First moment #chprt6

11.8K 222 5
                                    

TAR AJA DI PRIVAT NYAAA!!!

Eaaaa siap nih ya siap 17+++++
Harap kesadaran umur dan dosa di tanggung masing-masing :v

WARNING!!!

Akbar membawa liana kedalam apartemen nya, liana sudah gelisah dan sangat berkeringat. Seakan membutuhkan sesuatu. Akbar dengan perlahan merebahkan liana ke ranjang.
Liana menggeliat gelisah.

"Panasshh ahhh..."
Liana mengibas-ngibas tangannya. Dirinya mendamba akan sesuatu, ya ia sangat membutuhkan itu.

Akbar yang melihat liana,menggeryit bingung. Apa yang salah dengan liana.

Tiba-tiba liana berdiri dan melepaskan bajunya, namun kesusahan.

"Liana apa yang kamu lakukan?"

"Panassshhh..ukh.."

Dan akhirnya liana berhasil membuka bajunya.
Akbar menegang melihat pemandangan yang ada di depannya. Lidahnya kelu.

Liana mendekati akbar dengan perlahan, matanya sayu dan mengisyaratkan sesuatu.
Tangannya meraba rahang akbar lalu turun ke dadanya, mengusapnya pelan. Dan ia mulai mendekatkan wajahnya.

Cup.

Bibirnya menempel dengan manis di bibir akbar, dan mulai menjilatnya perlahan.

Akbar mematung,pikiranya kalut. Hingga terasa lidah liana menerobos masuk ke dalam mulutnya.

Ia tidak bisa menahannya lagi.
Didorongnya liana ke atas ranjang dan menindihnya, dirinya membalas ciuman liana dengan nafsu.
Dan liana hanya mendesah pasrah.

"Eummm ughh..."
Desahanya tertahan oleh mulut akbar.
Akbar mengeksplorasi setiap inci mulut liana. Menghantarkan gelenyar aneh di bagian sensitif liana.

Tiba-tiba liana membalik posisi, sehingga ia berada di atas. Dan mulai menyerang akbar.

Diciumnya akbar dengan menggebu, ciumanya perlahan turun ke leher mengecup hingga meninggalkan bekas kemerahan.

Tangan kirinya mengusap dada akbar yang naik turun, sedangkan tangan kanan nya mulai meraba pada milik akbar. Dan meremasnya pelan. Membuat akbar menggeram.

"Eughh..."

Mendengar lengguhan akbar, membuat liana tersenyum nakal. Kemudian liana menghentikan kegiatanya.
Akbar menatapnya heran.
Sedangkan liana menatapnya nakal.
Liana duduk di atas milik akbar dan menggoyangkanya pelan.

Dan akbar menggeram hebat.

"Shit liana."

Akbar langsung menindih liana dan membuka bra hitam yang menutupi dua gundukan yang ia dambakan.

Meremasnya perlahan.

"Akhh ahhh..."

Diciumnya ke dua bukit itu bergantian, muka liana memerah. Racauan dari mulutnya menyut lebih gairah akbar.

Perlahan tapi pasti akbar mulai menyentuh daerah sensitif liana,membuat liana mendesah keras.

"Akhhh ahhh.....shhh...."

Akbar  mengusap pelan daerah itu, ia melihat ekspresi liana yang begitu eksotis. Dengan gemas ia mulai mencium liana,dan satu jari tanganya mulai di masukkan.

"Eummmmhhh ahhshh..."

Liana trus mendesah tertahan,menikmati kenikmatan yang baru di rasakanya. Dirinya ingin sesuatu yang lebih.

Akbar melepas ciumannya dan mulai fokus memasukkan dua jari ke dalam daerah sensitif liana.

"Ahhhh ahhhh..."

Tangan liana mencengkram erat seprei hingga berantakan, pinggunlnya terangkat ke atas.
Akbar semakin cepat menggerakkan jarinya,melihat liana membuatny menggila.

"Ahh please ahhh dont ahhh..."

Liana akan mencapai puncaknya sbentar lagi, namun tiba-tiba akbar melepaskan jarinya. Membuat liana gagal mendapatkan klimaksnya.

Bibirnya mencebik kesal,tatapanya sayu dan memohon.

"Please i need it..."

Liana duduk dan mulai merayu akbar,tetapi akbar membiarkan liana. Sehingga liana memutuskan untuk melakukanya sendiri.

"I can do it by my self."
Kemudian ia mulai memasukkan ke dua jarinya ke dalam milikknya.
Membuatnya mengerang keras akan ulahnya sendiri.

"Ahhh ahh akbar..."

Entah apa yang di pikirkan liana dalam keadaan tidak sadar hingga menyebut akbar dalam imaginasinya.

"Uhh ahh ahhh..."

Liana semakin mempercepat gerakan jarinya,namun lagi-lagi akbar mengintrupsinya.

Dilepasnya jari liana, kemudian akbar berbisik.

"You make me crazy, liana."

Setelah itu ia memasukkan kembali jarinya dan menggerakanya dengan cepat dan kencang. Membuat liana berteriak kencang.

"AKHHH AHHH I'LL CUM."

"cum for me baby, call my name. Akbar."

"AHH AKBAR AHHH"

"AKHHHH."

akhirnya liana mencapai klimaksnya, tubuhnya lemas seketika. Dan kepalanya mulai terasa berat begitu juga matanya.
Tak lama kemudian ia jatuh terridur, membiarkan akbar memuaskan dirinya sendiri dan mandi air dingin.

"Sleep well baby."

Akbar kemudian menyelimuti liana dan pergi ke kamar mandi.

HUAAAA UDAHH YA UDAHHH AUTHOR GA KUADHHHH 😂😂😂😂

Teacher k!nkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang