Chapter 11

3.5K 498 207
                                    

Salah satu yang telah menahannya, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Illa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu yang telah menahannya, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Illa. Wajah anak itu pucat ketika berhadapan dengan bayangan hitam polos dengan lengkungan lebar ditempat seharusnya mulut berada. Hanya ada kekosongan tak terbatas di sana. Illa merasa dia melihat ke dalam jurang yang tak berdasar. Keberadaannya seakan tertelan.

Illa membelalakkan matanya ketika makhluk itu membuka lengkungan mulutnya sebesar kepala Illa dan memakan anak itu. Seketika semuanya menjadi gelap.

Illa merasakan kegelapan menelan dan napasnya sesak, kemudian sesuatu seakan dipaksa keluar dari tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Illa merasakan kegelapan menelan dan napasnya sesak, kemudian sesuatu seakan dipaksa keluar dari tubuhnya. Entah apa, yang pasti seluruh sel dalam tubuhnya menjerit kesakitan. Sesuatu yang begitu melekat dengan dirinya tercerabut keluar.

"AAAAAAARGH!!!" jerit anak itu namun suaranya teredam oleh kegelapan padat.

Sakit! Sakit! SAKIT!!!

Hanya itu yang ada dipikiran Illa. Air mata mengalir deras di pipi tanpa diminta. Dia terus menjerit sementara monster itu melahap sesuatu dalam dirinya, terus dan terus hingga tiba-tiba dia kembali bisa bernapas. Lima detik terlama dalam hidupnya usai dan makhluk itu melepaskannya sambil menjerit pilu.

Dia merasakan tubuhnya jatuh, namun seseorang menahannya di pundak. Seluruh tenaga meninggalkan tubuh yang lunglai sementara dia merasakan udara segar masuk ke dalam paru-parunya, memberikan sensasi dingin. Kelegaan mengalir memenuhi seluruh rongga jiwa namun dirinya terlalu terkejut untuk berkata-kata. Pandangannya mengabur namun pelan-pelan pulih. Dia dapat melihat wajah gurunya dengan ekspresi yang tidak pernah dia duga dimiliki oleh sang guru. Mata hijau gadis itu menyala kejam, ada amarah dingin menjalari seluruh wajahnya yang kaku. Rahangnya mengeras dengan bibir mengatup kuat.

Anak itu dapat mendengar jeritan demi jeritan pilu keluar dari monster-monster yang mengelilingi.

"Apa kamu baik-baik saja?" Sebuah suara ramah terdengar di telinga. Anak itu melihat, guratan lembut di wajah sang guru, kontras dengan amarah yang baru ditunjukkan.

Illa ingin berkata bahwa dirinya baik-baik saja, tapi mulutnya kelu. Dia merasakan tubuhnya terangkat dan diletakkan bersandar pada batang pohon, masih tidak dapat bergerak. Kelelahan yang luar biasa menimpanya seperti tumpukan batu.

[Sudah Terbit] I'mmortal Series: Reminiscentiam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang