Rubi!! Ayah Abigail.
"Mahhh, siapa yang dat—papah?!?!", ucap Abigail kaget.
Rubi dan Reina memang berhubungan jarak jauh. Dan dulu merek sering sekali berbeda pendapat dan akhirnya memutuskan untuk berpisah selama beberapa waktu dan akhirnya bercerai. Reina juga tidak mengijinkan Abigail untuk bertemu dengan Rubi, tetapi kemarin mereka diundang untuk makan besar bersama keluarga besar Rubi di Bali.
"Iyaa, nak!", sahut Rubi.
"Pah, masuk, pah. Mamah apaan sih, kenapa ga ngajak papah masuk?"
Jujur, nak. Mamah tidak senang atas kehadiran papamu disini. Mama masih benci dengan dia, nak. Tapi demi kamu, mama rela. Ucap Reina dalam hati.
"Papah mau tidur dimana?", tanya Abigail bersemangat.
"Hmm.. Gatau ya, terserah mamah kamu aja.", jawab Rubi.
"Maunya tidur dimana? Kamar tamu?", tanya Reina.
"Mah, jangan kamar tamu dong. Suami sendiri masa pisah tempat tidur? Atau papah tidur sama Abi aja?", usul Abigail.
"Papah tidur sama mamah kamu aja, ya."
"Iya, pah."
***
Di kamar, Abigail merasa sangat senang atas kehadiran papanya yang datang dari Bali. Sesegera mungkin Abi menghubungi Bianca di Whatsapp.
19.01 WIB
Victoria Abigail Reibi : Bian?
Bianca Natalia Wijaya : Apa woi?
Victoria Abigail Reibi : Gilss woii. Gue mau curhat nih, gue ganggu ga?
Bianca Natalia Wijaya : Gue lagi belajar, cuk. Besok kuis mtk. Mati gue.
Victoria Abigail Reibi : Oh okelah. Besok gue curhat yoo!!
Bianca Natalia Wijaya : Syapp boss!!
***
Kantin JIS, 11.30 WIB.
Hari itu hanya Abigail dan Bianca saja yang ke kantin, karena yang lainnya sedang ada latihan vokal.
"Lo katanya mau curhat, bi?", ucap Bianca.
"Ginii... Papa gue dari Bali semalem dateng wehh!!", ucap Abigail bersemangat.
"Anjuu, seriusan lu?"
"Yaiyalah, biann", jawab Abigail sambil memutar bola matanya.
"Terus terus?"
"Masa mama gue kayak ga senang gitu nerima papa gua lagi?"
"Mungkin masih belum reda amarahnya ga?"
"Mungkin lahh hahaha", jawab Abigail.
***
Pulang sekolah, Marshall menghampiri Abigail dan kawan-kawan yang sedang berjalan menuju Waroeng Moo.
"Bii!!", panggil Marshall.
Abigail mendengar suara Marshall. Tapi, Abigail masih kesel karena kedekatan Marshall dengan mantan pacarnya itu.