09 [Kembar]

194 13 6
                                    

***

Kantin JIS, 25 Februari — 12.36 WIB

"Net, ntar lo nonton Libala?", tanya Keyko.

"Ha? Libala? Apaan tuh?", tanya Zanette.

"Yaelah! Liga basket antar pelajar kali, Nett.", sahut Abigail.

"Nonton, yaa. Gue ikutan tanding soalnya hehe.", ucap Thalia.

"Ha? Masa?"

"Eh iya ya? Boong banget ah."

"Sanggup emang?"

"Iyalah.", jawab Thalia singkat.

"Yaudah, ntar kita kumpul di rumah lo aja, ya, Thal.", usul Abigail.

"Okee."

***

Rumah Thalia, 14.02 WIB.

"Mana nih si Bianca?", tanya Thalia.

"Bentar lagi pasti dateng kok.", jawab Zanette.

Tak lama kemudian datanglah si Bianca dengan sopir pribadinya.

"Hai gaes.", ucap Bianca.

"Kurang lama cuk datengnya.", ucap Keyko.

"Hahaha, gue abis bantu mak gue tadi, gue kan anak terpuji, yekan?"

"Halah.", sambar Abigail.

"Kuy cabs.", ajak Thalia.

***

Sesampainya mereka di lapangan tempat dimana Libala diselenggarakan, tiba-tiba ponsel Abigail berbunyi menandakan bahwa ada yang meneleponnya. Dan ternyata dari Reina, ibunya.

"Hallo, nak? Kamu dimana?"

"Lagi nonton Libala, mah. Kenapa?"

"Pulang, nak. Ada yang dateng, nih."

"Yah, harus sekarang, mah?"

"Iya. Penting."

"Okeoke."

"Gaes, gue pulang dulu ya, ada tiba-tiba disuruh pulang. Bhay, cintah.", ucap Abigail.

"Yaelah, bi. Baru aja nyampe.", jawab Thalia.

"Maaf banget, thal. Kata nyokap ini penting."

"Okedeh. Hati-hati yoo."

"Iya, semangat, ya tandingnya!!", balas Abigail.

***

Abigail pun sampai dirumah dan melihat ada mobil mewah di depan rumahnya.

Mobil sape nih?

"Mah, Abi pulang.", ucap Abigail sambil masuk ke dalam rumahnya. Dan Abigail melihat ada yang mirip dengannya.

"Mah, ini siapa? Kok mirip sama Abi?", tanya Abigail.

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang