Kulihat fajar mulai memancarkan sinarnya.
Menyambut langit biru yang terhampar luas.
Bertegur sapa dengan awan putih.Pagi yang cerah ditengah kehampaan.
Kulirik secangkir kopi dimejaku.
Melambai-lambai.
Meminta ku 'tuk meminumnya.
Menjelmakan pahit yang nyata dalam lidahku.Iyakah hidup sepahit ini?
Sepahit kopi yang memenuhi mulutku.Iyakah hidup sekelam ini?
Sekelam hitamnya warna dalam kopiku.Tak seburuk yang kukira
Kopi itu mengajarkanku.
'tuk menikmati kenyataan dikala bahagia meredup.
'tuk bertahan dalam sulitnya hidup yang membutakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Hati
PoezieHanya segurat catatan hati seorang melankolis yang tertuang dalam tulisan tak tentu makna. Bukan sebuah karya professional, silakan dibaca jika suka. Tinggalkan jika tak berkenan Terimakasih