Normal pov.
Satu tahun terlewati, terlihat seorang gadis soft pink sedang mengerutkan keningnya. Duduk termenung di depan balkon kamar, sesekali menyeruput hot chocolate, membuka lembaran dari buku. Itulah aktivitas sakura saat ini.
Hari ini memang hari libur, bahkan libur panjang. Mungkin saat ini sakura paling membenci kata 'libur'
Mendengar kekasihnya berlibur ke california tanpa mengajak dirinya. Oh ayolah, ini suatu hal yang sakura benci. Bahkan sahabat sendirinya--ino pergi entah kemana, mengenai ino sudah menjalin hubungan yang cukup lama dengan sai. Mungkin mereka berdua pergi berlibur bersama.
Disini, di balkon kamarnya, tempat favoritnya sekaligus tempat bersantainya sehari-hari. Terlihat seorang gadis bersurai soft pink tengah membaca buku kecil, cukup tebal buku yang ia baca.
Sakura pov.
Apa aku harus membaca buku sampai hari libur ku berakhir? Tentu saja jawaban nya iya. Melihat ayahku yang sangat sibuk dengan beberapa dokumen di ruangannya, dan juga ibuku, ia sebagai pemilik rumah sakit terbesar di jepang berencana untuk merenovasi seluruh ruangan tersebut. Mereka berdua--atau lebih tepat nya kedua orangtuaku yang saat ini sedang menyibuk kan diri masing-masing dengan pekerjaannya.
Dan kalian tau apa yang kak sasori lakukan? Dengan libur yang panjang, kak sasori menyibukkan diri untuk belajar, mendengar ujian akhir akan datang, tentu saja kak sasori ingin mendapatkan prestasi saat naik kelas nanti. Kak sasori selalu mengunci diri di kamarnya, bahkan di depan pintu kamarnya tertulis Do not disturb. Kakak ku ini benar-benar rajin.
Aku menghela napas kasar. "Astaga, ini benar-benar membosankan"
Kuhempaskan buku yang sudah beberapa hari kubaca dengan kasar.
Setelah itu, aku menyambar ponselku, mendengar suara deringan yang berasal dari ponselku tentunya. Dengan gusar, aku menggeser tombol hijau tanda menerima telepon.
"Hm, ada apa?" tanyaku jutek.
"Astaga, kau jutek sekali. Berapa lama aku meninggalkan mu berlibur, hm? Ku harap setelah aku pulang kau tidak menunjukan sifat jutekmu itu padaku"
Aku mengernyit heran. Jujur saja, aku tidak melihat nama penelfon yang ku angkat. Melihat nomor asing tanpa nama di ponsel nya.
"Sasuke? Kau kah itu?" tanyaku dengan idiotnya, seharusnya aku mengenali suara ini.
"Kaget eh? Jangan tunjukkan sifat jutek mu padaku, sakura. Oh iya, bagaimana kabarmu di jepang?" tanya nya, terdengar suara kekehan yang membuat telinga ku gatal. Apa dia sedang mengejekku?
Tiba-tiba saja ide jahil terlintas di pikiranku. Ku pikir dengan bumbu-bumbu jahil aku akan membuat sasuke panik. Hehe, dengar ini, baby.
"Kabar ku baik, sangat baik malah. Kau tau? Utakata menemaniku disini, di Jepang" ucapku dengan penekanan pada kata 'jepang'. Biar kutebak, pasti saat ini sasuke melotot mendengar nama mantan kekasihku. Hahaha, rasakan.
"Jangan macam-macam, sakura. Kupastikan mantan kekasih mu tak bernyawa saat aku pulang nanti"
Astaga, ini benar-benar menyenangkan. Aku terkikik geli mendengar ancaman dari sasuke. Tentu saja dia akan sangat panik, karena kami menjalin hubungan sangat lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
FanfictionKami berdua dipertemukan dengan sifat yang hampir sama. Dingin dan jutek. Tapi mengapa kami bisa bersatu? Menurutku ini akan menjadi kisah cinta yang unik. Pair: SasuSaku Slight: Utasaku, NaruHina, SaiIno, ShikaTema, NejiTen Genre: Romance/Drama/Hum...