Sakura pov
Ada apa dengan si ayam ini? Tiba-tiba datang dengan wajah lesu, dan dia dingin sekali ke padaku, ah sudahlah bukan urusanku. Yah karena bosan di kelas aku jalan-jalan saja sambil lihat-lihat, hmm lebih baik aku dengerin musik aja deh..
Sreeet
"Aw!"
Oh ternyata setan merah ini yang menarik earphone. "Hm, kenapa jalang?"
Aku langsung menurunkan earphone ku tepat di leher. "Apa maumu?!" jawabku sambil menatap tajam.
"Oh? tidak ada, hmm selamat bersenang-senang" ucap nya lalu dia pergi melewatikku.
Aku hanya melongo tak percaya, apa dia terlalu shock karena melihatku mendorong teman-temannya sehingga dia tidak mengajakku ribut setiap bertemu? Ah bukan urusanku,hmm itu loteng apa ya? Sepertinya loteng itu menuju ke atap? Tempat yang cocok untukku.
Tap tap tap
Krieeet
Matakku berbinar-binar takjub saat melihat pemandangan dari atap ini. "Wah"
Wusssshhh
Ah nyaman nya~ angin berhembus melewati kulitku ini, aku suka tempat ini!
Wah, ada bangku di atap pula, baiklah sakura! Mari bersantai.
Drrrt drrrt drrrt
From 089XXXXXXXXX
To sakuraSelamat menikmati hari sialmu, semuannya akan berubah, dan kau akan di benci.
Hah? Siapa ini.. Nomor tak dikenal, ah sepertinya salah sambung. Sudahlah aku tidak perduli.. Aku menyandarkan kedua tangan ku pada bangku tersebut..
Hmm tak apa lah sekali-sekali bolos.Sakura pov end
-oOo-
Normal pov
Di kelas
"Sasuke! Kemana si forehead?" panggil ino pada sasuke.
"Hn, mana kutahu"
"Ish, masa tidak tahu? bukannya tadi ada bersamamu?" tanya ino lagi tepat di telingaku.
"Ck! Sudah kubilang aku tak tahu, lagi pula bukan urusanku" kesal sasuke, lalu ia pergi keluar kelas.
"Kenapa dia? aneh" ucap ino mengangkat kedua bahunnya.
-oOo-
Prok prok prok
Sakura membukakan kedua matanya, karena ada seseorang yang mengganggu. "Kau?!" sakura terkejut.
"Kenapa terkejut, jalang?" ucap shion menyeringai.
"Hahah, ternyata nona jalang ini sedang bersantai toh di atap, aku kira kau akan bunuh diri" ucap tayuya mengedikan kedua bahunya.
"Kenapa kalau aku bersantai di atap? Tidak bolehkah?" balas sakura menantang.
"Whoa, kau berani rupanya!" bentak tayuya yang sudah memasang kuda-kuda.
Shion mencegah tayuya. "Hm tayuya! Ingat kata karin!"
'Apa maksudnya ini?'
-oOo-
Sasuke pov
Apa-apaan sih si pirang kuda itu? Mengganggu tidurku saja! Ck, aku ke atap saja lah, mungkin disana tempatnya sepi.
Ah ini dia lotengnya.
Tap.. Tap.. Tap
Krieeeet
'Sakura? Sedang apa dia disini? Dan siapa dua gadis itu?' batinku bingung.
Sakura menoleh. "Eh?"
"Ah sasuke-kun~" ucap si pirang pucat menghampiriku.
"Siapa kau?"
"Aku shion shimura~"
'Shimura? Marga sai kan?'
Ah si pinky menuju kemana? Sepertinya dia akan pergi.
Aku mencengkram lengan sakura. "Tunggu"
"Hm?"
"Ikut aku, ada yang ingin ku bicarakan" aku menarik tangan sakura, dan pergi meninggalkan kedua gadis tersebut.
Sakura meringis kesakitan. "Ck, tidak usah menarik! Sakit tahu"
"Hn"
Aku bingung sekali, sebenarnya tempat paling cocok untuk bicara dengan sakura itu di atap sekolah sih, berhubung ada dua gadis gajelas, ya aku ajak dia ke belakang sekolah deh, ya! Belakang sekolah.
"Jangan hanya 'hn' cepat beritahu aku kita mau kemana?"
"Belakang sekolah" ucapku datar, sakura hanya diam.
Belakang sekolah
Sial kenapa aku jadi gugup gini sih? Dan apa lagi itu? Ekspresi bingung nya membuatku blushing tidak jelas.
"Hei, cepat katakan apa yang ingin kau bicarakan?" tanya sakura jutek.
"Hn, kau tahu uzumaki karin?" tanyaku to the point.
"Ya, kau kenal dia? Si setan merah itu sudah membully ku di toilet" jelas sakura sambil berkacak pinggang, membully? Apa maksudnya ini?
"Bully? Kau di bully olehnya?" tanyaku mengintrogasi.
"Iya dia membullyku, Hei kenapa aku harus cerita padamu? Katakan! Kenapa kau menanyai si setan merah padaku?"
Haaah.. Baiklah, aku harus segera mengatakannya.
"Kau mengaku-ngaku sebagai pacarku, dan kau menampar karin dan mengatainya jalang!" bentakku pada sakura, sakura terkejut mendengarnya.
"A-apa? Mengaku-ngaku? Hei aku tidak pernah mengaku-ngaku sebagai pacarmu! Dan lagi aku tidak menampar karin! Dan malah dia yang mengatai ku jalang!" jelas sakura yang dipenuhi emosi, sepertinya dia tidak ingin mengakuinya.
Plakk!
Astaga, tangan ku refleks menampar sakura, ya tuhan aku belum pernah menampar seorang gadis, apa itu? Dia menangis..
"Kau yang bilang dia jalang! Jangan membalik-balikkan fakta sakura!" bentakku pada sakura sambil memegang kedua bahunya.
"Hiks.. Hiks, a-aku tidak bilang dia jalang sasuke, justru karin lah yang mengataiku jalang" ah sial dia malah menangis lagi.
"Mengaku saja sakura! Mengaku!"
"Kau ini! Karin pasti mengadu kan padamu? Dan dia pasti bicara yang tidak-tidak tentangku! Hiks.. Hiks, Sasuke, selagi kau tidak punya bukti, jangan seenaknya memfitnahku!" teriak sakura sambil menangis.
Sepertinya aku berlebihan, aku terlalu keras padanya, maaf sakura aku menyesal telah menamparmu dan membuatmu menangis.
"Hiks, kau mau jawab apa hah?! Sialan kau uchiha! Aku benci padamu" pekik sakura berlari meninggalkanku.
Greep
Apa ini? Kenapa aku memeluknya? Tapi rasanya hangat dan nyaman. Sakura, maaf.. Aku emosi.
Sakura meronta-ronta di pelukanku. "Lepas hiks, lepas sasuke"
"Hn, maaf sakura, sudah membuatmu menangis, aku emosi" ucapku lembut menenangkan sakura sambil mengusap kepalanya.
"Kau kan tidak percaya padaku sasuke, hiks.. Huaaaa" hei kenapa dia malah bertambah nangis sih?!
"Maaf sakura, aku menyesal, maaf, cup" ah kenapa aku malah mengecup keningnya?!
"S-sasuke?" ucap sakura terkejut.
"Hn" aku melepaskan pelukanku pada sakura, dan pergi, ah sial pasti aku sudah memerah.
"A-apa tadi dia menciumku?" ucap sakura blushing. Yang masih terdengar olehku tentunya.
To be continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
FanfictionKami berdua dipertemukan dengan sifat yang hampir sama. Dingin dan jutek. Tapi mengapa kami bisa bersatu? Menurutku ini akan menjadi kisah cinta yang unik. Pair: SasuSaku Slight: Utasaku, NaruHina, SaiIno, ShikaTema, NejiTen Genre: Romance/Drama/Hum...