AUTHOR NOTE

2.6K 199 225
                                    

Karena aku sudah berhasil menamatkan cerita ini, aku menghadiahi diriku dengan nulis Author Note panjang-panjang whahahahaah!!!

AKHIRNYA! REMINISCENTIAM BENERAN TAMAT! Hahahahaha //ketawa histeris

Rasanya gimana gitu bisa menyematkan kata End di akhir sebuah cerita. HAHAHAHAHHAHA.

Psst, ada side story pertama di akhir bab ini loh :3

Cerita ini sebenarnya adalah tantangan buat diriku sendiri untuk menulis rutin seminggu sekali sebagai bentuk disiplin latihan hahahaha jadi yah, maafkan kalo emang ini proyek idealis sekali :D aku hanya menuangkan apa yg ada di dalam pikiranku ketika menulisnya, konsep yg sudah bertahun-tahun tertimbun akhirnya menemukan jalan keluar.

Makasih buat setiap orang yang membaca sampai akhir. Aku tahu, makin ke belakang makin sedikit yg bertahan, that:s why kalian yg sampai ke AN ini begitu berharga :D

Plis, say something di komen inline sini. Aku ingin menyapa kalian secara pribadi ^^

30k View, 5k Vote

Aku tidak menyangka karya pertamaku bisa menembus angka ini hahahaha dulu aku kira ga akan sampai 10k :'D memang tidak seheboh karya orang lain yang menembus ratusan ribu, tapi seperti yang aku bilang, karya ini adalah untuk menantang diriku, bukan orang lain. Jadi dengan bangga aku mengatakan aku berhasil! Yes!

Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan sih di sini:

1. Aku berencana mencetak buku ini, bukan untuk komersil tentu saja. Hanya karena aku pingin meluk Illa. Apakah kalian berminat? Aku ga ambil untung dari proyek ini, kalian cuma perlu mengganti ongkos cetak dan ongkos kirim :D

2. Kalian ingin side story apa? Aku berencana menambahkan cerita, selain yang ada di kepalaku, aku tunggu masukan dari kalian :D

3. Apa pendapat kalian tentang cerita ini secara keseluruhan? Apa kelebihannya dan apa kekurangan terbesarnya? Aku berencana merevisi besar-besaran cerita ini, jadi saran kalian akan sangat membantu.

4. Ada pertanyaan lain?

Well, itu aja sepertinya XD sekali lagi makasih udah baca sampai sejauh ini. Proyek ku berikutnya adalah menyelesaikan Timun Mas daaaaaan ....

 Proyek ku berikutnya adalah menyelesaikan Timun Mas daaaaaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka bertiga hahahahaha nantikan cerita selanjutnya :3 ada yang bisa nebak bakal cerita tentang apa? XD hahahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka bertiga hahahahaha nantikan cerita selanjutnya :3 ada yang bisa nebak bakal cerita tentang apa? XD hahahaha

Btw gambar tsakeps ini dibuat oleh Elbaraa di Facebook :3 silakan mampir kalo kepo sama hasil karyanya :D

Oke, segitu aja :3 see you when I see you!

Diyn berjalan melewati ruangan-ruangan kompendium miliknya, membelah tulisan-tulisan emas sepanjang jalan sambil sesekali berhenti untuk memindahkan beberapa dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Diyn berjalan melewati ruangan-ruangan kompendium miliknya, membelah tulisan-tulisan emas sepanjang jalan sambil sesekali berhenti untuk memindahkan beberapa dari mereka. Wajahnya datar dan kaku, ekspresinya yang biasa.

"Apa kamu yakin membiarkan Penguasa Angin berdiam di kompendiummu?"

Diyn berhenti dan menoleh ke arah sumber suara yang terdengar serak dan lemah, seperti suara seorang kakek.

"Kamu tahu, bukan? Bila Maut mengetahuinya, kita tidak tahu apa yang akan dia lakukan." Suara itu berkata lagi. "Sudah lama anak itu menyimpan rapat hal yang tak seharusnya dimiliki oleh Noxis."

"Aku selalu yakin, Waktu." Diyn kembali berjalan. "Tidak ada hal yang tidak kuperhitungkan, termasuk perasaan yang dimiliki oleh Maut terhadap manusia itu. Aku akan menggunakannya sesuai yang aku pandang pantas."

Terdengar kekehan dari balik simbol-simbol emas.

"Bersamamu memang tidak pernah membosankan, Takdir."

Diyn hanya membalas dengan senyum datar sebelum kembali melangkah, menyeret takdir jutaan menusia bersamanya.

Diyn hanya membalas dengan senyum datar sebelum kembali melangkah, menyeret takdir jutaan menusia bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Sudah Terbit] I'mmortal Series: Reminiscentiam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang