Chapter 2

6.2K 269 19
                                    

Sasuke pov

Hn, aku Uchiha Sasuke. Anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku bernama Uchiha Itachi. Ayah dan Ibuku bernama Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto, mereka berdua memiliki perusahaan turun temurun yaitu uchiha corp, perusahaan terbesar di Jepang. Bahkan perusahaan milik ayah dan ibuku sudah tersebar luas di seluruh negeri.

"Kyaaa! Tampan sekali, hei tampan!"

"Oh Tuhan dia tampan sekali!"

'Ck, berisik!' Gumamku kesal.

"Wah lihat teme, baru juga hari pertama sekolah sudah gaduh gini, apakah aku setampan itu ttebayou?" ucap naruto berlagak narsis yang membuatku ingin muntah.

"Percaya diri sekali kau naruto, jelas-jelas mereka melihat kearah sasuke," balas sai polos, sedangkan naruto hanya mendelik sebal kearahnya.

Aku mendelik tajam kearah dua orang yang menurutku bodoh dan melengos pergi meninggalkan berdua. "Berisik." 

"Tunggu teme/tunggu!" teriak naruto dan sai bersamaan.

Sasuke pov end

Normal pov

"Hosh.. Hosh.. Hosh, kau tega sekali teme, pergi meninggalkan ku dengan sai."

"Hn."

Naruto mengerucutkan bibirnya."Kenapa cuma 'hn' yang kau jawab ttebayou."

"Sudahlah naruto, mending kita masuk ke kelas saja?" lerai sai yang sudah mulai gerah akan suasana tersebut.

"Ayo /hn."

Sasuke pov

Saat memasuki kelas yang katanya kelas terunggul di sekolah ini. Aku, dobe dan sai langsung memasuki kelas tersebut. Saat langkah pertamaku masuk ke kelas, terdengar jelas beberapa gadis meneriakiku dengan kencang sekali.

Aku hanya bersikap cuek bebek seperti biasa, sai malah tersenyum gaje, sedangkan si dobe malah narsis sendiri.

"Teme, kau mau duduk dimana?" naruto menyenggol sedikit kearah lenganku, sepertinya dia sudah mulai merasa risih.

"Di pojok belakang," singkatku yang langsung melengos pergi kearah bangku yang kupilih.

"Lalu aku bagaimana?" tanya sai mengikutiku sambil kebingungan.

"Kau duduk saja di sebelahku dan teme," saran naruto.

"Baiklah."

Sasuke pov end

-oOo-

Sakura pov

Huh ternyata cuma cowok pantat ayam, rambut duren, dan cowok pucat. Apa sih yang dilihat mereka? tampan? Memang sih! Cuman nanggepinnya gausah lebay kali! Buat telingaku hampir pecah saja.

Aku melirik ino yang matanya sudah berbinar-binar, sepertinya dari salah satu cowok tadi ada yang termasuk cowok incaran ino. "Wah tampannya," decaknya kagum.

"Ck, membosankan, aku kira ada sesuatu yang penting, ternyata cuman cowok," jawabku kesal.

"Emm, a-ano sakura-chan, ino-chan.. Kayaknya mereka sekelas dengan kita, jadi ayo masuk kelas," ucap hinata mengajakku dan ino masuk ke kelas lagi.

"Baiklah/oke," jawabku dan ino.

Sakura pov end

Normal pov

Di kelas

"Forehead, hinata! Sepertinya sekarang tidak akan belajar deh," gerutu ino sambil menopang dagu di meja.

My Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang