--------TEACHER K!NK-------
Setelah kejadian kemarin atmosfer antara Akbar dan Liana semakin dingin. Mereka seolah-olah tidak mengenal satu sama lain. Jika mereka tak sengaja berpapasan Liana akan berjalan berbalik dan menghindar sesegera mungkin. Liana ingin Akbar tau bahwa ia marah dah kecewa. Namun yang dipikirkan Akbar itu adalah sikap kekanakan.
Hari ini akan menjadi lebih buruk daripada hari-hari sebelumnya menurut Liana.why?
"Pak Udi lagi ada urusan mendadak,jadi hari ini pak Akbar yang akan menjadi guru olahraganya."
Andre yang merupakan seksi olahraga menyampaikan itu di depan kelas.
Raut wajah Liana berubah murung seketika,jika di gambarkan terdapat awan yang mendung beserta badai."Its the bad day ever."
Liana menelungkupkan kepalanya ke atas meja,tak berniat sama sekali untuk turun ke lapangan.
"Nyet lu sakit? Lesu amat kek muka mpok indun."
Al hanya bingung dengan sikap liana yang membalasnya dengan dengusan kasar.
"LU NGAPA SIH ELAH! CERITA KE GUA KEK ANJENG! WOY JULEHA!!!."
Al berteriak tepat di telinga liana,berusaha menyadarkan Liana kembali ke dunia.
"GAUSAH TERIAK BEGO GUA GA BOLOT!."
Liana kembali berteriak kepada Al.
"AHILAH GAUSAH PAKE KUAH JUGA! BASAH MUKA GUA BEGO!."
"MENDING LU BERDUA TURUN SEKARANG,YANG LAIN UDAH PADA DI LAPANGAN!."
terdengar teriakan Andre dari depan kelas.
Dengan malas Liana menyentakkan tubuhnya kasar,meninggalkan Al yang bengong.
"Dasar sempak piraun gue di tinggalin sendirian,tungguin woy."
Al segera menyusul liana,saat tiba di koridor Al dan Liana berpapasan dengan Akbar.
Seketika Al merasakan hawa dingin yang menyeruak. Al menyikut lengan Liana namun Liana mengabaikanya. Mata Liana terfokus kepada Akbar dan menatapnya dingin.
Tanpa mengiraukan Akbar Liana menuju lapangan dan meninggalkan Al.lagi."Ya allah sabarkan hambamu yang cantik ini."
Dan al segera berlari menyusul liana.Setelah pemanasan dilakukan,semua murid bergegas mengambil bola basket untuk bermain. Mereka akan melalukan lay up satu persatu.
"Gue yakin gabakal masukin satu bola pun ke ring."
Dengan pesimisnya al mulai meratapi nasib.
"Gue juga yakin cinta gue ga bakal terbalas."
Dengan segera al menengok ke liana dan memasang muka melas dan seketika mereka berpelukan seperti teletubis.
"Senasib banget ya kita jul,hiks hiks..."
Al mendramatisir keadaan seperti biasa.
"Btw muka lu pucet banget,kek kaga ngonsumsi bokep semaleman."
"Yeu enak aja, gue belum makan dari kemarin."
Jawab liana jujur.
"ASTAGA LIANA SEJAK KAPAN LU JATUH MISKIN AMPE GA MAKAN,PFFFTTTT"
Liana segera membekap mulut ember al.
"BISA GA SIH LU GA EMBER SEHARI AJA!"
"iye maap hehe dari jebol gua udah kek gini kali ah, emak bapak gue pas bikin gue di kamar mandi kali pake ember. Jadi nya gue gini deh."
"Serius?"
"YA KAGA LAH DONGO."
Prittttt
Suara peluit mendiamkan semua siswa.
"Sekarang latihan satu per satu lay up, minggu depan kita bakal ada penilaian."
Titah pak akbar dengan bossy nya.
Sedangkan liana hanya memutar mata malas.
Dan tanpa sepengetahuanya akbar melihat,hal itu tentu saja membuat liana geram.Latihan persatu nama di panggil secara acak.
"Rizky silahkan maju."
Seorang gadis mungil dengan lihai nya mendribble bola.
Dengan dua lompatan mantap rizky berhasil memasukkan bola basket ke dalam ring.Yang ke dua Nurul, dia adalah altlet voli yang sering main di kanca nasional dan beberapa kali mengharumkan SMAN 1 JAKARTA, postur badan yang tinggi memudahkan dia untuk memasukkan bola.
Dan sekarang giliran Al
Dengan keringat dingin al mulai mendribble bola,segala doa ia ucapkan.
Al mulai berlari kecil,dan pada lompatan pertama kaki nya tak sengaja tersangkut kaki sendiri mengakibatkan bola yang di pegangnya melayang bebas di udara dan...DUAKKK....suksek mengenai kepala liana.
"Im die."
Setelah itu liana pingsan.
Semua murid berteriak panik menyaksikan liana yang tak sadarkan diri. Dan al hanya bisa bengong melihat itu.
"MINGGIR!"
Akbar dengan segera menggendong liana ke uks,dengan wajah panik ia memanggil penjaga uks untuk segera memeriksa liana.
"DIA BUTUH BANTUAN CEPAT!"
terlihat jelas sekali bahwa akbar khawatir.
"Liana please... wake up."
Dengan erat akbar menggengam tangan liana berharap hal yang di lakukanya dapat menyadarkan liana.
Next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher k!nk
Novela Juvenil(Ada beberapa part yang di privat guna melindungi hal yang tidak-tidak bagi readers di bawah umur. Trimakasih) 17+ content "Pak Akbar,Pak udi ada?" Tanya Puja yang merupakan wakil ketua kelas. "Ada satu,kenapa?" Jawab Pak Akbar dengan candaan. "IHHH...