Kau menatapi langit malam.
Terhampar kegelapan yang luas tak berujung.
Tanpa gemerlap bintang,tanpa sang ratu malam yang menempati singgasananya.
Apa yang kau lihat?
Sebuah kehampaan.
Seperti hatimu yang meraung rindu dalam diam.Seperti jiwamu yang kosong menanti harap.
Bukankah kau merindukannya?
Seberkas senyumnya yang memancarkan kehangatan
Tajam sorot matanya yang membuatmu merasa aman
Juga sepasang tangan yang senantiasa mendekapmu erat.Kau sendirian.
Ditertawakan kehampaan.
Tertikam perih perpisahan.
Terikat pilu kekosongan.Air mata tak sudi menemanimu.
Terlalu jenuh Ia mengaliri pipimu.
Bahkan angin yang berhembus pun,
Berbisik enggan menyampaikan rindumu.Kau memeluk asa
Menelan pahitnya sepi
Memungkiri segala kenyataan
Dia tak ada untukmu.Kau menyedihkan
meratapi perasaanmuMerindu tanpa dirindukan
Mencinta tanpa dicinta.Kau terkurung
dalam sebuah harapan semu
Dalam sebuah mimpi indah
yang segera menghilang ditelan waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Hati
PoetryHanya segurat catatan hati seorang melankolis yang tertuang dalam tulisan tak tentu makna. Bukan sebuah karya professional, silakan dibaca jika suka. Tinggalkan jika tak berkenan Terimakasih