bahwa kau menyesal telah menyia-nyiakan ku.
Nyatanya? Tidak seperti itu.
Hah, sudah lah.
Aku.... Menyerah.***
Rasanya, lelah. Mengejar seseorang yang tidak mencintaimu lagi, ya, seperti mengejar awan yang sampai kapan pun tidak akan bisa kau raih dia pergi meninggalkan sejuta kenangan yang tersimpan dalam hati sedangkan aku disini berusaha mati-matian untuk mengubur perasaan ku padanya. Ini gila, sangat menyesakkan dan menguras air mata, aku ingin berhenti tapi rasanya masih ada kesempatan untuk aku kembali bersamanya.
"Clar! Aku pikir kau sudah pulang," aku tersentak mendengar teriakan nyaring yang membuat telinga sakit.
"Nope, why?" aku bertanya kepada Chloe-wanita yang berteriak nyaring padaku.
Chloe menggeleng tersenyum lebar kepadaku rambutnya tergerai bebas, "Tadi aku dengar bahwa kau sakit."
"Itu 'tadi, sekarang tidak." jawab ku cepat
"Kau membolos agar tidak bertemu Harry 'ya?" aku menggeleng cepat menanggapi ucapan Chloe
"Tidak Chloe!" hardik ku cepat
Aku dan Chloe sama-sama terdiam, setelah bertemu Harry tadi rasanya mood ku jadi tidak baik, aku malas memasuki kelas kedua yang mana itu adalah pelajaran kesukaanku. Rasanya aku ingin kembali ke masa-masa dulu, dimana aku dan dirinya masih bersama aku merindukan dirinya demi apapun jika aku bisa mengatakan bahwa aku akan selalu mencintainya maka akan aku lakukan.
"Hei, pirang!" seorang wanita yang-ugh-sangat aku benci berlari kearah dimana aku dan Chloe duduk ditaman ini, Chloe menatap tajam Hailey tersirat dari matanya bahwa dia tidak suka dengan perempuan itu.
"Kau......, pacar Harry?" Oh Chloe, pertanyaan mu membuat hatiku sakit.
Hailey memandang Chloe bingung, "Itu bukan urusanmu." jawab nya ketus
Hei, Chloe teman ku dan dengan seenaknya Hailey memperlakukan Chloe seperti itu. Oh, bitch, lalu tatapan Hailey berganti kearahku memandang ku sebentar ada apa dengannya? Ingin mencari masalah? Astaga, aku begitu membencinya jika bisa aku ingin membunuhnya sekarang juga.
"Apa?!" aku bertanya risih ketika dia menatapku dalam
Hailey menunjukkan smirk nya, "Kau masih mencintai Harry 'ya? Benarkan?"
Demi tuhan wanita ini membuatku kesal, mengapa dia bertanya seperti itu? Dia ingin menunjukkan bahwa dirinya lebih unggul dari padaku? Ku akui dia cantik, tetapi dengan sifatnya yang seperti itu, dia lebih mirip seperti 'sampah'.
"Tidak." jawabku cepat.
Dia tertawa sinis, "Aku tau kau mencintai Harry. Tidak perlu menutupi kenyataan itu, Smith."
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Can
Fanfiction"Semua kenangan yang kita lewati bersama, masih kusimpan dengan baik di ingatan ku. Tidak akan pernah aku melupakan dirimu, aku sangat bersyukur karena Tuhan mempertemukan aku dengan mu." -Harry Styles " Thank you for everything Harry... I love you...