Chapter 14

3.1K 135 2
                                    

Normal pov

Sakura menatap kesal ke arah sasuke yang berbicara terlalu keras, bahkan ino yang asik mengobrol dengan sai pun malah tertunda karena omongan sasuke yang sensitif.

"Adegan kiss? Maksudnya kalian berciuman?" tanya ino heran yang masih duduk disebelah sai.

Naruhina, shikatema, dan nejiten terlonjak kaget saat mendengar pertanyaan yang tertuju pada sasuke dan sakura. Sedangkan sai, ia hanya tersenyum gaje seperti biasa.

"Kiss? M-maksudmu kiss y-yang itu?" pekik temari gagap karena ia malu menanyakan hal 'itu'.

"Sepertinya begitu temari, lihat! Si forehead mukanya udah semerah tomat, hahaha" ino tertawa terbahak-bahak, sedangkan yang lain malah menatapnya aneh.

Perempatan siku pun muncul di jidat lebar milik sakura, ia sangat kesal sekali melihat ino yang menertawakannya, rasanya ia ingin merobek mulut ino yang kelewatan itu.
Sasuke yang melihat sakura sudah mulai kesal langsung mengajak sakura pergi.

Tak ada satu kata yang muncul dari mulut sakura, ia hanya terdiam saat sasuke mengajaknya pergi. Sedangkan yang lain hanya menatap kepergian dua berbeda gender itu.

Sasuke pov

Hn, aku merasa bersalah kepada si pinky ini, sepertinya ia ingin kejadian itu dirahasiakan, tapi apalah daya mulutku yang susah dicegah ini. Aku harus mengembalikan mood nya kembali.

"Hei, kau mau es krim?" tawarku kepada sakura, ia hanya meliriku sedikit lalu membuang muka.

"Kau marah?"

Sakura menghela napas lalu melirik kearahku, dia menatapku dalam, aku heran apa yang ia pikirkan sekarang ini.

"Tidak, aku hanya kesal saja"

Aku tersenyum tipis melihat tingkah lakunya saat ini, seperti anak kecil saja.

"Baiklah, ayo! Akan kubelikan es krim" ajakku, aku menarik tangan sakura, sedangkan ia hanya meneriaki namaku karena aku menariknya cukup keras, mungkin.

Sasuke pov end

-oOo-

Normal pov

Setelah kepergian sasusaku, naruto yang masih belum mengerti dengan apa yang daritadi di bahas, langsung menanyakan kepada yang lain.

"Sebenarnya apa yang kalian bahas? Aku belum mengerti" tanya naruto sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Merepotkan, dasar telmi" ledek shikamaru sambil meminum cola, naruto menatap shikamaru kesal.

"Aku kan hanya bertanya! Dan lagi, aku tidak terlalu mendengarkan yang ino ucapkan" oceh naruto tidak mau kalah.

"S-sudahlah naruto-kun, t-tidak usah diperpanjang" ucap hinata menenangkan naruto dengan cara mengusap-ngusap punggungnya pelan.

"Huh! Ayo pergi hinata-chan, antar aku membeli ramen" naruto lalu pergi bersama hinata ke kedai khusus makanan.

Neji dan tenten malah ikut pergi, katanya mereka ingin pergi membeli cemilan. Ino menghela napas kecil, ia tidak menyangka kalau sai masih tersenyum gaje. Karena terlalu bosan, akhirnya ino pergi meninggalkan sai yang masih bertahan dengan senyum gajenya.

"Huh, aku pergi" ino menghempaskan topi pantainya ke muka sai, lalu ia pun berlalu.

"Eh? Tunggu aku ino!"

-oOo-

"Sasuke, aku ingin pulang" rengek sakura yang masih menjilati es krim vanila miliknya.

"Hn, ganti pakaian dulu sana" sasuke lalu memberikan handuk kecil untuk menutupi setengah tubuh sakura, sakura hanya mengangguk kecil dan menerima handuk tersebut.

"Hum, kau juga cepat ganti sana!" perintah sakura jutek, ia langsung melengos pergi meninggalkan sasuke.

Sakura pov

Dasar ayam! Dengan memberi es krim saja bukan berarti rasa kesalku akan hilang, memangnya aku anak kecil apa? Yang disuguhi satu es krim langsung senang, yang benar saja!

Aku melangkahkan kakiku menuju ruang ganti, ah? Aku melihat ino yang sedang membereskan barangnya. Kulihat sepertinya ino sedang kesal, karena melihat caranya ia membereskan pakaian dengan tergesa-gesa tapi sedikit kasar.

"Ino! Kau ingin pulang?" tanyaku pada ino yang masih memasukkan pakaian nya kedalam tas.

"Huh iya forehead! Aku sudah bosan" keluh ino sambil menggembungkan pipinya, aku hanya mendengus kecil.

"Terserah kau saja, ayo ganti baju sama-sama, daripada antri" ajakku, ino hanya mengangguk tanda menyetujui.

10 menit kemudian

Aku dan ino sedang menyisir rambut di depan cermin, uh risi sekali melihat gadis lain yang menatapku terus! Ingin sekali aku menegur gadis itu, tapi tetap saja aku harus menjaga sikap.

Setelah semuanya siap, aku dan ino langsung keluar dari ruang ganti. Dari kejauhan tempat kami di pantai, ternyata teman-teman sudah tidak ada, sepertinya mereka pulang.
Aku langsung pergi menuju parkiran, sedangkan ino ia sedang mengeluarkan mobilnya dari parkiran.

Samar-samar aku mendengar teriakan seseorang, lalu aku melirik dan ternyata tenten yang memanggil. Tenten sekarang sedang bersama neji, hinata, naruto, shikamaru, temari, sai, dan... Sasuke.
Mereka semua sudah berganti pakaian.

"Sakura!"

"Hm kalian? Mau pulang juga?" tanyaku heran, kapan mereka janjian untuk pulang, ah sepertinya si ayam yang memberitahu mereka.

"Iya, tapi rencana nya kita akan pergi lagi ke Taman konoha, kau juga harus ikut!" aku hanya menghela napas kecil ketika mendengar perkataan tenten. Ino yang mendengarnya langsung keluar dari mobil.

"Taman konoha? Aku ikut!"

"Merepotkan, yasudah! Heh cewek galak kau ikut denganku" shikamaru langsung menarik tangan temari dan masuk kedalam mobilnya.
"Dasar nanas"

To be continue.

My Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang