***
Kriiiiiinggggg... Bel tanda istirahat Jogja Internasional School berbunyi. Semua anak langsung berlarian keluar kelas, mungkin mereka gerah dan ingin mencari angin di luar kelas.
"Hey. Kantin yuk?", ajak Zanette.
"Ngga ah, males.", jawab Thalia.
"Yuk lah, yuk!!", jawab Keyko semangat.
"Lo ga ikutan, Bi?", tanya Zanette.
"Males.", jawabnya singkat.
"Oh jadi lo mau di kelas aja? Sama siapa? Thalia?", tanya Zanette.
"Gue mau ke kantor nih, dipanggil sama Pak Reyno", ucap Thalia.
"Jadi lo sendiri?", tanya Keyko.
Abigail hanya mengangguk. Tak tau mengapa hari ini mood Abi sangat buruk.
Di kelas, Abi hanya membaca Novel miliknya. Tiba-tiba, masuklah seorang laki-laki gagah ke kelas Abi.
"Abi?", panggil laki-laki itu.
Ternyata dia, Marshall.
"Eh lo. Ada apa?"
"Ga ke kantin?", tanya Marshall sambil berjalan menuju meja Abi.
Kebetulan kelas Abi hari ini sepi. Bahkan tak ada orang disitu, hanya Abi yang tertinggal.
"Males.", jawab Abi jutek.
"Lo kenapa sih?"
"Gapapa", jawab Abi sambil meninggalkan tempat duduknya dan berjalan menuju luar kelas.
Abi berubah. Ntah mengapa. Sudah 3 Bulan ini Abi berubah. Marshall lelah dengan sifat Abi.
Marshall mengajak Abi ketemuan di Waroeng Moo. Tempat nongkrong Abi and the genk.
"Bi?", panggil Marshall lembut saat sampai di WM.
"Apa?"
"Kita udahan aja ya, gue lelah sama sifat lo", ucap Marshall.
Raut muka Abi tak berubah, sama sekali tidak.
"Kok lo biasa aja sih? Apa lo udah punya yang lain?", tanya Marshall curiga.
"Gini, shal. Kemaren gue checkup ke dokter, terus kata dokter umur gue udah ga panjang lagi, shal. Gue takut.", jelas Abi.
"Astagaa, bii. Udahh, banyak doa ajaa", ucap Marshall sambil tersenyum.
"Jadi lo mau kita putus?", tanya Abi.
"Ngga, bi, gue gamau. Gue gamau setelah denger penjelasan dari lo soal lo berubah. Gue paham, bi. Maafin gue ya. Marshall sayang Abi", jawab Marshall.
***
Keesokan harinya... Abi baru ingat jika hari ini adalah hari Valentine! Dan reaksi Abi biasa saja. WKWK.
