----------------------Teacher K!nk-------------------------
Sabtu.
Pagi yang indah bukan berarti pagi yang di inginkan liana, terbaring lemah di ranjang tidur bukanlah hal menyenangkan bagi nya. Di tambah luka hati yang sedang ia derita.
Kalian tau hal yang paling menyakitkan ketika jatuh cinta?"Harus bertahan dengan kesakitan demi cinta yang tak kunjung ada kepastian."
Seperti itulah gambaran cinta liana, tak ada kepastian. Lalu, siapa yang harus disalahkan?
Dia yang menaruh harapan? Atau kita yang terlalu naif akan cinta yang selalu terbalaskan?.Ddrrrttt....drrrtttt...
Getaran hp yang mengganggu tidur nyenyak liana."Nggghh....sapa sih pagi-pagi dah ganggu aja."
Dengan malas liana mengangkat telfon dengan mata yang masih setengah terpejam."Halo..."
Sembari mengusap wajah secara kasar."LIANAAAA SAHABAT ARI-ARI GUAAAAAAAA"
Suara teriakan langsung terdengar dari ujung telfon."ANJING LU, LU KIRA KUPING GUA BUDEK PAKE TERIAK SEGALA."
dengan kesal liana mengusap kuping nya yang berdengung."HEHEHEHE SORRY DONG MBA BRO,gua ke rumah lu ya. Pokoknya ada hot news trulala siap siapin tuh kuping buat dengerin hot news se hot paha mia khalifa."
"Serah lu bego."
Pip..
Liana langsung mematikan telfon dan kembali tidur.Namun belum juga kepala cantik nya menyentuh bantal, suara ketukan pintu membuatnya kembali tersadar.
Tok..tok.tok...
"Liana kamu udah bangun kan sayang? Cuci muka terus turun yuk sarapan."
Terdengar suara lembut dari depan pintu."Iya mah."
Dengan langkah gotai liana mulai berjalan ke kamar mandi.
Setelah itu dia pergi ke ruang makan dan melihat papah dan mamah nya sudah berada di meja makan."Eh sayang sini duduk, mamah masak makanan kesukaan kamu loh."
Dengan senyum hangat ibu liana memberikan nasi dan ayam kecap, makanan kesukaan liana.
"Makasih mah."
Dengan lemah liana mulai menyantap makanan yang sudah pastinya enak."Gimana sakit kamu? Udah mendingan?"
"Udah pah. Ivan kemana mah,pah?"
"Kakak kamu ada acara sama temen kampus nya"
Jawab ibu liana sembari mengupas apel.
"Tumben pagi banget."
Ibu liana hanya mengangkat bahu.
Ting..nong...ting...nong
Suara bel pintu mengalihkan perhatian ibu liana dari mengupas apel.
"Biar liana aja mah, itu si al."
Ibu liana hanya mengangguk paham.
Setelah membuka pintu munculah sosok astral membawa bingkisan dengan senyum yang terlalu lebar. Bahkan liana takut pipinya akan robek jika tersenyum semengerikan al.
" pagiiii om tanteeeee...."
Al langsung salim."Pagi juga al, udah sarapan belum? Kalo belum yuk sarapan bareng?."
Ajakan ibu liana pastinya tidak ditolak.
"Wah makasih banget loh tante perhatian banget,al emang belum sarapan sih sengaja hehe."
Dengan senyum watados (wajah tanpa dosa) al langsung duduk dan mengambil makanan sendiri. Ibu liana pun merasa tak keberatan karena al sudah dekat seperti keluarga sendiri.Setelah semua selesai liana dan al bergegas menuju kamar.
"Jadi hot news apa yang se hot paha mia khalifa?"
Liana langsung to the point setelah duduk di tempat tidur nya.Dengan sigap al langsung berdiri dan menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkanya penuh khikmadh.
Pret.
"ANJING LU KENTUT YA!!!"
Al langsung ngakak guling guling karena ulahnya sendiri."PARAH LU ANJIR LU GA BEOL BERAPA TAUN SIH BAUNYA ASTAGA."
sedangkan al masih asik ngakak dengan memegangi perutnya.
Liana mengambil pengharum ruangan dan menyemprotkannya ke liana.
"UDAH BEGO TAR GUA MATI KERACUNAN"
dengan kesal liana menatap al.
"Woles dong sensi amat lu sekarang."
Dengan santai al kembali duduk."Kemarinnnnn gua ketemu ama jodoh gua."
Liana hanya memutar mata ketika mendengarnya.
"Nama nya arsen dan dia ganteng bangeeeeeet ga pake boong."
Al menggambarkan arsen dengan tampang mupeng.
"Yailah taon kemaren juga lu bilang si radit jodoh lu."
Al langsung menatap liana kesal
"Ih ini serius nyet, pas pertama gua natap mata si arsen gue langsung bisa bayangin masa depan indah,cerah, beuh bahagia pastinya."
"Halah lebay lu, kek si arsen mau aja ama lu."
"Mau lah kalo gamau gua kemat jaran goyang."
Seketika al berdiri dan joget joget ga jelas.
"Hadeh makin puyeng gua liat lu."
"Hehe maap maap, maklum gua bahagia banget, elah kapan lagi sahabat lu bahagia. Btw si pak akbar nyariin lu tuh kemaren."
"Serius?"
Dengan nada tak percaya dan mata membulat liana menatap al."Yailah giliran gua sebut akbar aja tuh mata kek liat duit 1 M."
Liana dengan sekejap langsung merubah raut wajahnya.
"Kenapa dia nyariin gua?"
Dengan tampang sok jual mahal liana bertanya."Gatau, btw nih ya gua keren banget dah tadi siang pas ketemu pak akbar."
"Gimana gimana?"
Dengan sigap al berdiri lagi
"Ini semua salah bapak karena bapak gabisa jujur sama perasaan bapak sendiri."
Dengan gaya seperti sinetron-sinetron al memperagakan itu."Ga yakin gua."
Liana menjawab dengan nada tak yakin."Hehe ga gitu sih, intinya sih ya nyet. Lu kan cantik pasti banyak laki-laki yang kepincut tanpa lu pake kemat jaran goyang."
"Jadi maksud lu, cantik itu jaminan lu bisa dapetin cowo yang lu sayang? Nih dengerin gua, cowo yang balik sayang sama lu ga bakal liat lu dari fisik itu intinya."
"Buset kek nya lu beneran dah sembuh deh, obat nya tokcer banget ampe lu bisa sewaras ini. Bangga ibu nak sama kamu."
Al mengelus kepala liana dengan kasar." apa- apaan sih."
Dengan kasar liana melepas tangan al yang berada di kepala nya."Intinya gua sayang dia dan gue bakal ambil semua resiko karena udah jatuh cinta sama dia."
Dengan terharu al memeluk liana.
Next...

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher k!nk
Teen Fiction(Ada beberapa part yang di privat guna melindungi hal yang tidak-tidak bagi readers di bawah umur. Trimakasih) 17+ content "Pak Akbar,Pak udi ada?" Tanya Puja yang merupakan wakil ketua kelas. "Ada satu,kenapa?" Jawab Pak Akbar dengan candaan. "IHHH...