Chapter 22

1.7K 100 13
                                    

Tiga perempuan cantik ini masih saja mengobrol ria tanpa melihat waktu yang terus berputar. Sela-sela itu sara menanyakan sesuatu pada izumi.

"Izumi, kita ke ruang itachi, yuk."

Izumi mengernyit heran. Wanita cantik berambut coklat itu merasa kebingungan perihal ajakan sara.

'Astaga ini gawat! Kak izumi 'kan belum tahu bahwa kak itachi sedang koma!' batin sakura tersadar akan ucapan sara.

"Itachi ada disini?"

Sara memiringkan kepalannya. "Lho, kau belum tahu bahwa itachi mengalami koma juga?"

Mendengar pekataan yang sara lontarkan, tiba-tiba saja izumi langsung beranjak. Ia langsung memakai sendal rumah sakit lalu berlari ke ujung pintu.

"Antarkan aku keruang itachi sekarang," ucap izumi kepanikan.

Sakura mau tak mau harus mengantar izumi untuk keruang itachi. Untuk kesekian kalinya ia harus menepuk jidatnya lagi karena kecerobohan sara. Tapi salahnya juga sih karena tidak memberitahu.

-oOo-

Ceklek.

Pintu terbuka memperlihatkan tiga perempuan cantik memasuki ruang inap itachi. Izumi shock melihat kekasihnya yang tertidur sambil dipasangkan oksigen. Wanita itu melenggang masuk.

"Ayah, ibu, apa yang terjadi pada itachi?"

Mikoto memang kaget karena tak mengira izumi akan datang menghampiri. "Tenang, sayang. Itachi baik-baik saja." ucap wanita paruh baya itu menghampiri sambil mengelus pucuk kepala izumi.

Izumi menghampiri itachi sambil memegang tangan pucat pemuda itu. Ia menangis sambil terus berkata "Aku disini, bangunlah." semua disekitar yang melihat izumi langsung merasa iba. Tak terkecuali sasori, ia pun sama kasihannya dengan izumi, mantan kekasihnya.

Sara menghampiri sasori sambil meraih lengan pemuda itu. "Sasori-kun, aku rasa kita perlu keluar dulu sebentar, kita luangkan privasi untuk mereka, ya?"

Sasori mengangguk. "Kau benar. Sasuke, saku-chan, ayo." mereka berempat pun keluar dari ruangan untuk memberikan privasi.

Izumi sempat kaget mendengan nama sasori muncul di pendengarannya. Ia sempat memalingkan muka mencari sosok itu, tapi sayangnya sosok itu sudah keluar ruangan.

"Sayang, itachi akan sadar. Kau tahu? Dia itu kuat, jadi kau harus bersabar ya." mikoto kembali lagi menghibur izumi. Kekasih itachi ini tersenyum lalu memeluk calon ibu mertuanya ini. "Iya ibu, aku akan menunggunya."

Mikoto tersenyum. "Kalau begitu kau kembalilah keruanganmu. Kondisimu masih belum pulih, sayang."

Izumi mengangguk. "Iya ibu." ia memeluk mikoto sekali lagi lalu menghampiri fugaku dan memeluknya. "Jika itachi sudah sadar, tolong beritahu aku ya, ayah, ibu."

Ia lalu keluar dari ruangan itachi. Menutup pintu kamar dan berbalik, tak disangka maniknya bertemu dengan manik hazel. Izumi segera membuang muka, ia langsung melenggang pergi.

Pemuda yang memiliki manik hazel itu hanya bisa menatap punggung gadis yang merupakan mantan kekasihnya.

"Ada apa?" tanya sara, ia merengkuh pipi sasori.

My Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang