AMBEKKK....
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA,SAYA BUTUH REVISI DARI KALIAN UNTUK KEMAJUAN DALAM CERITA SAYA!
cekidot....
Akbar Julliard Xaviar adalah seorang guru muda yang menjadi idola di sekolahnya. Berkat ketekunannya dalam bidang olahraga menjadijanya seorang guru muda yang sukses.
Di usia 23 tahun dia sudah mendapat karir yang cemerlang,namun terjebak kisah cinta masa lalu adalah masalanya.
Hatinya dingin,hingga suatu hari seseorang berhasil menghancurkan dingin nya hati itu. Tanpa Akbar sadari,namun dirinya terikat dengan takdir.Akbar pov.
Pagi minggu adalah hal yang baik untuk jogging,aku memutuskan untuk keluar apartemen yang menjulang tinggi menghiasi ibu kota.
Bukan suara bising burung yang ku dengar,melainkan bisingnya para pekerja bangunan yang harus mencari nafkah guna keluarganya."Ah pagi yang indah."
Akbar melakukan pemanasan pagi dengan luwes,meregangkan semua otot yang terasa kaku di badanya.Ia mulai keluar apartemen dan menuju jogging track di taman. Semua warga jakarta sibuk dengan kegitanya,mayoritas dari mereka juga melakukan hal yang sama seperti yang Akbar lakukan.
30 menit belalu,akbar memutuskan untuk beristirahat sejenak dengan meminum air yang di bawanya.
"Ahh segarnya."
Sebagian air itu ia gunakan untuk membasahi kepalanya. Kemudian ia menutup mata menikmati semilir angin yang berhembus dan juga matahari yang mulai terik.
Kemudian dia memutuskan untuk kembali ke apartemen nya.
Tetapi tiba-tiba.Brukk...
"Aww"
Terdengar ringisan wanita yang sekarang sedang duduk di jalan trotoar ada sedikit darah di kaki bagian lututnya.Akbar yang melihat itupun refrek membantu meniup lukanya.ketika itu juga tatapan mereka bertemu.
"Pak akbar..."
"Liana.."
Mereka serentak memanggil nama masing masing. Seketika liana salah tingkah.
"Aduh maaf pak saya ga liat jalan tadi."
Liana berkata sembari menundukkan kepala.Akbar melihat penampilan liana dari atas hingga ujung kaki.
Perfect...
Semuanya begitu sempurna begitupun dengan celana hotpants dan tanktop abu-abu dan hitam yang kontras dengan warna kulit liana yg putih bersih. Mata akbar terhenti di kedua gundukan di dada liana menatapnya penuh minat belum lagi paha liana yang begitu menggiurkan."Pak akbar.."
Liana mengibas-ngibaskan tangan nya pelan kedepan wajah akbar."Ah iya t-tidak papa,bagaimana dengan lukamu? Sepertinya itu perlu di obati agar tidak infeksi. Kebetulan apartemen saya dekat jadi lukamu bisa saya obati disana."
"Ah tidak perlu repot-repot pak saya akan pulang." Liana berusaha menolak dengan halus.
"Saya memaksa."
Jawab akbar yang begitu mengintimidasi liana.Akhirnya mereka bergegas menuju apartemen akbar. Liana berjalan tertatih karena lututnya yang terasa nyeri, sedangkan akbar membantunya berjalan. Selang beberapa menit mereka sampai.
Dengan lihai akbar memasukkan password appartemen nya.
Click..
Bunyi pintu terbuka, dengan segera akbar membawa liana menuju sofa yang berada di ruang tamu."Kamu tunggu disini saya akan mengambil p3k."
Liana hanya mengangguk patuh.Liana melihat sekeliling dengan matanya menjelajahi setiap inci kamar akbar, terkesan rapih dan elegan khas seorang pria.
Tak berapa lama akbar membawa sebaskom air dan kotak p3k.Dengan cekatan akbar menempatkan kaki liana ke paha nya, di elapnya pelan pelan luka liana.
Shhh...
Liana mendesis perih, akbar melihat sejenak wajah liana kemudian melanjutkan kegiatanya.
Diusapnya luka liana dengan alkohol kemudian dibalut dengan perban.
"Selesai."
Ucapnya girang.Namun dilihatnya, liana yang tertidur. Akbar memandang wajahnya dan tangannya terulur mengusap wajah liana. Begitu lembut dan manis, akbar menyukai setiap hembusan nafas gadis itu.
Perlahan-lahan ia mulai mendekatkan wajahnya, tangannya mengelus bibir liana pelan. Dengan hati-hati ia mencium bibir liana, awalnya hanya menempel namun lama kelamaan akbar mulai melumatnya.Ngghhh..
Liana melengguh pelan dalam tidurnya, belum sadar dengan apa yang terjadi. Sedangkan akbar yang mendengar lengguhan liana kelabakan. Nafsunya meningkat. Ia memberanikan diri untuk meremas dada liana.
Ahh..
Liana mendesah, membuat akbar semakin brani memasukkan tangannya ke dalam tanktop liana.
Liana merasakan sesuatu yang nikmat pada bibirnya dan juga dadanya, perlahan ia membuka matanya dan shock. Badanya tegang melihat wajah akbar yang begitu dekat di tambah ia baru sadar bahwa akbar menciumnya.
Dengan sekuat tenaga liana mendorong akbar.
BRUKK.!
seakan tersadar dengan apa yang di lakukanya barusan, akbar berdiri dengan sigap.
"Liana maafkan saya, saya-"
"-saya ijin pulang pak, dan trimakasih."
Liana bergegas keluar dari apartemen akbar.
"AKHH BODOH."
"Maafkan aku liana, aku mencintaimu."
Yeyyyyy sekian dulu ya nanti gue lanjut
Jan lupa vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher k!nk
Teen Fiction(Ada beberapa part yang di privat guna melindungi hal yang tidak-tidak bagi readers di bawah umur. Trimakasih) 17+ content "Pak Akbar,Pak udi ada?" Tanya Puja yang merupakan wakil ketua kelas. "Ada satu,kenapa?" Jawab Pak Akbar dengan candaan. "IHHH...