04 [Sakit]

272 12 0
                                    

Mulai hari ini, Abigail harus menjalani terapi yang membuat Abigail harus opname di RS.

"Bentar, ya, nak. Ibu telefon Mama kamu dulu", ucap Bu Susi khawatir.

"Hallo, ibu? Ibu orang tua dari Victoria Abigail Reibi?"

"Iya, bu. Abigail kenapa, ya?"

"Ibu, Abigail dirawat di RS, sebaiknya Ibu segera kesini. Abi di kamar nomor 206 lantai 5"

"Abi sakit apa, buuu?"

"Nanti saya jelaskan disini saja"

***

"Nakkkk, kamu kenapaa?", teriak Reina dari luar ruangan dan langsung lari ke tempat tidur Abigail.

"Begini, bu, Abigail mengidap penyakit Leukimia. Abigail harus menjalani berbagai terapi, tapi untuk lebih lanjut, Ibu tanya dokter saja", jelas Bu Susi.

Reina shock berat mendengar penjelasan dari Bu Susi.

"Abigail harus opname dan terapi di sini selama 4 minggu", tambah Bu Susi.

"Yaampun, Abii. Jadi selama ini kamu mimisan itu karena kamu leukimia? Astaga, nakkk!", ucap Reina sambil menangis.

"Mamah, Abi gapapa kok. Abi baik-baik aja. Abi bisa sembuh kok, mah."

Mendengar Abi berkata seperti itu, Reina tambah menangis. Dan Bu Susi pun kembali menitikkan airmata.

"Semoga kamu kuat, ya, nak. Kamu harus bisa melawan penyakit ini", kata Bu Susi.

***

Malam harinya, Marshall khawatir tentang Abigail. Marshall belum tau Abigail kenapa karena saat Abigail di periksa, Marshall harus pulang ke sekolah lagi. Dan Marshall pun mencoba bertanya pada Keyko.

Marshall Davine da Lopez : Key?

Agnesia Akiane Keyko : Iya?

Marshall Davine da Lopez : Lo tau ga Abi sakit apa?

Agnesia Akiane Keyko : Gatau. Coba lo tanya sama Bu Susi.

Marshall Davine da Lopez : Oke.

Marshall pun mencoba untuk chat bu Susi di Whatsapp.

Marshall Davine da Lopez : Malam, bu.

Susi Indrawati : Iya, nak?

Marshall Davine da Lopez : Abigail sakit apa ya, bu?

Susi Indrawati : Kamu coba jenguk saja. Di RS tadi, kamar nomor 206 lantai 5.

Marshall Davine da Lopez : Ok, bu. Makasih.

***

Marshall memarkirkan motornya. Dalam hati Marshall, Ia berharap Abigail tidak kenapa-kenapa.

Sesampainya di lantai 5, Marshall langsung mencari kamar nomor 206. Saat Marshall mendapati kamar itu, Marshall pun membuka pintunya perlahan-lahan.

"Haii", sapa Marshall yang hampir tak kedengaran muncul dari balik pintu.

"Ehh, Marshall", ucap Reina.

"Tanteeee, Abi sakit apaa?", tanya Marshall khawatir.

"Ee-ehhh, A-abi sakit.... emm..."

"Sakit apa, Tan?"

"Abi sakit leukimia, Shal.", jawab Reina lemas.

"Apaa?!?!?!?!?!?!", teriak Marshall yang langsung membangunkan Abi.

"Ada apa ini?", tanya Abigail lemas.

"Astagaa, Bi. Kamu kenapa bisa ginii?"

"Yaelah, orang lagi sakit juga masih ditanya-tanya."

Tiba-tiba datanglah Thalia, Zanet, dan Keyko.

"Halloo", sapa mereka lembut.

"Ehh, kaliann", ucap Marshall.

"Eh ada lo juga", sahut Zanet.

"Makasih udah dateng, ya", ucap Abigail.

Semuanya hanya tersenyum melihat Abigail mengucapkan terima kasih.

***

"Ehh, sepi ya gaada Abi disini", ucap Keyko saat menuju kantin.

"Iya nih"

Di kantin, tampak geng cabe-cabean sedang membicarakan sesuatu. Tapi, Zanet mendengar mereka sedang membicarakan apa.

"Hey, katanya si Abigail sok cantik itu kena leukimia?"

"Eh iya ya? Tau dari mana lo?"

"Semoga cepat mati aja dah"

Mendengar perempuan itu berkata seperti itu, Zanet tambah emosi karena tak terima temannya dikatain seperti itu.

"HEH. Kalian apa-apaan sih, orang lagi sakit juga masih kalian bicarain. Ni lagi, pake acara semoga cepet mati. Maksud lo apa?", teriak Zanet yang menggegerkan satu kantin.

"Lo kenapa, net?", tanya Thalia.

"Lah, suka-suka eug dong. Mulut juga mulut eug", kata perempuan itu.

"IH! Kalian gaada hati nurani apa ya?"

"Gue bilangin kalian ke Bu Susi!!", ucap Zanet sambil menunjuk mereka dengan jari telunjuknya.

Bu Susi memang biasa dibilang sebagai guru killer. Tapi, kalo Ibu sedang ada mood baik, baiknyaaa ga ketulungan.

***

"Semoga lo cepet sembuh ya, Bi.", ucap Marshall sambil mengelus tangan Abigail.

"Karna lo, gue pernah berjuang hebat", tambah Marshall.


Hallooo!! Author balik lagii :3 Emang ga seru nih cerita. Ga ada romantisnya, gaada sedihnya, gaada senengnya. Namanya juga Random. WKWKWK.

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang