Rencana sang pencipta #chptr3

8.9K 250 5
                                    

Haluuu ambek....

Simak ceritanya jan lupa komen bote ya guysss...

Pict Akbar Julliard Xaviar

Cekidot...

Kejadian kemarin membuat kepala liana benjol sebelah,kemarin alifya benar benar hampir membunuhnya dengan menggetok kepala liana dengan sebatang tebu yang cukup besar. Jika saja tidak ada pemilik usaha es tebu,pasti liana sudah diberitakan tewas.

Dengan sempoyongan liana memasuki kelas, sembari memegang kepalanya dengan es batu yang ia beli dari kantin.

"Laknat si monyet,gara gara dia pala gue jadi benjol. Nyut-nyutan pula,awas ae gue kasih pelajaran tuh anak."

Tak selang berapa lama alifya datang dengan anggun nya,melewati kelas dengan senyuman lebar. Namun tak selang berapa lama senyum nya menghilang karena melihat liana yang berada di pojokan menatapnya bagaikan psikopat. Sontak alifya merinding.

Suasana kelas mendadak senyap dan suram,sedikit demi sedikit alifya mulai mendekati ajalnya. Hawa dingin mulai menyeruak ketika ia sampai di samping liana.

"Pagi lianaaa."
Alifya mencoba bersikap dengan halus.

Tiba-tiba liana berdiri dengan keras sehingga kursipun mental ke blakang.

"Pagi juga lifya sayang,ada pesan pesan terakhir?"
Tanya liana dengan tatapan sadisnya.
Alifya meneguk ludah saking ngerinya.
Ia berhitung dalam hati.

Satu...

Liana mulai mendekati alifya dengan perlahan.

Dua...

Alifya terus bergerak mundur.

TIGA!

"KABURRRRR....!!!"
alifya lari dengan terbirit-birit menhindari liana yang mengejarnya seperti orang kesetanan.

"WOY JANGAN LARI LU NYET,SERAHIN NYAWA LU KE GUEEEE!!!"
mereka terus kejar kejaran di koridor kelas.
Sedangkan anak anak sekolahan melihat mereka dengan geleng-geleng kepala.
Karena terlalu bersemangat mengejar alifya,liana tidak berhati-hati dan menabrak punggung seseorang dengan kerasnya sampai ia terpental,dan menyebabkan pantat seksinya nyut-nyutan.

"BWAHAHAHAHAH MAMPUS LU,BYEEE LIANAAA."
alifya tertawa dengan jahatnya,bukannya membantu dia malah lari meninggalkan liana yang kesakitan bercampur emosi.

"DASARRR KUTUKUPRETTT AWAS LU GUE BALES TAR!!."
Liana mencoba berdiri dengan susah payah.

"Kamu ga papa?"
Semuanya terasa di slow motion ketika orang yang di tabrak liana mulai membantunya berdiri,ketika liana mendongak matanya langsung teruju pada muka pak akbar yang aduhay ganteng. Rotasi bumi terhenti seketika,membiarkan dua insan yang sedang bertatap tatapan.

"Ya tuhan kuatkan iman hamba,sesungguhnya hamba tidak kuat menahan untuk tidak menerjang ciptaanmu yang sungguh menggoda hasrat dan nafsu ini."

Liana berdoa dalam hati,namun semuanya sirna ketika menyadari pak akbar menertawakanya.
Bulu matanya berkedip genit.

"Iler kamu netes tuh."

Akbar mencoba menggoda siswinya yang sedang cengo memperhatikan wajahnya.
Liana yang mulai tersadar reflek mengelap tangannya ke mulutnya mencoba membersikan iler yang di maksud akbar,namun ternyata kering.

Liana yang tersadar dirinya dikerjai,mulai melotot tajam kepada akbar. Tanpa aba-aba dia berdiri dan menyebabkan kepalanya dan kepala akbar saling bertubrukan. Lengkap sudahlah penderitaan kepala liana.

"Adaw ah sakit fuck!"
Liana meracau tanpa memperdulikan akbar yang kesakitan juga akibat ulahnya.

"Kamu ini apa-apa sih!"
Bentak akbar membuat liana tersadar dan khawatir.

"Yah pak yah maap pak aduh,ga sengaja pak"
Sontak liana mengelus kepala akbar dengan hati-hati.

Akbar tertegun mendapat perlakuan seprti itu,dia menatap wajah liana yang khawatir sembari cemas.

"Imut."
Bisiknya dalam hati,tetapi seolah tersadar akan kebodohan nya. Akbar langsung menggelengkan kepala nya membuat liana bingung.

"Yasudah tidak apa-apa,sebentar lagi kelas akan mulai. Sebaiknya kamu masuk ke kelasmu kalau tidak mau mendapat hukuman."

Akbar mengatakan itu dengan gugup,tak berani menatap langsung lawan bicaranya.
Sedangkan liana hanya mendengus mendengar titah akbar.

"Bapak beneran gapapa?"
Tanya liana masih tersirat rasa ke khawatiran meskipun akbar sudah bilang tidak apa-apa.

"Iya gapapa,saya pergi dulu sebentar lagi saya harus mengajar."
Akbar segera belalu pergi dengan terburu buru,ketika dirasa sudah jauh dari jangkauan liana akbar menyenderkan tubuhnya ke tembok. Memegangi dadanya yang berdentum dengan keras sampai menyesakkan nafasnya.
Semua ekspresi muka liana terlintas dengan cepat di kepalanya,memikirkan itu membuatnya senyum-senyum sendiri.

"Apa yang telah kamu lakukan kepadaku liana."
Lirihnya.

Liana pov.
Setelah kejadian memalukan tadi liana bergegas kembali ke kelasnya,dan ia bersyukur kelas belum di mulai.
Ia masuk dan langsung menghampiri alifya yang sudah siap siaga memegang sapu,untuk berjaga jaga jika saja liana menyerangnya.

#PLETAK
dan benar saja liana menjitak kepala alifya dengan keras,dan alifya memegang kepalanya yang terkena amukan dari liana. Ia menggosok gosok kepalanya sambil guling guling di lantai akibat rasa sakitnya.

"Anjir nyet parah lu anjir pala gue bocor kek nya."
Alifya meracau tanpa henti sedangkan liana hanya menatapnya bengis.

"RASAIN TUH BALESAN DARI GUE!."
balasnya.

Tak selang berapa lama mom kus datang ke kelas,serentak kelas menjadi hening.
Mata mom kus terarah tajam ke papan tulis yang belum terhapus dari kemarin.

"Siapa yang piket hari ini?"
Mom kus bertanya dengan mengntimidasi,seluruh murid kelas liana diam tidak ada yang mampu menjawab.

"saya bertanya siapa yang piket hari ini?"
Kelas masih saja diam.

"LARI DUA PUTARAN DI LAPANGAN SEKARANG!!!!!!"
emosi terlihat jelas pada wajah mom kus yang sangar seluruh murid di kelas berhamburan keluar menuruti perintah guru killer tersebut.

"anjir siapa sih yang piket hari ini,ko ga pada maju. Lihat nih jadi di hukum gini."
Siska yang merupakan cabe-cabean di kelas melotot dengan sinisnya.

"Au tuh sapa."
Jawab vira acuh.

Seluruh murid yang berada di lapangan tertawa dan menyoraki ketika semua mulai berlari di lapangan,malu itulah yang di rasakan anak kelas XI IPS 1 yang merupakan kelas liana dkk.

"Parah nih mom kus,gara-gara gitu doang semua jadi di hukum,malu anjir. Harga diri hayati ternodai."
Alifya bercurhat ria kepada liana yang tidak memperhatikanya.

"Nyet oy nyet."
Liana masih tidak bergeming ketika alifya memanggilnya.
penasaran alifya mulai memperhatikan liana yang terfokus pada penglihatanya. Dengan reflek ia mengikuti arah pandangan liana.

"Pantesan nih monyet budeg."
Ternyata liana sedang melihat kearah pak akbar yang sedang memimpin pemanasan sebelum olahraga.
Ide jahil muncul seketika di kepala alifya.

"OY PAK AKBAR ,LIANA SUKA SAMA BAPAK!!!!"
Akbar menoleh ketika ada yang memanggil namanya.

Deg...

secepat kilat liana menengok ke asal suara,mukanya merah padam. Sedangkan alofya hanya nyengir watados kepadanya.
Dengan sigap liana mencekik alifya.

"MATI LU NYET KALI INI,MATIIII!!!!!!"

YUHUU DAH DULU YA
JAN LUPA VOTE AND KOMEN

Teacher k!nkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang