his mistake #chptr14

6.5K 184 20
                                    

MAAF ATAS SETIAP KETERLAMBATAN UPDATE.

--------TEACHER K!NK-------

#lapangansekolah

"Bentar deh barusan ada apa ya."

Semua murid pada melongo menyaksikan adegan mendramatisir yang singkat.

"Tadi pak akbar gendong liana? Gasalah nih serius?"

Lia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

"WOYYY BANTUIN GUE NIH KAKI GUE KESELEO."

suara teriakan dari bawah menyadarkan semuanya. Al masih tergeletak dengan mengenaskan tanpa ada yang peduli.

"Yailah tinggal bangun aja manja banget sih lu!"

Noah mencemooh dan segera pergi meninggalkan lapangan.

"Ngapa tuh bocah njir sensi amat kek emak emak keilangan tupperware,bantuin gua woy."

"Kalian tega liat inces tersandung tak berdaya?"

Dengan malas anak kelas lain meninggalkan Al.
Tanpa niat membantu sedikitpun,al hanya melongo.

"Ya tuhan betapa malang nasib hamba mu ini, sudah jatuh tak ada yang menolong pula."

Dengan kesal al berdiri dengan kaki terseok-seok menjuju uks tempat liana di bawa oleh pak akbar. Sebenarnya al juga penasaran di satu sisi pak akbar nampak cuek dengan liana di sisi lain dia nampak sangat peduli.

"Ah au ah inces migren #pusing, tapi awas aja kalo pak akbar mainin prasaan sahabat w yang paling aduhay bohay badhay. Gue jadiin cilok moncrot mulan jamelah."

Al mengintip dari luar jendela uks, dan di dalam nampak sepi.

Dengan berani liana mulai membuka pintu uks dan mencari keberadaan liana.

Ketika sampai di bilik terakhir al mulai mendengar suara bisik-bisik tetangga. #plakutor ngaconih #maboquedespacito:v

"Liana please... wake up"

Dilihatnya akbar sedang menggenggam tangan liana dengan erat, mata nya menyiratkan rasa khawatir yang mendalam. Membuat al terenyuh dan meninggalkan ruangan itu. Tidak ingin mengganggu dua insan yang sedang beradu rasa.

Dengan perlahan liana mulai membuka matanya, dahi nya menggeryit sakit akibat pusing di kepalanya.

Akbar merasakan pergerkan di tangan liana yang sedang ia genggam.

"Liana kamu udah bangun? Mana yang sakit hmm?"

Liana hanya menatap akbar dengan heran.

"Bapak kenapa disini?"

Dengan dingin liana bertanya, membuat hati akbar berdenyut sakit. Dan ia tidak tahu kenapa.

"Kamu pingsan tadi. Saya bawa kamu kesini."

"Oh makasih."

Liana dengan perlahan bangkit dari ranjang uks, akbar segera mencekal tangan nya.

"Kamu mau kemana liana? Kamu masih sakit!"

Dengan sedikit tekanan akbar mengatakan itu.

"Bapak gausah sok peduli, saya bisa urusi diri saya sendiri."

Dengan tertatih-tatih liana mulai mendekati pintu. Ketika tangannya akan membuka knop pintu. Akbar membalik tubuh nya.

Liana melihat mata akbar dengan penuh sejuta makna, dan liana tak mengerti satupun makna itu.

"Apalagi?"

Liana masih berusaha mempertahnkan dirinya, karena jujur saja dirinya masih lemah.

"Listen, saya gatau kenapa kamu gini,jangan buat saya bingung."

Liana melihat akbar dengan marah, bibir nya tersenyum sinis kepada akbar.

"Cih."

"Bapak salah paham, tidak usah berlebihan saya tidak apa -apa."

"Bohong liana, i know u lie to me."

Liana mulai gerah dengan sikap akbar yang sok tidak tahu.

"Bapak mau tahu saya kenapa?"

Akbar mengangguk.

"Im not ur bitch so stop playing with me!"

Dengan satu sentakan liana melepaskan cekalan tangan akbar dengan sisa tenaga yang dimiliki.

Jleb

Sebuah belati kasat mata terasa menusuk tepat di dada akbar,terasa sakit namun begitu semu.
Ia tak tahu kenapa namun rasa ini sungguh tak nyaman. Ia tidak bermaksud begitu terhadap liana. Namun ia hanya bingung akan perasaanya.

"God what happen to me."

Akbar menunduk lesu di blakang pintu.
Sedangkan liana sedang menahan isak tangis di balik pintu.

Teacher k!nkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang