Chapter 21

2K 90 12
                                    

Sekarang keluarga Uchiha sedang berkumpul di ruang rawat itachi. Mereka semua sangat berharap itachi sadar dari komanya. Tapi, kemungkinan kecil itu terjadi, akibat dari pendarahan yang cukup parah membuat tubuh itachi melemah sehingga ia mengalami koma yang cukup lama.

Sangat miris kenyataan tak berpihak pada itachi, ia sangat berharap izumi akan sadar dari komanya dan dirinya berlari kearah wanita itu, memeluknya kencang sambil berkata 'Syukurlah kau sadar, kau tahu? Aku menunggumu.' tapi kenyataan berkata lain, dirinya malah jatuh koma, sedangkan kekasihnya sadar. Benar-benar tidak adil.

Suasana saat ini sangatlah hening, mereka semua melamun dengan pikirannya masing-masing termasuk gadis berambut soft pink itu. Ia masih memikirkan rencana untuk menyelidiki gadis bernama hotaru. Walaupun itachi tidak akan menemaninya lagi, ia harus berusaha sendiri. Toh lagipula ia hanya ingin yang terbaik untuk kekasih tercintanya, akhir-akhir ini sikap sasuke perlahan memang mulai sedikit berubah.

Sasuke sering membicarakan hotaru, ia selalu berceloteh ria tentang wanita itu tanpa melihat kondisi sakura yang sudah memanas. Tapi, ia akan bertanya jika sadar akan kondisi sakura dengan watadosnya "Hei pinky, hotaru benar-benar luar biasa bukan?" pertanyaan bodoh itu membuat sakura sedih sekaligus muak. Apa bagusnya sih wanita itu?! Ia makin penasaran apa yang dilaluinya bersama sasuke dimasa kecil.

Merasa ada getaran muncul di handphone nya, gadis cantik itu melihat bahwa ada satu pesan. Ternyata itu dari kakaknya.

Saku-chan, kakak akan menjenguk bersama sara. Kakak ada di perjalanan sekarang, kalau bisa tolong kau beritahu nomor kamar inap itachi.

Melihat sebuah pesan itu, sakura segera mengetikkan sebuah nomor kamar inap itachi. Ia melirik kearah kekasihnya yang sedang menopang dagu sambil menatap kakaknya.

Sakura menatap iba, tapi mau bagaimana lagi? Hanya keajaiban yang bisa membantu itachi supaya sadar.

"Sasu-kun, kau belum sarapan 'kan? Keluarlah bersama saku-chan untuk sarapan dulu," ucap mikoto.

Sasuke beranjak disertai anggukannya. Pemuda itu langsung menggandeng lembut tangan sakura.

"Ayo."

-oOo-

Dua makhluk yang saling mencintai itu sedang duduk saling berhadapan di sebuah cafe. Cafe itu cukup terkenal dengan menu breakfast nya sehingga sasuke dan sakura mampir di cafe itu.

Sasuke memesan roti berisi sayuran, oh dia juga menawari untuk memperbanyak tomat di isi roti itu. Sakura hanya menggeleng-geleng kepalanya melihat sasuke yang suka sekali dengan tomat. Pantas saja kulit pemuda itu sangat mulus, karena tomat memang memiliki khasiat untuk memuluskan kulit.

Oh, sakura sendiri memesan waffle dengan topping susu. Dia tidak mau sarapan dengan porsi yang terlalu berat. Selain waffle, gadis itu memesan dua buah telur mata sapi sebagai tambahannya.

Untuk minumannya mereka memesan air putih dan susu tawar hangat.

Tak lama pesanan sampai, mereka berdua segera melahap makanan lezat itu tanpa berbicara. Memang jelas bukan? Tidak boleh berbicara sambil makan. Itu yang diajarkan ibu mereka sewaktu kecil, tata krama memang harus dijaga untuk kaum atas seperti sasuke dan sakura ini. Mereka berdua adalah anak penting di jepang, mengetahui bahwa fugaku dan kizashi adalah direktur perusahaan tertinggi.

"Uhuk.. Ehem, ehem." sedikit tersedak, gadis cantik itu segera meneguk air putih yang tertera di hadapannya. Pemuda tampan yang melihat kejadian itu segera beranjak lalu mengusap pelan punggung gadisnya.

My Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang