Kutatap bosan jam dinding di ujung ruangan.
Melirik sebal ke arah tirai lusuh yang melambai-lambai.
Terkurung raga dalam kukungan jenuh.
Terkurung jiwa dalam rengkuhan sepi.Hey kau yang disana!
Iya kau, dapatkah bawa aku pergi?
Menjelajahi alur baru kehidupan yang berwarna.Menarikku keluar dari lilitan hidupku yang hampa.
Aku sudah lelah.
Berbisik pada angin tiada guna nya lagi.
Bercerita pada awan hanya asa tanpa makna.
Memintamu kemari pun sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Hati
PoetryHanya segurat catatan hati seorang melankolis yang tertuang dalam tulisan tak tentu makna. Bukan sebuah karya professional, silakan dibaca jika suka. Tinggalkan jika tak berkenan Terimakasih